Belajar Sambil Berlibur: Rekomendasi Itinerary 12 Hari Educational Tour di China
Hanifam
10/1/20258 min read


Tour Edukasi Ke China
Ada sesuatu yang istimewa ketika sebuah perjalanan tidak hanya membawa kita melihat tempat-tempat baru, tapi juga membuka ruang untuk belajar dan berinteraksi. Itulah yang membuat sebuah educational tour ke China selama 12 hari terasa lebih dari sekadar liburan. Bayangkan berdiri di atas Tembok Besar Beijing, lalu beberapa hari kemudian berbincang dengan siswa lokal di Xi’an, atau belajar sedikit bahasa Mandarin sambil menikmati udara pedesaan Yangshuo. Setiap momen bukan hanya untuk dikagumi, tapi juga untuk dipelajari.
China sendiri adalah negara dengan lapisan sejarah yang begitu tebal dan kontras kehidupan modern yang begitu nyata. Dari keagungan Forbidden City hingga gedung-gedung futuristik di Shanghai, setiap kota seperti bab dalam sebuah buku besar yang kita baca satu per satu. Menyusuri negara ini seperti berjalan di antara masa lalu dan masa depan—dan yang menarik, kita bisa benar-benar merasakannya dalam satu perjalanan.
Selain keindahan alam dan situs ikonik, itinerary ini punya nilai tambah: kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat. Melihat keseharian mereka, mengikuti kegiatan sekolah, atau sekadar berbagi cerita lintas budaya, semuanya memberi dimensi baru pada sebuah perjalanan. Alih-alih hanya jadi penonton, kita ikut masuk dalam kehidupan lokal, walau sebentar.
Jadi, bayangkan 12 hari penuh warna: dari berjalan di jalanan kuno Xi’an, mengayuh sepeda di antara sawah Yangshuo, hingga berdiri di tepi Bund Shanghai sambil menatap gemerlap cahaya malam. Perjalanan ini tidak hanya akan mengisi album foto Anda, tapi juga memperkaya cara pandang dan meninggalkan kesan yang sulit hilang.
1. Hari ke 1–3: Beijing
Begitu pesawat mendarat di Beijing, biasanya ada rasa campur aduk: lelah setelah penerbangan panjang, tapi juga antusias ingin segera melihat apa yang selama ini hanya kita baca di buku sejarah. Hari pertama paling pas dipakai untuk adaptasi. Setelah check-in di hotel, misalnya di kawasan Wangfujing yang ramai dan strategis, Anda bisa berjalan santai di sekitar, mencicipi jajanan malam, atau langsung mencoba kuliner ikonik kota ini: Peking Duck. Restoran klasik seperti Quanjude atau versi modernnya di Da Dong Roast Duck bisa jadi pilihan yang tepat.
Di hari kedua, barulah kita mulai petualangan besar: Tembok Besar China. Jalur Mutianyu sering dipilih karena suasananya lebih tenang dibanding Badaling, dan pemandangannya luar biasa—terutama jika cuaca cerah dan langit biru membingkai bentangan dinding batu yang tak ada ujungnya. Naik gondola ke atas, lalu berjalan menyusuri benteng tua ini adalah pengalaman yang sulit digambarkan dengan kata-kata; rasanya seperti menyentuh sejarah langsung dengan tangan sendiri.
Keesokan harinya, giliran pusat kota Beijing yang jadi panggung. Forbidden City dengan gerbang megahnya seolah membawa kita masuk ke dunia lain, penuh cerita kaisar, istana, dan legenda. Tidak jauh dari sana, Tiananmen Square memperlihatkan skala monumental kota ini. Sore harinya, berkunjung ke Summer Palace menawarkan suasana berbeda: lebih rileks, dengan danau Kunming yang indah dan taman klasik tempat keluarga kerajaan dulu beristirahat.
Sebagai tambahan unik dari itinerary ini, rombongan juga akan mampir ke sebuah sekolah seni bela diri. Di sana, Anda bisa melihat para siswa muda berlatih kungfu dengan disiplin tinggi. Mereka akan dengan senang hati mengajarkan gerakan dasar, dan meski sederhana, ikut bergerak bersama mereka memberi rasa dekat yang hangat: sebuah pengalaman edukatif yang tidak bisa didapat hanya dengan berjalan-jalan.


2. Hari ke 4–6: Xi’an
Setelah merasakan hiruk pikuk Beijing, perjalanan berlanjut ke Xi’an dengan kereta cepat—sekitar 4,5 jam, cukup nyaman dan memberi kesempatan untuk melihat sekilas lanskap pedesaan China dari balik jendela. Xi’an langsung terasa berbeda: kota ini punya ritme yang lebih tenang, tapi sejarahnya kental. Begitu tiba, biasanya rombongan akan langsung diajak ke highlight utama: Terracotta Warriors. Bayangkan berjalan masuk ke hangar besar berisi ribuan patung prajurit berusia lebih dari 2.000 tahun, masing-masing dengan detail wajah yang unik. Rasanya seperti dihadapkan pada pasukan sungguhan yang sedang bersiap tempur.
Hari berikutnya bisa diisi dengan aktivitas ringan tapi menyenangkan: bersepeda mengelilingi Xi’an City Wall. Tembok kuno ini mengitari kota tua sepanjang 14 kilometer, dan dari atas Anda bisa melihat campuran gedung modern dan pasar tradisional yang berdampingan. Sore harinya, mampirlah ke Muslim Quarter, sebuah kawasan yang hidup dengan kios makanan, aroma rempah, dan suasana yang penuh energi. Di sini, jangan lewatkan mencicipi roujiamo (roti isi daging ala Xi’an) atau biangbiang noodles, mie lebar yang terkenal pedas gurih.
Yang membuat pengalaman di Xi’an berbeda adalah kesempatan untuk mengunjungi sebuah sekolah internasional. Kegiatan ini bukan sekadar kunjungan formal—sering kali diisi workshop kecil, pertukaran budaya, atau bermain bersama siswa lokal. Di sinilah Anda bisa melihat bagaimana anak-anak muda di Xi’an belajar, berbicara, dan berinteraksi dengan dunia luar. Banyak peserta yang bilang momen ini jadi salah satu bagian perjalanan paling berkesan, karena terasa personal dan membuka wawasan.
Untuk akomodasi, pilihan seperti Grand Park Xi’an sangat nyaman karena lokasinya tepat di depan City Wall, jadi mudah untuk menjelajah. Jika ingin sedikit kemewahan dengan nuansa heritage, Sofitel Legend People’s Grand Hotel juga bisa jadi opsi.


3. Hari ke 7–9: Guilin & Yangshuo
Setelah penuh dengan sejarah dan kota kuno, perjalanan bergeser ke selatan, menuju Guilin. Begitu keluar dari bandara, Anda langsung disambut pemandangan bukit-bukit karst yang menjulang unik, seolah-olah lukisan tinta China klasik sedang hidup di depan mata. Dari sini, perjalanan menuju Yangshuo biasanya jadi highlight utama: Li River Cruise. Naik kapal kecil, menyusuri sungai yang diapit pegunungan hijau, desa nelayan, dan sawah, rasanya seperti masuk ke dunia lain. Banyak yang bilang bagian ini adalah salah satu pemandangan alam paling indah di seluruh China.
Di hari berikutnya, suasana makin akrab dengan pedesaan. Mengayuh sepeda melewati sawah, desa kecil, dan jalur setapak di Yangshuo memberi pengalaman yang membumi dan tenang. Berhenti sejenak di rumah warga lokal, minum teh hangat sambil melihat kehidupan sehari-hari, sering kali lebih berkesan daripada atraksi turistik besar. Sore harinya, Anda bisa menonton pertunjukan outdoor “Impression Liu Sanjie,” karya sutradara Zhang Yimou, dengan latar sungai dan gunung yang benar-benar nyata. Lampu-lampu yang dimainkan di atas air membuat suasananya magis.
Sebagai bagian dari itinerary edukasi, ada juga kunjungan ke sekolah bahasa di Guilin. Di sini biasanya Anda akan diajak belajar beberapa kalimat Mandarin sederhana, berinteraksi dengan siswa lokal, bahkan kadang ikut permainan edukatif. Interaksi ini sering membuat banyak peserta merasa “China” yang mereka temui jadi lebih hangat dan personal.
Untuk menginap, Yangshuo Mountain Retreat adalah pilihan favorit karena lokasinya di tepi sungai dengan suasana alam yang tenang. Kalau ingin hotel lebih besar dengan fasilitas modern, Green Lotus Hotel Yangshuo bisa jadi opsi.


4. Hari ke 10–11: Shanghai
Setelah beberapa hari tenggelam dalam ketenangan pedesaan Yangshuo, rasanya kontras sekali saat pesawat mendarat di Shanghai. Dari pemandangan sawah hijau, tiba-tiba berganti dengan deretan gedung pencakar langit, cahaya neon, dan energi kota yang nyaris tak pernah tidur. Peralihan ini justru menarik—seakan perjalanan kita dirancang untuk melihat wajah China dari dua sisi yang sangat berbeda.
Hari pertama di Shanghai biasanya dimulai dengan pengalaman futuristik: naik Maglev Train dari bandara menuju kota. Kereta ini bisa melaju lebih dari 400 km/jam, dan hanya dalam hitungan menit Anda sudah sampai di pusat kota. Dari sana, arahkan langkah ke The Bund, kawasan tepi sungai yang menampilkan pemandangan paling ikonik Shanghai. Di satu sisi ada gedung-gedung bergaya kolonial Eropa, di sisi lain skyline modern Pudong dengan menara-menara kaca yang menjulang tinggi. Menjelang sore, cobalah naik ke Shanghai Tower, gedung tertinggi di China, untuk melihat panorama kota dari ketinggian—pemandangan malam hari dengan lampu-lampu gemerlapnya sungguh tak terlupakan.
Hari kedua memberi kesempatan untuk mengenal sisi Shanghai yang lebih personal. Itinerary biasanya memasukkan kunjungan ke sebuah kawasan residensial modern. Di sana Anda bisa melihat bagaimana masyarakat kota besar hidup: apartemen yang rapi, taman hijau, hingga sekolah dan pusat komunitas yang terintegrasi. Interaksi kecil, seperti mengobrol dengan warga atau melihat aktivitas sehari-hari, membuat kita paham bahwa di balik kilauan kota besar, ada kehidupan biasa yang hangat dan nyata.
Untuk makan malam penutup, coba nikmati xiaolongbao (dumpling berisi sup) di restoran legendaris seperti Din Tai Fung, atau eksplorasi kuliner di Xintiandi, sebuah distrik modern dengan restoran dan kafe dalam bangunan bergaya klasik. Suasananya cocok untuk menutup perjalanan dengan elegan tapi tetap santai.


5. Hari ke-12: Kepulangan dari Shanghai
Hari terakhir di Shanghai biasanya sedikit mellow—antara masih ingin menjelajah, tapi juga sudah harus bersiap kembali ke rumah. Jika penerbangan Anda sore atau malam, sempatkan pagi hari untuk jalan santai atau belanja oleh-oleh. Nanjing Road adalah pilihan paling populer, dengan deretan toko modern bercampur butik lokal. Kalau lebih suka suasana santai, Anda bisa mampir ke kafe kecil di area French Concession, duduk di bawah pepohonan rindang sambil menikmati kopi atau teh, dan membiarkan suasana kota menjadi kenangan terakhir sebelum pulang.
Saat tiba waktunya menuju bandara, naik taksi atau kereta cepat lagi, ada perasaan lega sekaligus berat hati. Dalam 12 hari, Anda sudah melihat begitu banyak wajah China: sejarah megah Beijing, pasukan Terracotta yang misterius di Xi’an, panorama alam tenang di Guilin dan Yangshuo, lalu gemerlap modern Shanghai. Tapi yang lebih berharga dari itu semua adalah interaksi kecil dengan orang-orang lokal—senyum siswa yang diajak belajar bahasa, percakapan singkat dengan pedagang makanan, atau sekadar tatapan ramah dari orang asing yang kini terasa dekat.
Educational tour seperti ini selalu meninggalkan kesan berbeda dibanding sekadar berwisata. Anda pulang tidak hanya dengan foto indah atau suvenir, tapi juga pengalaman belajar yang melekat: tentang budaya, cara hidup, bahkan tentang diri sendiri. Setiap kota memberi pelajaran, dan setiap perjumpaan menambah warna dalam perjalanan.
Ketika pesawat lepas landas dari Shanghai, mungkin Anda sudah mulai membayangkan cerita yang akan dibagikan di rumah. Tapi lebih dari itu, ada rasa ingin kembali suatu hari nanti—karena perjalanan di China seperti buku yang tak pernah habis dibaca, selalu ada bab baru menunggu untuk ditemukan.


Penutup: Lebih dari Sekadar Liburan
Perjalanan 12 hari melintasi Beijing, Xi’an, Guilin–Yangshuo, hingga Shanghai ini membuktikan bahwa sebuah liburan bisa menjadi lebih dari sekadar jalan-jalan. Setiap kota punya ceritanya sendiri—dari kejayaan dinasti masa lalu hingga wajah modern China hari ini—dan kita bisa merasakannya bukan hanya lewat bangunan megah atau pemandangan indah, tapi juga lewat interaksi kecil dengan orang-orang di sana.
Educational tour ini memberi ruang untuk belajar sambil menikmati perjalanan: mencoba kungfu di sekolah seni bela diri, berdiskusi di kelas internasional, belajar bahasa Mandarin dasar, hingga menyaksikan bagaimana komunitas modern Shanghai tumbuh. Semua pengalaman itu membuat perjalanan terasa lebih bermakna, karena kita tidak hanya menjadi turis, tapi juga tamu yang diterima di kehidupan sehari-hari mereka.
Pada akhirnya, itinerary ini bukan sekadar rangkaian destinasi, melainkan rangkaian pengalaman yang saling melengkapi. Ada momen kagum di Tembok Besar, rasa takjub melihat Terracotta Army, ketenangan saat bersepeda di pedesaan Yangshuo, dan euforia melihat skyline Shanghai yang berkilau. Semua itu berpadu, menciptakan cerita perjalanan yang sulit dilupakan.
Kalau Anda mencari liburan yang bisa memperluas wawasan sekaligus meninggalkan kenangan mendalam, perjalanan ini adalah jawabannya. China menunggu untuk diceritakan kembali—dan siapa tahu, suatu hari nanti, Anda akan kembali membuka halaman baru dari kisah yang sama.
Nah! Setelah melihat itinerary di atas, apakah Anda sudah siap untuk mengunjungi Negeri Tirai Bambu ini? Tourchina.co.id punya pilihan paket terbaik untuk Anda yang ingin mengunjungi China yang telah kami siapkan dengan baik, mulai dari rencana perjalanan hingga akomodasi Anda selama berliburan ke sana. Tertarik untuk memakai jasa kami? Anda dapat mengunjungi link berikut untuk mendapatkan paket-paket unggulan dari kami!
Paket Open Trip Tour China 8D New Super Sale Bejing and Shanghai (Start Jakarta) 2025
Paket Open Trip Tour China 8D Wonderful China Zhangjiajie and Fenghuang Plus Shanghai 2025
Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!
Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!
