6 Hari Berlibur di Guizhou: Rekomendasi Itinerary Festival Etnis bagi Pecinta Budaya

Hanifam

12/1/20257 min read

Guizhou
Guizhou

6 Hari Menyelami Festival Etnis di Guizhou

Guizhou punya cara unik untuk membuat Anda merasa seperti masuk ke dunia yang berbeda. Di provinsi yang dikelilingi pegunungan hijau ini, kehidupan berjalan dengan ritme yang pelan tapi penuh makna. Di sini, festival bukan sekadar acara tahunan, melainkan bagian dari jantung komunitas. Ketika sebuah perayaan dimulai, seluruh desa bergerak bersama, dari para penenun yang menyiapkan pakaian terbaik hingga para pemusik yang menjaga nada-nada tradisional tetap hidup. Jika Anda ingin merasakan budaya yang masih dijalankan dengan ketulusan, Guizhou adalah tempat yang tepat.

Banyak orang datang ke provinsi ini tanpa benar-benar tahu apa yang menunggu mereka, lalu pulang dengan cerita yang tidak bisa ditemukan di kota besar. Ada sesuatu yang hangat dari cara masyarakatnya menyambut tamu. Anda mungkin akan diajak masuk ke rumah penduduk untuk mencicipi hidangan sederhana yang dibuat dengan resep turun-temurun, atau tiba-tiba diajak ikut menari di lapangan desa. Pengalaman semacam ini muncul secara alami, tanpa dibuat-buat, dan justru itu yang membuatnya berkesan.

Di tengah semua itu, festival etnis menjadi sorotan yang sulit dilewatkan. Setiap detailnya memiliki makna, dari pakaian perak yang berkilau sampai irama musik Lusheng yang menggema di lembah. Saat Anda berdiri di antara penduduk yang mengenakan pakaian tradisional buatan tangan, ada rasa kagum yang muncul begitu saja. Anda tidak hanya melihat tradisi, tapi ikut merasakannya dari jarak dekat.

Tur enam hari ini dirancang agar Anda bisa menikmati semua itu tanpa terburu-buru. Anda akan berpindah dari kota ke desa, dari aktivitas tangan seperti membuat kertas dan batik hingga menghadiri festival yang meriah. Semuanya disusun agar Anda bisa memahami budaya Miao secara alami, sambil tetap punya waktu menikmati makanan lokal dan beristirahat dengan nyaman. Jika Anda mencari perjalanan yang menghubungkan Anda dengan kehidupan masyarakat setempat, inilah awal yang tepat.

1. Hari ke-1: Menyapa Guiyang dari Dekat

Hari pertama biasanya jadi momen untuk menyesuaikan diri, dan Guiyang adalah kota yang pas untuk memulai perjalanan. Kota ini punya energi yang tenang, cukup modern untuk membuat Anda nyaman, tapi masih menyimpan banyak jejak sejarah. Setelah perjalanan panjang, berjalan santai di Guiyang bisa membantu Anda melihat ritme hidup masyarakat setempat sebelum masuk ke kawasan pedesaan yang lebih tradisional.

Mulailah dengan mengunjungi Qingyan Ancient Town. Kota kecil berbatu ini menawarkan suasana yang kontras dengan pusat kota. Jalan-jalan sempitnya membawa Anda melewati rumah tua, kuil, dan gerbang bersejarah. Tempat ini ideal untuk foto pertama Anda di Guizhou. Jika ingin sesuatu yang lebih ringan, datang saja ke Jiaxiu Pavilion. Bangunan ikonik yang berdiri di tengah sungai Nanming ini terlihat sangat cantik terutama saat sore hari. Dari sini, Anda bisa melihat aktivitas warga yang berjalan tanpa terburu-buru.

Setelah puas menjelajah, saatnya menikmati kuliner lokal. Hidangan di Guiyang terkenal dengan cita rasa asam pedas yang segar. Anda bisa mencoba hotpot khas Guizhou di Lao Kai He atau mampir ke area jajanan di sekitar Hequn Road. Banyak pilihan mie asam, pangsit, dan camilan lokal yang cocok dinikmati sambil mengenal rasa khas provinsi ini.

Untuk beristirahat, Anda bisa memilih hotel yang nyaman seperti Sofitel Guiyang Hunter yang punya kamar luas dan lokasi strategis, atau Novotel Guiyang Downtown yang modern dan praktis. Hari pertama di Guiyang tidak perlu padat. Cukup nikmati kota, makan enak, dan biarkan diri Anda siap untuk petualangan budaya yang lebih dalam mulai esok hari.

Guiyang
Guiyang

2. Hari ke 2-3: Kaili dan Warisan Kerajinan yang Dibuat dengan Tangan

Setelah sarapan, perjalanan menuju Kaili bisa menjadi titik awal Anda memasuki dunia etnis Miao yang lebih kental. Perjalanan dari Guiyang tidak terlalu lama dan cukup nyaman. Begitu mendekati Kaili, suasananya berubah perlahan. Rumah-rumah kayu mulai terlihat, udara terasa lebih segar, dan ritme kehidupan terasa lebih pelan. Kota ini menjadi gerbang menuju desa-desa tradisional yang terkenal dengan kerajinan tangan mereka.

Di hari kedua, agenda utama adalah belajar membuat kertas tradisional. Di salah satu desa pengrajin, Anda akan melihat proses yang sudah diwariskan selama beberapa generasi. Serat tanaman direndam, ditumbuk, lalu disaring menjadi lembaran kertas yang halus. Anda bisa mencoba membuat satu dua lembar sendiri. Aktivitas ini sederhana, tetapi punya daya tarik tersendiri karena dilakukan langsung bersama penduduk desa. Setelah itu, Anda bisa kembali ke pusat kota Kaili dan berjalan-jalan di Kaili Old Street untuk mencari camilan, teh lokal, atau kerajinan kecil sebagai oleh-oleh dini.

Hari ketiga berlanjut dengan pengalaman lain yang tak kalah menarik yaitu mengenal batik khas Miao. Pengrajin lokal akan menunjukkan proses membuat batik dengan lilin panas dan pewarna alami. Setiap motif punya cerita yang biasanya berkaitan dengan legenda, musim, atau kehidupan masyarakat. Di sini Anda tidak hanya menonton. Anda bisa memegang canting, mencoba membuat pola kecil, atau sekadar berbincang dengan para pengrajin yang sudah bertahun-tahun melestarikan tradisi ini. Jika masih punya waktu di sore hari, kunjungan ke Kaili Ethnic Minorities Museum bisa membantu Anda memahami lebih banyak tentang sejarah etnis di Guizhou.

Untuk makan, Miao Sister Restaurant bisa jadi pilihan yang pas. Hidangan seperti ayam asam, ikan fermentasi, dan tumisan lokal punya rasa yang kuat tapi tetap ramah di lidah. Untuk tempat menginap, Hecheng International Hotel dan Longdu Jingyi Hotel adalah dua pilihan nyaman yang memudahkan Anda bergerak ke berbagai desa di sekitar Kaili. Dua hari ini memberi kesempatan untuk melihat betapa kayanya kerajinan tradisional Miao yang masih dipertahankan dengan bangga oleh masyarakatnya.

kaili china
kaili china

3. Hari ke 4-5: Merasakan Festival Miao di Jantung Desa

Memasuki hari keempat, suasana perjalanan berubah total. Anda akan bergerak dari pusat kota menuju desa-desa Miao yang sedang merayakan festival. Begitu tiba, biasanya Anda langsung merasakan atmosfer yang berbeda. Musik tradisional mulai terdengar dari kejauhan, penduduk desa sudah mengenakan pakaian terbaik mereka dan anak-anak berlarian dengan wajah antusias. Festival di desa Miao bukan pertunjukan yang dibuat untuk wisatawan. Ini adalah bagian penting dari kehidupan mereka, sehingga Anda akan melihat perayaan yang berlangsung apa adanya.

Di hari keempat, Anda berkesempatan mengikuti upacara pembukaan. Biasanya acara dimulai dengan arak-arakan kecil di alun-alun desa. Para perempuan Miao memakai pakaian berhias perak yang memantulkan cahaya matahari, sementara pemain Lusheng mengisi udara dengan nada yang bergema di lembah. Anda bisa memotret suasana ini, tetapi jangan ragu juga untuk sekadar menikmati momen tanpa kamera. Penduduk lokal biasanya akan menyambut Anda dengan ramah, bahkan mungkin mengajak Anda mencicipi makanan khusus yang hanya dibuat saat festival berlangsung. Jika Anda berada di desa seperti Xijiang Qianhu Miao Village atau daerah sekitar Leishan, aksesnya relatif mudah dan suasananya selalu meriah.

Hari kelima membawa Anda ke desa lain yang juga sedang berkegiatan. Suasananya bisa berbeda karena tiap desa punya ciri khas sendiri. Ada desa yang menampilkan kompetisi tari, ada juga yang mempertunjukkan permainan tradisional atau upacara kecil di depan rumah pemuka adat. Di beberapa tempat, Anda bisa melihat perajin perak bekerja di bengkel mereka. Aksesoris perak Miao terkenal dengan detail yang rumit dan proses pembuatannya membutuhkan ketelitian tinggi. Melihat langsung bagaimana mereka membentuk lembaran perak menjadi hiasan kepala atau kalung adalah pengalaman yang menarik.

Untuk makan siang, ada kalanya penduduk desa menawarkan jamuan rumah yang sederhana tapi penuh rasa. Hidangan seperti sayuran liar tumis, daging asap, dan sup herbal sering menjadi menu khas. Jika tidak ada jamuan khusus, Anda bisa kembali ke Kaili di sore hari dan mencari makan di restoran lokal yang sudah Anda kenal sebelumnya. Dua hari ini biasanya menjadi bagian paling memorable dari perjalanan karena Anda benar-benar berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang masih menjaga tradisi mereka dengan sepenuh hati.

Miao Festival
Miao Festival

4. Hari ke-6: Kembali ke Guiyang dan Menutup Perjalanan

Hari terakhir biasanya berjalan lebih tenang. Setelah sarapan dan berpamitan dengan tuan rumah atau staf hotel, Anda akan kembali menuju Guiyang. Perjalanan kembali memberi waktu untuk merenungkan semua pengalaman dalam beberapa hari terakhir. Anda mungkin teringat suasana festival yang riuh, aroma masakan rumah penduduk desa, atau senyum para pengrajin yang dengan sabar mengajari Anda membuat kertas dan batik. Momen seperti itu sering melekat lebih lama dibanding destinasi yang ramai turis.

Jika Anda tiba di Guiyang lebih awal dari jadwal penerbangan, sempatkan untuk mengunjungi pasar lokal. Banyak toko kecil yang menjual teh hijau Guizhou, cabai fermentasi, keripik kentang pedas, serta kerajinan tangan Miao yang cocok dijadikan oleh-oleh. Anda juga bisa mencari makan siang ringan di sekitar pusat kota. Hidangan mie asam atau pangsit lokal cukup mengenyangkan tanpa membuat Anda terburu-buru.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke bandara untuk kembali ke kota asal. Meski tur ini hanya berlangsung enam hari, pengalaman budaya yang Anda dapatkan terasa padat dan berkesan. Anda tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut masuk ke kehidupan masyarakat yang bangga dengan warisan mereka. Jika suatu hari Anda kembali ke Guizhou, kemungkinan besar beberapa wajah yang Anda temui akan mengingat Anda, karena bagi mereka tamu bukan sekadar pengunjung, tetapi bagian kecil dari cerita yang mereka bangun setiap hari.

guiyang
guiyang

Penutup: Enam Hari yang Penuh Cerita

Perjalanan enam hari di Guizhou ini mungkin terasa singkat, tetapi setiap harinya memberi ruang bagi Anda untuk benar-benar menyentuh kehidupan masyarakat setempat. Dari kota Guiyang yang tenang hingga desa-desa Miao yang hidup dengan warna dan suara, Anda sudah melihat sisi Guizhou yang tidak muncul di brosur wisata. Anda belajar membuat kertas, mencicipi hidangan rumahan, berbincang dengan pengrajin, hingga berdiri tepat di tengah festival yang dirayakan dengan sepenuh hati. Semua pengalaman itu membuat perjalanan ini bukan hanya serangkaian kunjungan, tetapi rangkaian cerita.

Bagian terbaik dari perjalanan seperti ini adalah cara setiap aktivitas terasa alami. Tidak ada yang dibuat-buat. Anda datang sebagai tamu yang ingin belajar, dan masyarakat setempat menyambut Anda seperti teman baru yang ingin mereka kenal. Kadang pengalaman kecil seperti senyum anak-anak, ajakan minum teh di rumah penduduk, atau musik yang terdengar dari kejauhan justru menjadi kenangan paling kuat.

Saat Anda meninggalkan Guizhou, ada kemungkinan besar Anda membawa pulang lebih dari sekadar foto atau oleh-oleh. Anda membawa pemahaman baru tentang bagaimana sebuah komunitas menjaga tradisinya tetap hidup, dan bagaimana budaya bisa terasa sangat dekat ketika Anda melihatnya langsung. Jika suatu saat Anda kembali, Guizhou akan menyambut Anda dengan kehangatan yang sama, seolah perjalanan pertama Anda hanya jeda, bukan akhir.

Nah! Setelah melihat itinerary di atas, apakah Anda sudah siap untuk mengunjungi Negeri Tirai Bambu ini? Tourchina.co.id punya pilihan paket terbaik untuk Anda yang ingin mengunjungi China yang telah kami siapkan dengan baik, mulai dari rencana perjalanan hingga akomodasi Anda selama berliburan ke sana. Tertarik untuk memakai jasa kami? Anda dapat mengunjungi link berikut untuk mendapatkan paket-paket unggulan dari kami!

Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!

Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!