Mengenal Mid-Autumn Festival: Sebuah Acara untuk Memperingati Musim Panen di China Setiap 17 September

Hanifam

9/12/202510 min read

Mid-Autumn Festival
Mid-Autumn Festival

Festival Pertanian yang Identik dengan Bulan Purnama

Jika Anda berencana berkunjung ke China pada bulan September, ada satu momen istimewa yang sayang sekali jika dilewatkan: Mid-Autumn Festival. Festival ini kerap dianggap sebagai salah satu perayaan tradisional terindah di China, karena tidak hanya menyoroti keindahan bulan purnama, tetapi juga menekankan makna kebersamaan keluarga dan rasa syukur atas hasil panen. Begitu Anda melangkahkan kaki ke jalanan kota pada malam festival, suasana akan langsung terasa berbeda: penuh cahaya, penuh tawa, dan penuh kehidupan. Rasanya seakan seluruh masyarakat sepakat berhenti sejenak dari kesibukan mereka untuk merayakan harmoni antara manusia dan alam.

Bayangkan Anda berada di tepi sungai sambil memandang ke atas, melihat bulan bulat sempurna yang memancarkan cahaya perak ke permukaan air. Di sekitar Anda, keluarga-keluarga berkumpul, anak-anak membawa lentera berbentuk kelinci atau bunga teratai, sementara aroma kue bulan yang manis mulai tercium dari toko-toko sekitar. Ini bukan sekadar pesta rakyat, melainkan sebuah tradisi yang telah diwariskan turun-temurun selama ribuan tahun. Kehangatan itu akan membuat Anda merasa seperti bagian dari cerita panjang budaya Tiongkok, meskipun Anda datang sebagai seorang pendatang.

Menariknya, Mid-Autumn Festival tidak hanya dirayakan dengan penuh gegap gempita di kota besar, tetapi juga terasa intim di desa-desa. Di pedesaan, masyarakat sering menggelar pertemuan sederhana, menikmati teh dan kue bulan sambil berbincang santai di halaman rumah. Tidak ada hiruk pikuk, namun justru itulah yang membuat suasana terasa begitu otentik. Anda akan menyadari bahwa esensi festival ini bukan pada perayaannya yang megah, melainkan pada nilai kebersamaan dan rasa syukur yang mengikat orang-orang.

Mid-Autumn Festival pada akhirnya bukan hanya tentang bulan yang indah atau makanan khas yang menggugah selera, tetapi juga tentang pengalaman emosional yang bisa Anda rasakan secara langsung. Festival ini menyatukan orang-orang yang terpisah oleh jarak, mempertemukan kembali keluarga, dan memberi ruang untuk merenung tentang apa yang sudah dicapai selama setahun terakhir. Ketika Anda ikut larut dalam perayaan ini, Anda akan membawa pulang lebih dari sekadar foto atau suvenir. dimana Anda akan membawa pulang kenangan yang melekat dalam hati.

1. Apa Itu Mid-Autumn Festival?

Mid-Autumn Festival, atau yang dalam bahasa Mandarin disebut Zhongqiu Jie (中秋节), adalah salah satu dari tiga festival terbesar di China selain Tahun Baru Imlek dan Festival Musim Semi. Festival ini jatuh pada hari ke-15 bulan ke-8 dalam kalender lunar, yang biasanya bertepatan dengan pertengahan September hingga awal Oktober dalam kalender Masehi. Pada saat itu, bulan berada dalam fase purnama paling bulat dan terang sepanjang tahun, sehingga masyarakat percaya bahwa momen tersebut adalah simbol kesempurnaan dan kebersamaan. Jika Anda berada di China saat festival berlangsung, Anda akan merasakan betapa pentingnya malam itu bagi hampir semua orang, karena mereka menjadikannya sebagai hari libur keluarga untuk berkumpul dan merayakan kehangatan.

Secara tradisional, Mid-Autumn Festival berakar dari budaya agraris kuno. Di masa lalu, masyarakat Tiongkok menggantungkan hidup pada hasil panen, sehingga setiap musim panen dianggap sebagai anugerah besar yang wajib dirayakan. Bulan purnama yang bersinar terang pada pertengahan musim gugur dianggap sebagai pertanda keberkahan, karena musim itu biasanya menandai berakhirnya panen besar. Oleh karena itu, perayaan ini tidak hanya bermakna spiritual, tetapi juga praktis: sebuah cara bagi masyarakat untuk mengucap syukur kepada alam dan para dewa atas rezeki yang mereka terima. Saat Anda ikut hadir dalam festival ini, Anda akan merasakan bagaimana tradisi lama itu masih terjaga dengan indah hingga kini.

Namun, makna Mid-Autumn Festival tidak berhenti hanya pada rasa syukur terhadap panen. Festival ini juga sangat erat kaitannya dengan nilai kebersamaan keluarga. Bulan purnama yang bulat dipandang sebagai lambang reuni, menyatukan orang-orang yang terpisah oleh jarak dan waktu. Itulah mengapa pada malam festival, banyak orang yang rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk makan malam bersama keluarga mereka. Jika Anda pernah merasakan homesick, Anda pasti bisa memahami betapa pentingnya momen ini bagi masyarakat Tiongkok. Dengan melihat bulan yang sama, meski terpisah ribuan kilometer, mereka percaya hati akan tetap terhubung.

Menariknya, festival ini juga mengandung nilai-nilai filosofis yang lebih dalam. Dalam pandangan tradisional Tiongkok, bulan sering diasosiasikan dengan harmoni, siklus kehidupan, dan keseimbangan antara yin dan yang. Dengan merayakan Mid-Autumn Festival, masyarakat sebenarnya sedang merayakan keseimbangan itu sendiri: antara terang dan gelap, kerja keras dan istirahat, panen dan penanaman kembali. Jadi, ketika Anda menikmati suasana malam penuh cahaya lentera dan pemandangan bulan purnama, sebenarnya Anda juga ikut merasakan filosofi hidup yang telah diwariskan selama ribuan tahun.

Mid-Autumn Festival
Mid-Autumn Festival

2. Sejarah dan Perkembangan Budaya

Sejarah Mid-Autumn Festival berakar dari ribuan tahun lalu, ketika masyarakat Tiongkok masih sangat bergantung pada alam. Catatan paling awal mengenai perayaan bulan ditemukan sejak Dinasti Zhou (sekitar 3.000 tahun yang lalu), ketika para petani mengadakan ritual untuk memuja bulan purnama sebagai simbol kesuburan dan keberlimpahan. Pada masa itu, mereka percaya bahwa bulan memiliki kekuatan gaib yang memengaruhi hasil panen, sehingga doa dan persembahan menjadi cara untuk menunjukkan rasa hormat. Jika Anda membayangkan suasana malam tanpa listrik, hanya diterangi cahaya bulan bulat penuh, Anda bisa memahami betapa menakjubkannya pemandangan itu bagi masyarakat zaman dahulu.

Pada masa Dinasti Tang (618–907 M), festival ini mulai berkembang menjadi perayaan yang lebih besar dan populer. Tang dikenal sebagai periode keemasan budaya Tiongkok, dan Mid-Autumn Festival menjadi ajang hiburan rakyat, penuh dengan tarian, musik, dan perayaan di ruang terbuka. Kue bulan, yang kini menjadi ikon festival, juga mulai dikenal pada periode ini sebagai simbol doa dan harapan baik. Sementara itu, pada Dinasti Song (960–1279 M), lentera beraneka bentuk mulai menjadi bagian dari festival, melambangkan doa agar kehidupan semakin terang dan makmur. Anda mungkin akan terkesan ketika mengetahui bahwa tradisi yang Anda lihat di jalanan modern hari ini sebenarnya memiliki jejak sejarah yang panjang, bahkan sejak ribuan tahun silam.

Legenda-legenda juga turut memperkaya makna festival ini. Salah satu cerita paling terkenal adalah legenda Chang’e, dewi bulan, yang dipercaya tinggal di istana bulan setelah meminum ramuan keabadian. Cerita ini begitu populer sehingga hingga kini, anak-anak di China masih tumbuh dengan kisah tentang Chang’e dan kelinci giok yang menemaninya. Ketika Anda ikut menikmati Mid-Autumn Festival, Anda tidak hanya merasakan suasana pesta, tetapi juga masuk ke dalam dunia mitos dan imajinasi yang menjadi bagian penting dari budaya Tiongkok. Cerita-cerita ini menjadikan festival bukan sekadar ritual panen, melainkan juga warisan sastra dan seni yang memperkaya pengalaman.

Seiring waktu, Mid-Autumn Festival tidak hanya bertahan, tetapi juga bertransformasi sesuai perkembangan zaman. Dari ritual sederhana di ladang, festival ini berubah menjadi perayaan keluarga yang penuh tradisi kuliner dan simbolisme budaya. Dari legenda kuno, hingga menjelma menjadi inspirasi seni, sastra, bahkan modernisasi pariwisata. Maka, ketika Anda datang ke China di bulan September, apa yang Anda lihat bukan hanya sebuah festival, melainkan hasil perjalanan sejarah panjang yang terus hidup dan berkembang. Ini adalah momen langka ketika sejarah, budaya, dan kehidupan modern bertemu dalam satu malam di bawah sinar bulan purnama.

Mid-Autumn Festival Myth
Mid-Autumn Festival Myth

3. Bentuk Perayaan Mid-Autumn Festival

Ketika Mid-Autumn Festival tiba, seluruh China berubah menjadi lautan cahaya dan kehidupan. Anda akan melihat lentera beraneka warna menghiasi jalanan, taman kota, hingga halaman rumah penduduk. Lentera bukan sekadar dekorasi, melainkan simbol doa dan harapan untuk masa depan yang cerah. Anak-anak biasanya membawa lentera berbentuk kelinci, ikan, atau bunga teratai, sambil berjalan beriringan dengan wajah penuh tawa. Di kota-kota besar seperti Beijing atau Shanghai, festival ini semakin meriah dengan parade lentera raksasa dan pertunjukan seni di ruang terbuka. Jika Anda beruntung, Anda bisa menyaksikan pertunjukan tarian tradisional dan musik rakyat yang membuat malam semakin berkesan.

Di balik keramaian itu, ada pula tradisi yang lebih intim. Banyak keluarga menggelar pertemuan di rumah mereka, menikmati makanan khas seperti kue bulan sambil berbincang santai. Hidangan ini tidak hanya soal rasa, melainkan juga simbol persatuan, karena bentuknya yang bulat melambangkan kesempurnaan dan kebersamaan. Anda mungkin akan diajak ikut serta dalam jamuan sederhana, dan di situlah Anda benar-benar bisa merasakan bagaimana masyarakat Tiongkok memaknai kebersamaan. Duduk di halaman rumah, ditemani secangkir teh hangat, dan berbagi potongan kue bulan sambil menatap bulan purnama.

Selain itu, beberapa daerah di China juga memiliki cara unik untuk merayakan festival ini. Misalnya, di provinsi Guangdong dan Hong Kong, Anda bisa menemukan “parade naga api” yang spektakuler, dimana naga raksasa yang terbuat dari jerami dan dupa menari di sepanjang jalan. Di Fujian, masyarakat gemar bermain permainan tradisional seperti Bo Bing, semacam permainan dadu yang dimainkan sambil menikmati kebersamaan. Jadi, ketika Anda menjelajahi China pada pertengahan September, Anda akan menemukan variasi budaya yang begitu kaya, dimana setiap wilayah punya ciri khas sendiri, tetapi tetap berbagi semangat yang sama: merayakan bulan dan kebersamaan.

Bentuk festival ini pada akhirnya selalu berpusat pada satu hal: bulan purnama. Anda akan melihat orang-orang keluar ke taman, pantai, atau bukit, hanya untuk mendapatkan pemandangan bulan terbaik. Aktivitas ini disebut shang yue, atau “menikmati bulan”. Bagi Anda yang suka fotografi, inilah momen sempurna untuk mengabadikan cahaya lembut bulan yang bulat sempurna, berpadu dengan cahaya lentera yang hangat. Lebih dari sekadar aktivitas visual, ini adalah momen refleksi, ketika banyak orang diam-diam merenungkan hidup mereka di bawah cahaya bulan. Jika Anda ikut melakukannya, Anda akan merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar daripada sekedar festival, tapi selama perayaan ini Anda akan merasa terhubung dengan tradisi ribuan tahun dan nilai universal tentang kebersamaan.

Mid-Autumn Festival
Mid-Autumn Festival

4. Mid-Autumn Festival di Zaman Modern

Di era modern, Mid-Autumn Festival telah mengalami transformasi yang cukup menarik. Meski akar tradisinya tetap terjaga, cara masyarakat merayakannya kini lebih bervariasi, menyesuaikan dengan gaya hidup perkotaan yang serba cepat. Di kota-kota besar seperti Shanghai atau Shenzhen, festival ini menjadi kesempatan untuk berlibur sejenak dari hiruk-pikuk pekerjaan. Banyak keluarga menggunakan waktu ini untuk melakukan perjalanan singkat, misalnya ke kampung halaman mereka atau ke lokasi wisata populer. Jika Anda datang ke China pada bulan September, Anda akan merasakan suasana “mudik” yang mirip dengan liburan besar di negara lain, dimana stasiun kereta, bandara, dan jalan raya dipenuhi orang-orang yang ingin pulang dan berkumpul bersama keluarga.

Selain sebagai ajang reuni, festival ini kini juga memiliki sisi komersial yang sangat menonjol. Anda mungkin akan melihat etalase toko penuh dengan berbagai macam kue bulan (mooncake) modern, dengan rasa dan tampilan yang lebih kreatif. Jika dahulu kue bulan hanya berisi pasta kacang merah atau biji teratai, kini banyak variasi dengan isian cokelat, matcha, kopi, bahkan es krim. Hotel-hotel mewah dan restoran ternama berlomba menghadirkan kue bulan edisi terbatas, dikemas dalam kotak cantik yang sering dijadikan hadiah untuk keluarga, teman, atau rekan bisnis. Jadi, ketika Anda berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, jangan heran jika rak-rak dipenuhi kue bulan berdesain elegan, seolah menjadi simbol status sosial.

Namun, yang menarik adalah meskipun ada banyak elemen modern, inti dari festival ini tetap sama: kebersamaan. Orang-orang masih percaya bahwa bulan purnama adalah simbol reuni dan keharmonisan. Jadi, meskipun Anda mungkin menikmati kue bulan rasa cokelat sambil mengunggah foto ke Instagram, pengalaman dasarnya tetap terhubung dengan nilai lama: merayakan cinta, persatuan, dan rasa syukur. Jika Anda berkunjung ke China saat Mid-Autumn Festival, Anda akan melihat bagaimana tradisi kuno dan gaya hidup modern berpadu dengan begitu harmonis, menciptakan pengalaman yang unik dan tak terlupakan.

Mid-Autumn Festival
Mid-Autumn Festival

5. Kuliner Terkenal Selama Mid-Autumn Festival

Ketika berbicara tentang Mid-Autumn Festival, hampir mustahil untuk tidak menyebut kue bulan atau mooncake. Inilah makanan ikonik yang menjadi simbol festival sejak berabad-abad lalu. Bentuknya bulat melambangkan keutuhan dan kebersamaan, sejalan dengan makna bulan purnama yang menjadi pusat perayaan. Jika Anda berada di China pada bulan September, Anda akan menemukan kue bulan di mana-mana: di pasar tradisional, toko kue, bahkan hotel mewah. Rasa klasiknya biasanya diisi dengan pasta biji teratai atau kacang merah, sering kali dilengkapi kuning telur asin di tengahnya yang melambangkan bulan. Setiap gigitan tidak hanya menawarkan rasa manis dan gurih, tetapi juga menyimpan filosofi keluarga yang bersatu kembali.

Namun, seiring perkembangan zaman, kue bulan kini hadir dalam berbagai variasi modern. Restoran ternama menciptakan kue bulan dengan isian inovatif seperti cokelat, keju, matcha, kopi, hingga es krim. Desain kotaknya pun semakin mewah, sering dijadikan hadiah istimewa bagi keluarga atau rekan bisnis. Jika Anda senang berwisata kuliner, mencoba berbagai versi kue bulan bisa menjadi pengalaman menarik tersendiri. Bahkan, beberapa kota besar mengadakan kompetisi kue bulan untuk memamerkan kreativitas para chef lokal. Jadi, ketika Anda berjalan-jalan di pusat perbelanjaan atau toko roti, jangan ragu untuk mencoba rasa baru yang mungkin tidak akan Anda temui di tempat lain.

Selain kue bulan, masih ada banyak makanan khas yang biasanya hadir dalam perayaan ini. Buah-buahan musiman seperti pomelo sangat populer, karena bentuk bulatnya melambangkan keberuntungan dan kebersamaan. Di beberapa daerah, orang juga menyajikan taro, kacang-kacangan, atau makanan yang terbuat dari nasi ketan sebagai simbol hasil panen. Menariknya, setiap wilayah di China memiliki tradisi kuliner yang berbeda. Misalnya, di Fujian, masyarakat gemar menyajikan bebek panggang, sementara di beberapa kota lain, sup herbal menjadi menu pilihan untuk menemani malam festival. Semua hidangan ini menambah warna pada perayaan, menciptakan suasana penuh kehangatan yang bisa Anda nikmati langsung jika berkunjung.

Mid-Autumn Festival Kuliner
Mid-Autumn Festival Kuliner

Penutup: Jangan Lewatkan Mid-Autumn Festival pada Bulan September

Mid-Autumn Festival adalah lebih dari sekadar perayaan musiman, melainkan jendela untuk memahami bagaimana masyarakat Tiongkok memandang kehidupan, keluarga, dan hubungan dengan alam. Jika Anda datang ke China pada bulan September, Anda tidak hanya akan menyaksikan festival penuh cahaya lentera dan pemandangan bulan purnama, tetapi juga merasakan nilai kebersamaan yang begitu dalam. Inilah momen di mana sejarah, mitos, makanan, dan tradisi berpadu menjadi satu pengalaman yang kaya dan bermakna. Anda akan menyadari bahwa di balik kemeriahan perayaan, ada filosofi hidup yang sederhana: mensyukuri hasil panen, merawat kebersamaan, dan merayakan keseimbangan hidup.

Sebagai seorang pendatang, mengikuti perayaan Mid-Autumn Festival memberi Anda kesempatan untuk lebih dekat dengan budaya lokal. Anda bisa duduk bersama keluarga tuan rumah, menikmati sepotong kue bulan, atau sekadar berjalan di antara lautan lentera yang menerangi jalanan. Setiap momen kecil akan menjadi kenangan yang hangat dan tak mudah terlupakan. Bahkan, meski Anda tidak memiliki keluarga di China, suasana festival ini akan membuat Anda merasa diterima sebagai bagian dari komunitas. Kehangatan inilah yang membedakan Mid-Autumn Festival dari banyak perayaan lain.

Festival ini juga mengajarkan kita untuk melambat sejenak dan merenungkan hal-hal penting dalam hidup. Di tengah dunia modern yang serba cepat, duduk di bawah sinar bulan purnama sambil berbagi cerita dengan orang-orang terkasih terasa begitu berharga. Jika Anda terbiasa dengan rutinitas harian yang padat, pengalaman sederhana ini bisa menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sejati sering kali ditemukan dalam hal-hal kecil. Mid-Autumn Festival menjadi simbol universal bahwa manusia, di mana pun berada, selalu mencari cahaya kebersamaan.

Jadi, jika Anda berencana mengunjungi China pada pertengahan September, pastikan untuk memasukkan Mid-Autumn Festival ke dalam agenda perjalanan Anda. Jangan hanya melihat bulan purnama dari kejauhan, tapi ikut rasakan suasananya, cicipi kue bulannya, ikuti tradisinya, dan biarkan diri Anda larut dalam kehangatan yang tercipta. Anda mungkin akan pulang dengan foto-foto indah dan suvenir, tetapi yang lebih berharga adalah cerita dan pengalaman yang melekat di hati. Pada akhirnya, Mid-Autumn Festival bukan hanya milik orang Tiongkok; ia adalah warisan budaya yang bisa dinikmati siapa saja, termasuk Anda, yang ingin merasakan indahnya harmoni di bawah cahaya bulan purnama.

Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!

Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!

Baca juga: Things To Do: 10 Rekomendasi Kegiatan Terbaik Selama Mid-Autumn Festival di China