Things To Do: 7 Rekomendasi Kegiatan Terbaik di Shanghai pada Tahun 2025
Hanifam
9/19/20259 min read


Berlibur di Shanghai, China
Kalau kita bicara soal kota-kota dunia yang paling hidup, Shanghai hampir selalu masuk dalam daftar teratas. Kota ini bukan hanya pusat ekonomi terbesar di Tiongkok, tapi juga sebuah persimpangan budaya yang menarik. Gedung pencakar langit berdiri berdampingan dengan taman klasik bergaya dinasti, sementara jalanan modern menyatu dengan gang kecil yang menyimpan cerita masa lalu. Ketika Anda berjalan di sini, rasanya seperti melangkah di dua dunia sekaligus: satu yang sibuk mengejar masa depan, dan satu lagi yang tenang menjaga warisan lama.
Kami yakin Anda akan merasakan energi Shanghai sejak pertama kali tiba. Lampu-lampu yang tak pernah padam, suara klakson bercampur dengan tawa orang-orang di kafe, serta aroma makanan jalanan yang menggoda dari sudut ke sudut. Semua itu menjadikan kota ini lebih dari sekadar tempat singgah, melainkan pengalaman penuh warna. Shanghai seperti panggung raksasa, di mana setiap orang yang datang otomatis ikut menjadi bagian dari pertunjukannya.
Tahun 2025 bisa jadi momen terbaik untuk menjelajahi Shanghai. Banyak tempat ikonik tetap mempertahankan pesonanya, sementara berbagai sudut baru terus bermunculan, dari restoran kontemporer hingga ruang seni independen. Jika Anda mencari kombinasi antara wisata budaya, kuliner, dan gaya hidup modern, Shanghai menawarkan semuanya dalam satu paket. Kami sudah menyiapkan daftar tujuh hal seru yang bisa Anda lakukan di kota ini, agar perjalanan Anda tidak hanya sekadar lewat, tapi benar-benar meninggalkan kesan mendalam.
1. Menyusuri The Bund dan Menikmati Kapal Malam di Sungai Huangpu
The Bund adalah wajah paling ikonik dari Shanghai. Saat Anda berdiri di tepi sungai Huangpu, gedung-gedung tua bergaya kolonial berbaris rapi di satu sisi, sementara di seberangnya menjulang megah deretan pencakar langit futuristik Pudong. Kontras ini begitu kuat, seakan kota ini ingin menunjukkan kepada kita bagaimana masa lalu dan masa depan bisa hidup berdampingan. Tidak heran jika The Bund selalu ramai dengan turis dan warga lokal yang sekadar berjalan santai, berfoto, atau menikmati pemandangan senja.
Namun, pengalaman terbaik sebenarnya datang ketika malam tiba. Saat lampu-lampu mulai menyala, Pudong berubah menjadi lukisan hidup dengan warna-warni neon yang memantul di permukaan sungai. Di sinilah kapal malam Huangpu berperan, membawa Anda melintasi sungai dengan pemandangan kota yang luar biasa. Duduk di dek kapal sambil merasakan angin malam, Anda bisa menyaksikan Shanghai dalam versi yang paling magis. Rasanya seperti menonton pertunjukan cahaya raksasa yang terus bergerak.
Bagi kami, ini bukan sekadar wisata biasa. Ada sesuatu yang emosional ketika Anda menyadari bahwa di balik gemerlap itu, Shanghai adalah kota dengan sejarah panjang dan ambisi masa depan yang besar. Perjalanan dengan kapal malam memberi waktu sejenak untuk merenung, sekaligus menikmati keindahan tanpa tergesa-gesa. Jika hanya ada satu momen yang bisa Anda abadikan di Shanghai, kami akan dengan yakin menyarankan malam di Huangpu ini.


2. Menjelajahi Yu Garden dan Yuyuan Bazaar
Yu Garden, atau Yuyuan, adalah oasis yang seakan membawa Anda keluar dari hiruk pikuk Shanghai modern. Begitu melangkah masuk, suasana kota dengan gedung-gedung tinggi langsung berganti dengan paviliun kayu bergaya tradisional, jembatan batu kecil, kolam ikan koi, dan taman yang ditata penuh simbolisme khas Tiongkok. Taman ini dibangun sejak abad ke-16, dan setiap sudutnya menyimpan makna filosofis tentang harmoni antara manusia dengan alam. Saat Anda berjalan di jalur setapaknya, mudah sekali merasa tenang, seolah waktu melambat hanya untuk memberi ruang pada ketenangan.
Yang membuat Yu Garden begitu menarik adalah kontrasnya dengan dunia luar. Di balik dinding taman, suara klakson dan ritme cepat kota seperti menghilang. Anda bisa duduk di bangku kayu, mendengarkan gemericik air, atau sekadar menikmati detail arsitektur yang rumit. Rasanya seperti sedang membaca puisi klasik, tapi dalam bentuk ruang fisik. Tempat ini cocok untuk Anda yang ingin sejenak beristirahat dari kesibukan perjalanan, sekaligus merasakan sisi historis Shanghai yang sering tertutup oleh gemerlap modernitasnya.
Tidak jauh dari taman, berdirilah Yuyuan Bazaar. Di sinilah suasana berubah total: ramai, penuh warna, dan menggoda indera. Bazaar ini dipenuhi kios makanan, toko teh, hingga penjaja pernak-pernik khas Tiongkok. Anda bisa mencicipi xiaolongbao panas yang terkenal, membeli teh hijau langsung dari pedagang lokal, atau sekadar berbaur dengan kerumunan yang selalu hidup. Kami menyarankan untuk datang dengan perut kosong, karena bagian paling menyenangkan dari Yuyuan Bazaar adalah berburu kuliner jalanan yang otentik. Perpaduan antara taman yang damai dan bazaar yang penuh energi membuat kunjungan ke sini terasa lengkap: Anda mendapatkan ketenangan sekaligus keriuhan dalam satu langkah perjalanan.


3. Menyusuri French Concession dan Xintiandi
French Concession adalah bagian dari Shanghai yang berbeda dari gambaran kota Tiongkok pada umumnya. Area ini pernah menjadi konsesi Prancis di awal abad ke-20, dan jejak sejarah itu masih terasa lewat arsitektur bergaya Eropa, jalanan teduh dengan pepohonan rindang, serta deretan rumah batu bergaya shikumen yang unik. Saat Anda berjalan di sini, suasananya terasa lebih santai, hampir seperti berada di sebuah kota kecil di Eropa, tapi tetap dengan sentuhan khas Shanghai. Banyak orang datang bukan hanya untuk melihat bangunannya, tetapi juga untuk menikmati ritme kehidupan yang lebih tenang dibanding pusat kota.
Bagian yang paling menyenangkan adalah ketika Anda tersesat di gang-gang kecilnya. Di sana, Anda akan menemukan kafe independen dengan interior hangat, toko buku kecil yang sepi, atau butik dengan desain yang tidak bisa Anda temukan di mal besar. Rasanya seperti menemukan harta karun tersembunyi di tengah kota yang begitu modern. Kami sering merasa bahwa French Concession adalah tempat yang ideal untuk sekadar berjalan tanpa tujuan, membiarkan kaki membawa Anda, sambil sesekali berhenti menikmati kopi atau teh.
Di sisi lain, ada Xintiandi, kawasan yang menjadi wajah lebih modern dari wilayah ini. Xintiandi dikenal dengan deretan restoran mewah, bar, dan butik kelas atas, tapi tetap mempertahankan bangunan bergaya shikumen yang dipugar dengan apik. Di malam hari, suasananya makin hidup dengan musik, lampu temaram, dan orang-orang yang datang untuk bersosialisasi. Bagi Anda yang ingin merasakan Shanghai sebagai kota kosmopolitan yang sejati, Xintiandi menawarkan pengalaman itu. Perpaduan sejarah, seni, dan gaya hidup membuat French Concession dan Xintiandi menjadi salah satu destinasi paling “manusiawi” di Shanghai, tempat di mana Anda bisa benar-benar merasakan kehidupan sehari-hari, bukan hanya pemandangan turis semata.


4. Mengunjungi Kedamaian di Jing’an Temple
Di tengah kawasan bisnis yang sibuk dan modern, Jing’an Temple berdiri sebagai pengingat bahwa Shanghai tidak pernah benar-benar melupakan akarnya. Kuil Buddha ini sudah berusia lebih dari seribu tahun, meski bangunan yang kita lihat sekarang banyak mengalami pemugaran. Saat Anda memasuki area kuil, kontrasnya begitu terasa: di luar ada gedung pencakar langit dan jalan raya yang padat, sementara di dalamnya terdapat aroma dupa, suara doa, dan ketenangan yang seolah menahan waktu.
Bagi kami, mengunjungi Jing’an Temple adalah pengalaman yang memberi perspektif baru tentang Shanghai. Kota ini sering dianggap hanya sebagai simbol modernitas, tapi di tempat ini Anda akan melihat sisi spiritual yang tetap hidup di tengah perubahan. Orang-orang datang bukan hanya sebagai wisatawan, tapi juga untuk beribadah, menyalakan dupa, dan berdoa. Melihat mereka melakukan ritual dengan penuh ketulusan membuat suasana semakin khidmat, bahkan bagi Anda yang datang hanya untuk melihat-lihat.
Selain itu, arsitektur kuil ini memikat. Ukiran kayu yang detail, patung Buddha berlapis emas, hingga halaman yang luas dengan patung dupa raksasa menjadi daya tarik tersendiri. Jika Anda datang di sore hari, cahaya matahari yang jatuh di antara atap kuil dan gedung tinggi di sekelilingnya menciptakan pemandangan unik, seakan tradisi lama dan dunia modern saling berdialog. Tempat ini memberi Anda kesempatan untuk berhenti sejenak dari hiruk pikuk kota, menarik napas dalam-dalam, dan mungkin merenungkan perjalanan yang sedang Anda jalani.


5. Belajar dan Bermain di Shanghai Science and Technology Museum
Jika Anda ingin melihat sisi Shanghai yang lebih edukatif sekaligus menyenangkan, Shanghai Science and Technology Museum adalah pilihan yang tepat. Museum ini bukan sekadar ruang pameran, melainkan kompleks besar dengan beragam instalasi interaktif yang dirancang untuk semua usia. Begitu masuk, Anda akan disambut dengan desain futuristik, lengkap dengan ruang-ruang tematik yang membahas mulai dari astronomi, robotika, biologi, hingga lingkungan hidup. Rasanya seperti masuk ke sebuah dunia miniatur yang menggabungkan ilmu pengetahuan dengan hiburan.
Kami merasa tempat ini sangat cocok untuk Anda yang bepergian bersama keluarga atau anak-anak. Banyak area yang memungkinkan pengunjung untuk ikut mencoba langsung, bukan hanya melihat. Misalnya, ada simulasi penerbangan, eksperimen sains sederhana, hingga galeri yang menampilkan keajaiban alam dari berbagai belahan dunia. Anak-anak biasanya terpesona dengan ruang satwa yang menghadirkan replika realistis dari hewan-hewan, sementara orang dewasa bisa menikmati bagian teknologi canggih yang menyoroti inovasi masa depan.
Lebih dari sekadar hiburan, museum ini juga memberi kesempatan bagi kita untuk merenungkan isu-isu penting. Bagian yang membahas lingkungan dan keberlanjutan, misalnya, mengingatkan kita akan tantangan global yang nyata. Rasanya segar bisa belajar hal-hal serius dalam suasana yang ringan dan visual. Ditambah lagi, museum ini terhubung dengan stasiun metro besar, jadi aksesnya mudah. Singkatnya, kunjungan ke Shanghai Science and Technology Museum memberi Anda jeda dari rutinitas wisata kota, sambil tetap membawa pulang wawasan dan pengalaman baru yang berarti.


6. Menyusuri Kanal di Zhujiajiao Water Town
Hanya sekitar satu jam perjalanan dari pusat Shanghai, ada sebuah dunia yang terasa jauh berbeda: Zhujiajiao Water Town. Desa air ini sering disebut sebagai “Venesia dari Timur” karena kanal-kanalnya yang tenang, jembatan batu bersejarah, dan rumah-rumah tua yang berjajar di tepi sungai kecil. Begitu Anda tiba, suasana kota besar langsung hilang, digantikan dengan pemandangan desa tradisional yang seolah berhenti di masa lalu. Ini adalah pelarian sempurna bagi siapa pun yang ingin merasakan sisi lain dari Shanghai yang jarang disentuh.
Berjalan di jalanan sempitnya, Anda akan menemukan toko-toko kecil yang menjual makanan lokal, teh, dan kerajinan tangan. Ada jembatan Fangsheng, salah satu jembatan batu tertua di sana, yang menjadi titik favorit untuk mengambil foto atau sekadar menikmati pemandangan kanal. Jika ingin pengalaman yang lebih mendalam, Anda bisa naik perahu kayu tradisional dan berlayar pelan menyusuri sungai. Saat duduk di perahu, suara dayung yang menyentuh air dan pemandangan rumah-rumah tua menciptakan atmosfer damai yang jarang bisa Anda temui di Shanghai modern.
Bagi kami, keindahan Zhujiajiao bukan hanya pada arsitektur atau kanalnya, tetapi juga pada ritme kehidupan yang lebih sederhana. Warga lokal beraktivitas dengan santai, menjajakan makanan khas seperti zongzi (ketan isi) atau manisan tradisional. Ada rasa kehangatan yang membuat Anda merasa diterima sebagai tamu, bukan sekadar turis. Menghabiskan setengah hari atau sehari penuh di Zhujiajiao memberi Anda perspektif baru tentang Shanghai: bahwa di balik kecepatan dan modernitasnya, kota ini masih menyimpan ketenangan yang otentik dan penuh cerita.


7. Menikmati Suasana Malam di Nanjing Road
Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Shanghai tanpa mampir ke Nanjing Road. Jalan ini adalah salah satu pusat belanja paling terkenal di Tiongkok, bahkan di Asia. Panjangnya membentang dari The Bund hingga ke People's Square, penuh dengan toko, pusat perbelanjaan, restoran, dan kafe. Saat Anda berjalan di sini, Anda akan merasakan energi yang berbeda, semacam semangat kota besar yang tidak pernah tidur. Lampu neon dari papan iklan, musik dari toko, dan arus manusia yang terus bergerak menciptakan atmosfer yang benar-benar khas metropolitan.
Di siang hari, Nanjing Road sudah sibuk dengan orang-orang yang berbelanja atau sekadar jalan-jalan. Tapi pengalaman paling seru justru datang saat malam tiba. Jalan ini berubah menjadi lautan cahaya, di mana setiap sudut terlihat hidup. Anda bisa menikmati makan malam di salah satu restoran lokal, lalu berjalan santai sambil mencoba jajanan jalanan. Ada juga banyak kafe dan toko roti yang cocok untuk berhenti sebentar, minum kopi atau teh, sebelum melanjutkan eksplorasi. Bagi kami, jalan malam di Nanjing Road adalah kesempatan untuk melihat wajah paling modern dan penuh warna dari Shanghai.
Yang menarik, Nanjing Road bukan hanya soal belanja. Ia juga semacam panggung sosial, tempat orang bertemu, berbincang, atau hanya menikmati suasana kota. Jika Anda ingin membawa pulang sesuatu, ada banyak toko suvenir dengan pilihan beragam, dari barang modern hingga oleh-oleh khas Tiongkok. Namun, bahkan tanpa membeli apa pun, berjalan di sini sudah menjadi pengalaman yang berharga. Rasanya seperti ikut larut dalam denyut nadi Shanghai yang berdenyut cepat namun penuh daya tarik. Sebuah cara yang pas untuk menutup perjalanan Anda di kota ini.


Penutup: Kota Shanghai, Pusat Budaya Modern Berkumpul di China
Shanghai adalah kota yang selalu memberi kejutan, baik untuk Anda yang baru pertama kali datang maupun yang sudah pernah singgah sebelumnya. Dari The Bund yang penuh kemegahan, Yu Garden yang menenangkan, hingga Zhujiajiao yang menghadirkan suasana desa klasik, setiap tempat punya cerita dan daya tariknya sendiri. Kota ini mengajarkan kita bahwa modernitas dan tradisi tidak harus saling meniadakan, justru bisa berdampingan dengan indah.
Kami percaya, tujuh pengalaman yang kami bagikan ini bisa menjadi fondasi perjalanan Anda di Shanghai. Tidak semuanya tentang wisata populer, ada juga ruang untuk menikmati ritme kehidupan sehari-hari, mencicipi kuliner sederhana, atau sekadar berjalan tanpa arah di French Concession. Dengan begitu, perjalanan Anda akan terasa lebih personal, bukan hanya sekadar mengikuti daftar destinasi turis.
Pada akhirnya, Shanghai bukan hanya soal tempat yang Anda lihat, tetapi juga tentang bagaimana Anda merasakannya. Angin malam di Sungai Huangpu, aroma dupa di Jing’an Temple, atau tawa orang-orang di Nanjing Road, semua detail kecil ini yang akan melekat di ingatan. Kami harap, saat Anda pulang nanti, Anda tidak hanya membawa foto dan oleh-oleh, tapi juga cerita yang bisa terus Anda kenang. Dan siapa tahu, pengalaman ini justru membuat Anda ingin kembali lagi ke kota yang tak pernah benar-benar berhenti bergerak ini.
Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!
Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!
Baca juga: 12 Rekomendasi Restoran Terbaik di Shanghai yang Wajib Anda Coba!
