Overview Li River: Sungai dengan Ratusan Keindahan

Hanifam

9/25/20258 min read

Li River
Li River

Ratusan Kilometer Keindahan Alami

Sungai Li, yang dulu dikenal dengan nama Sungai Gui, mengalir indah melewati kota Guilin, kota terbesar ketiga di Provinsi Guangxi. Aliran sungai ini membentuk kawasan wisata yang sangat terkenal di dunia, yaitu Li River Scenic Spot. Bagian paling ikonik terletak pada jalur sepanjang 83 kilometer, dari pusat kota Guilin hingga ke Kabupaten Yangshuo. Saking menawannya pemandangan di rute ini, potret lanskapnya bahkan diabadikan di uang kertas 20 yuan edisi terbaru.

Guilin sendiri memiliki lanskap khas karst yang terbentuk dari batuan kapur. Batuan tersebut sudah melewati proses pelapukan dan erosi selama miliaran tahun, menghasilkan panorama yang benar-benar unik. Tak heran bila pemandangan Guilin sejak dulu selalu dipuja para penyair dan seniman Tiongkok. Mereka sering menggambarkannya dengan ungkapan puitis, “ribuan puncak menjulang tinggi, sungai berliku-liku mengelilingi kota.” Kalimat ini mungkin terdengar berlebihan, tapi saat berada langsung di sana, kita bisa merasakan betapa pasnya deskripsi itu.

Bagian 83 kilometer Sungai Li sering dijuluki sebagai "lukisan gulir sepanjang seratus li." Sebutan ini muncul karena pemandangannya terus berganti-ganti seolah sedang membuka lembaran karya seni yang tak berujung. Sepanjang aliran sungai, kita bisa melihat air yang jernih berkilau, pegunungan hijau yang berdiri gagah, tebing curam yang dramatis, hingga air terjun yang jatuh bebas di sela-sela lembah.

Bukan hanya itu, di beberapa bagian terdapat oase kecil dan dataran pasir yang membuat suasana semakin hidup. Gambaran ini begitu identik dengan lukisan klasik Tiongkok bergaya shan shui: lukisan alam dengan gunung dan air sebagai elemen utama. Bedanya, di Sungai Li, “lukisan” itu nyata dan bisa kita jelajahi langsung. Bagi siapa pun yang datang, perjalanan menyusuri sungai ini terasa seperti melangkah ke dalam sebuah karya seni yang bergerak.

1. Kapal Pesiar di Li River

Kalau ingin menikmati Sungai Li dengan suasana yang lebih nyaman dan fasilitas lengkap, naik kapal pesiar memang jadi pilihan utama. Rute kapal ini melewati bagian terbaik dari Sungai Li, yang sering disebut sebagai full-section Li River Cruise. Perjalanan berlangsung sekitar 4,5 jam, cukup waktu untuk benar-benar menikmati pemandangan tanpa terburu-buru. Semua kapal sudah dilengkapi fasilitas dasar seperti makan siang gratis, toilet, air panas, bahkan ruang untuk menyimpan barang bawaan. Titik awal keberangkatan biasanya dari Dermaga Zhujiang atau Dermaga Mopanshan, dan semua kapal akan berakhir di Dermaga Yangshuo. Kedua dermaga ini letaknya berdekatan, hanya saja jenis kapal yang beroperasi berbeda.

Waktu naik kapal biasanya antara pukul 08.00 sampai 11.00 pagi. Jadi, kalau berencana ikut tur ini, lebih baik datang lebih awal agar tidak kehabisan tiket atau buru-buru saat boarding. Di Dermaga Zhujiang, tersedia dua pilihan kapal mewah. Pertama adalah kapal pesiar ber-AC dengan fasilitas makan siang khas Tiongkok, dua dek tempat duduk, dan satu dek observasi terbuka. Pilihan kedua lebih premium, yaitu kapal super-mewah. Kapal ini menawarkan prasmanan Tiongkok, dua dek (salah satunya khusus ruang makan), serta fasilitas yang lebih lengkap dan elegan dibanding kapal mewah biasa. Tidak heran kalau tarifnya juga yang paling tinggi.

Sementara itu, Dermaga Mopanshan melayani kapal pesiar dengan konsep lebih sederhana tapi tetap nyaman. Kapal di sini dilengkapi AC, menyajikan makan siang sederhana ala Tiongkok, punya satu dek tempat duduk dan satu dek observasi. Walaupun tidak semewah kapal dari Zhujiang, banyak wisatawan yang memilih opsi ini karena lebih hemat dan tetap memungkinkan untuk menikmati panorama Sungai Li dengan leluasa.

Jadi, pilihan kapal sebenarnya tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran. Mau yang mewah dengan fasilitas ekstra, atau cukup yang ekonomis tapi tetap bisa merasakan pengalaman berlayar di salah satu sungai terindah di dunia—keduanya sama-sama menawarkan kesempatan untuk menikmati pemandangan Guilin dan Yangshuo yang begitu ikonik.

Li River Cruise
Li River Cruise

2. Cara ke Dermaga Zhujiang and Dermaga Mopanshan

Saat ini belum ada bus umum yang langsung menghubungkan pusat kota Guilin dengan dua dermaga utama, yang letaknya sekitar 20 km dari pusat kota. Jadi, kalau membeli tiket kapal secara mandiri, satu-satunya cara menuju dermaga adalah dengan naik taksi. Ongkosnya biasanya sekitar ¥100 sekali jalan. Alternatif lain, jika tiket kapal dibeli melalui agen perjalanan atau hotel, biasanya mereka menawarkan layanan antar jemput dengan biaya sekitar ¥35 per orang, sudah termasuk ongkos kendaraan dan jasa pemandu. Dalam kasus ini, bus wisata akan menjemput langsung dari hotel, jadi lebih praktis.

Anda dapat mencari pemandu profesional yang dapat menemani dari awal sampai akhir. Dengan begitu, perjalanan bisa lebih santai karena semua urusan logistik sudah diatur. Tugas Anda hanya menikmati pemandangan Sungai Li tanpa perlu repot memikirkan transportasi.

Namun, ada satu hal penting yang perlu diketahui: rute kapal pesiar bisa berubah saat musim kemarau, biasanya antara Januari hingga Maret. Karena permukaan air menurun, jalur kapal dipindahkan agar wisatawan tetap mendapat pengalaman terbaik. Rute yang digunakan adalah dari Yangdi menuju Hua Mountain (Hua Shan) lalu kembali lagi ke Yangdi. Dermaga naik dan turunnya kapal adalah Dermaga Shangzha (Shangzha Pier). Durasi perjalanan lebih singkat dibanding rute penuh, sekitar 2,5 hingga 3 jam. Perlu dicatat, kapal hanya berangkat dua kali sehari, yaitu pukul 10.00 dan 10.40.

Akses menuju dermaga ini juga cukup mudah. Dari Guilin, ada bus setiap hari dari Terminal Bus Guilin menuju Yangdi Tour Park, biasanya beroperasi antara pukul 07.30 hingga 14.00. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam. Setibanya di taman wisata, tersedia kendaraan listrik yang mengantar langsung ke Dermaga Shangzha, dan layanan ini gratis bagi pemegang tiket kapal. Dari arah Yangshuo, tersedia juga bus menuju Yangdi Tour Park dengan waktu tempuh sekitar 1 jam, lalu wisatawan bisa melanjutkan perjalanan dengan kendaraan listrik yang sama. Praktis dan tidak ribet, hanya perlu menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan kapal.

zhujiang pier
zhujiang pier

3. Waktu Terbaik Mengunjungi Li River

Waktu terbaik untuk menikmati Sungai Li biasanya antara bulan April hingga Oktober. Pada rentang bulan ini, pemandangan terlihat paling menawan, meski sebenarnya setiap musim punya pesonanya sendiri. Masing-masing menghadirkan suasana berbeda yang membuat Sungai Li seolah tak pernah kehabisan kejutan.

Di akhir musim semi, Sungai Li memasuki musim hujan. Air sungai akan naik dengan cepat, alirannya deras, dan warna air sering kali keruh sehingga pantulan gunung-gunung di permukaan tidak begitu jelas. Tapi justru di saat hujan gerimis turun, kabut tipis menyelimuti pegunungan dan aliran sungai, menciptakan suasana bak lukisan tradisional Tiongkok. Pemandangan berkabut itu punya daya tariknya sendiri, romantis sekaligus tenang.

Begitu musim panas tiba dan hujan mereda, suasana Sungai Li berubah drastis. Air kembali jernih dan tenang, langit biru terang dihiasi awan putih, sementara pegunungan hijau berderet jauh ke cakrawala. Di musim ini, sungai terlihat paling “hidup” dengan cahaya matahari yang memantul di permukaan air, cocok bagi Anda yang ingin melihat keindahan Sungai Li dalam versi paling cerah dan segar.

Saat memasuki musim gugur, udara menjadi sangat bersih dan jernih. Inilah waktu terbaik untuk berburu matahari terbit. Cahayanya lembut, langit merona jingga dan merah muda, menghadirkan fajar paling indah sepanjang tahun. Bagi banyak fotografer, musim gugur adalah saat favorit untuk mengabadikan Sungai Li, karena perpaduan cahaya pagi dan panorama karst membuat setiap bidikan terasa dramatis.

Li River
Li River

4. Berfoto Ria di Li River

Hampir semua foto ikonik Sungai Li yang sering kita lihat di majalah atau brosur wisata sebenarnya diambil di jalur antara Yangdi hingga Xingping. Baik Anda naik kapal pesiar maupun rakit bermotor, bagian ini wajib mendapat perhatian ekstra. Sayang sekali kalau setelah perjalanan panjang Anda baru sadar melewatkan kesempatan mengabadikan sudut paling terkenal dari Sungai Li.

Salah satu foto yang paling banyak dicari wisatawan adalah potret nelayan di atas rakit bambu. Biasanya digambarkan dengan suasana senja atau fajar, seorang nelayan berdiri sambil mendayung, sebuah lampu minyak menyala di rakit, dan seekor burung kormoran bertengger di sampingnya, siap membantu menangkap ikan. Adegan klasik ini begitu lekat dengan identitas Sungai Li, sampai-sampai dianggap sebagai simbol keindahan Guilin.

Namun, kenyataannya pemandangan ini sudah jarang sekali terlihat alami. Semakin sedikit orang yang benar-benar menggantungkan hidup dari memancing dengan kormoran. Jadi, jika Anda ingin mendapatkan foto tersebut, perlu mengatur rencana terlebih dahulu. Biasanya fotografer menyewa seorang nelayan lokal lengkap dengan rakit dan burung kormorannya untuk menjadi “model” foto.

Lokasi terbaik untuk mengambil gambar ini adalah di Xingping, yang terkenal sebagai spot paling fotogenik di sepanjang Sungai Li. Waktu pemotretan terbaik adalah saat matahari baru terbit atau menjelang terbenam. Di waktu itulah cahaya lembut menyapu permukaan sungai, menciptakan atmosfer dramatis yang membuat foto terlihat seperti keluar dari lukisan klasik Tiongkok.

Li River
Li River

5. Destinasi Populer Lainnya di Dekat Li River

Di sepanjang Sungai Li, ada dua kota tua yang sayang sekali dilewatkan: Daxu Old Town dan Xingping Ancient Town. Keduanya menyimpan jejak sejarah panjang, suasana tradisional, dan nuansa nostalgia yang membuat perjalanan menyusuri Sungai Li terasa lebih lengkap.

Daxu Old Town berada di tepi timur Sungai Li, tidak jauh dari Dermaga Mopanshan. Kota tua ini sudah ada sejak tahun 200 SM dan hingga sekarang masih mempertahankan pesonanya. Jalan utama di Daxu tidaklah lebar, namun dipenuhi lebih dari 15.000 batu biru yang tertata rapi sebagai alas jalan. Di kiri dan kanan berdiri rumah-rumah bergaya Dinasti Ming dan Qing dengan dua lantai, menghadirkan atmosfer klasik yang kuat. Menariknya, banyak bengkel kerja tradisional masih beroperasi, seperti toko anyaman bambu, klinik obat herbal, hingga barbershop kuno. Suasananya tenang, jauh dari keramaian, seakan menolak hiruk pikuk dunia modern. Tempat ini cocok sekali untuk Anda yang menyukai hal-hal bergaya antik. Untuk mencapainya, bisa naik bus umum dari Terminal Bus Guilin menuju Crown Cave lalu turun di Daxu. Perjalanannya sekitar 40 menit (15 km) dengan ongkos ¥12 per orang. Tidak ada tiket masuk, jadi Anda bisa bebas menjelajah.

Sementara itu, Xingping Ancient Town punya daya tarik yang berbeda. Kota kecil ini terletak di tepi timur Sungai Li, sekitar 25 km dari Yangshuo. Kalau Anda naik rakit dari Yangdi, perjalanan akan berakhir di Xingping. Kota ini mungkin lebih dikenal karena latar belakang uang kertas 20 yuan diambil dari pemandangan di sini. Xingping juga punya sebuah desa nelayan yang dijuluki President Fishing Village, karena pernah dikunjungi Presiden Bill Clinton pada tahun 1998.

Kota ini tidak besar, jalanannya dipenuhi batu pipih yang halus, dan suasananya sederhana sekaligus bersahaja. Penduduknya tidak banyak, sehingga suasana terasa tenang sepanjang tahun. Justru itulah yang membuat Xingping begitu menarik bagi wisatawan yang rindu suasana kuno dan apa adanya. Untuk menuju Xingping, ada dua cara mudah: turun di Dermaga Xingping jika Anda naik rakit bermotor dari Yangdi, atau naik bus reguler dari Terminal Bus Yangshuo menuju Xingping. Bus berangkat setiap 20 menit, ongkosnya sekitar ¥6 dengan waktu tempuh 40 menit. Sama seperti Daxu, tidak ada biaya masuk untuk berkunjung ke kota tua ini.

Daxu Old Town
Daxu Old Town

Penutup: Li River, Lukisan Hidup yang Tak Pernah Pudar

Menutup perjalanan menyusuri Sungai Li, rasanya mudah memahami mengapa sungai ini begitu melegenda. Pemandangan karst yang dramatis, air sungai yang berkilau, kota tua dengan sejarah panjang, hingga momen klasik seperti nelayan di atas rakit bambu, semuanya membentuk sebuah pengalaman yang sulit dilupakan. Setiap musim memberi warna berbeda, setiap sudut punya cerita, dan setiap perjalanan terasa seperti membuka lembaran lukisan hidup.

Baik memilih kapal mewah yang nyaman, rakit sederhana yang lebih santai, atau menjelajah kota tua yang tenang, Sungai Li selalu punya cara untuk membuat siapa pun jatuh cinta. Tak heran jika sejak berabad-abad lalu, penyair, pelukis, hingga fotografer modern terus kembali ke sini demi mengabadikan pesonanya.

Bagi kami, Sungai Li bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah perpaduan antara alam, budaya, dan sejarah yang menyatu dengan indah. Jadi, jika suatu hari Anda berkesempatan datang ke Guilin, jangan lewatkan untuk benar-benar merasakan pengalaman berlayar di Sungai Li. Percayalah, setiap momen yang Anda habiskan di sini akan menjadi kenangan berharga yang selalu ingin dikenang kembali.

Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!

Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!