Mau Liburan ke Negeri Tirai Bambu? Berikut Rekomendasi Itinerary 14 Hari Berlibur ke China versi Tourchina.co.id

Hanifam

9/11/202521 min read

TOUR CHINA - TOURCHINA - ITINERARY CHINA - TIONGKOK - REKOMENDASI ITINERARY KE CHINA
TOUR CHINA - TOURCHINA - ITINERARY CHINA - TIONGKOK - REKOMENDASI ITINERARY KE CHINA

Melihat Keindahan Berbagai Daerah di China

China adalah negara yang sering kali membuat wisatawan terkesima, bukan hanya karena luasnya wilayah, tetapi juga karena kekayaan budaya, sejarah, dan lanskap alamnya yang sangat beragam. Dari ibu kota Beijing dengan istana megah peninggalan dinasti hingga pegunungan Zhangjiajie yang mistis, setiap sudut negeri ini menyimpan cerita dan pengalaman berbeda. Menyusun itinerary perjalanan di China memang bisa membingungkan, karena begitu banyak destinasi menarik yang seakan wajib dikunjungi. Namun, dengan waktu dua minggu, Anda bisa merasakan “gambaran utuh” tentang negeri tirai bambu ini: kota besar, desa tradisional, situs sejarah, dan panorama alam yang menakjubkan.

Perjalanan selama 14 hari ini dirancang untuk Anda yang ingin mengeksplorasi Tiongkok secara komprehensif namun tetap dengan ritme yang nyaman. Rutenya akan membawa Anda mulai dari Beijing, kota yang memadukan bangunan megah kekaisaran dengan energi metropolitan modern, lalu melaju ke Xi’an untuk menyapa prajurit Terracotta yang legendaris. Dari sana, perjalanan berlanjut ke Zhangjiajie, sebuah destinasi alam dramatis dengan tebing karst menjulang yang tampak seperti dunia fantasi. Setelah puas dengan petualangan alam, kita akan menuruni jalur tenang di Guilin dan Yangshuo, tempat pedesaan Tiongkok menampakkan wajahnya yang paling damai. Terakhir, Anda akan menutup perjalanan di Shanghai, kota kosmopolitan dengan gemerlap skyline futuristik yang kontras dengan taman tradisionalnya.

Selain sekadar daftar tempat wisata, itinerary ini juga memuat pengalaman lokal yang memperkaya perjalanan: dari mencicipi Peking duck otentik di Beijing, berjalan kaki di pasar malam Muslim Quarter di Xi’an, hingga menikmati seporsi mi pedas khas Hunan setelah mendaki di Zhangjiajie. Di setiap kota, ada rekomendasi akomodasi strategis dan saran kuliner yang bisa membantu Anda merasakan atmosfer setempat dengan lebih mendalam. Dengan begitu, perjalanan ini tidak hanya akan membuat Anda terpukau oleh pemandangan, tetapi juga memberi kesempatan untuk benar-benar “hidup” bersama ritme lokal.

Itinerary 14 hari ini bukan hanya tentang berpindah dari satu kota ke kota lain, tetapi juga sebuah perjalanan emosional: merasakan napas sejarah ribuan tahun, kagum pada kebesaran alam, lalu terhanyut dalam hiruk pikuk kota modern yang bergerak cepat. Dengan perencanaan yang tepat, setiap hari di China bisa menjadi babak baru yang penuh kejutan—dari pagi yang tenang di pedesaan Yangshuo hingga malam penuh lampu di Bund, Shanghai. Jadi, siapkan langkah Anda untuk petualangan panjang yang akan memperlihatkan Tiongkok dalam wujud terbaiknya.

1. Hari ke-1: Kedatangan di Beijing

Setelah menempuh penerbangan panjang, Anda akhirnya tiba di Bandara Internasional Beijing Capital atau Beijing Daxing yang modern dan megah. Udara Beijing biasanya terasa berbeda sejak langkah pertama: sedikit kering di musim dingin, hangat dengan hembusan debu halus di musim semi, atau lembap pada musim panas. Setelah melewati imigrasi, sebaiknya luangkan waktu Anda untuk menukar sedikit uang tunai yuan dan membeli SIM card lokal agar lebih mudah berkomunikasi dan menggunakan peta digital selama perjalanan. Dari bandara, Anda bisa naik Airport Express Train menuju pusat kota, atau menggunakan taksi yang langsung mengantar ke hotel, pilihan yang praktis bila Anda membawa koper besar.

Sesampainya di hotel, gunakan sisa waktu hari pertama untuk beristirahat dan menyesuaikan tubuh dengan zona waktu baru. Beijing memiliki banyak pilihan akomodasi, mulai dari hotel internasional hingga penginapan butik bergaya tradisional. Bagi Anda yang ingin mudah menjangkau atraksi utama, area Wangfujing atau Dongcheng adalah pilihan strategis. Hotel seperti Novotel Beijing Peace atau Park Plaza Wangfujing menawarkan kenyamanan sekaligus lokasi yang memudahkan Anda untuk menjelajah keesokan harinya. Jika ingin pengalaman lebih otentik, ada pula hutong guesthouse: rumah tradisional Tiongkok yang telah diubah menjadi penginapan dengan suasana lokal.

Namun, bila tubuh masih cukup segar, jangan hanya berdiam diri di kamar. Malam pertama di Beijing bisa diisi dengan jalan santai di sekitar hotel. Kawasan Wangfujing misalnya, terkenal dengan street food market yang ramai dan penuh pilihan unik: mulai dari sate daging kambing hingga camilan ekstrem seperti kalajengking goreng. Tak perlu memakannya bila tidak berani, cukup menikmati suasananya saja sudah menjadi pengalaman. Alternatif lain adalah berjalan di sekitar hutong; gang-gang sempit bersejarah yang menjadi jantung kehidupan lokal Beijing. Aroma masakan rumahan, suara tawa warga, dan lampu merah kecil di depan rumah akan membuat Anda merasa seperti masuk ke dunia lain.

Hari pertama di Beijing memang tidak perlu terburu-buru. Gunakan waktu untuk menyerap suasana kota, beradaptasi dengan ritme baru, dan menyiapkan tenaga untuk hari-hari penuh eksplorasi yang menanti. Dengan begitu, Anda bisa memulai perjalanan panjang ini dalam kondisi segar, penuh rasa penasaran, dan siap menelusuri jejak sejarah serta keindahan Tiongkok.

Beijing
Beijing

2. Hari ke-2: Berkunjung ke Kuil Surga dan Forbidden Citu

Pagi di Beijing adalah waktu terbaik untuk menyaksikan denyut kehidupan warganya. Setelah sarapan di hotel, cobalah memulai hari dengan mengunjungi Temple of Heaven (Tiantan), salah satu kompleks keagamaan paling ikonik di Tiongkok. Bangunan utama berbentuk lingkaran dengan atap biru ini dulunya digunakan kaisar untuk melakukan ritual berdoa demi panen yang baik. Namun yang tak kalah menarik justru suasana di taman sekitarnya: orang tua yang bermain catur Tiongkok, kelompok warga berlatih tai chi, hingga kakek-nenek yang menyanyi lagu tradisional. Berjalan di antara mereka memberikan kesan hangat, seakan Beijing tidak hanya soal gedung megah, tetapi juga tentang kebersamaan dan tradisi yang masih hidup.

Dari sana, lanjutkan perjalanan menuju Kota Terlarang (Forbidden City), hanya sekitar 15 menit berkendara. Begitu melangkah melewati Gerbang Tiananmen, Anda akan langsung disambut dengan kemegahan istana kekaisaran yang dulu hanya boleh dimasuki oleh keluarga kerajaan. Kompleks ini begitu luas, dengan ratusan bangunan berornamen merah dan emas yang sarat simbolisme. Luangkan waktu untuk menyusuri jalur utama, melihat Balairung Agung, ruang tahta, serta halaman-halaman yang tak ada habisnya. Jika ingin mendapatkan perspektif yang lebih lengkap, menyewa audio guide atau pemandu lokal sangat disarankan. Mereka akan membantu Anda memahami detail kecil yang mungkin terlewat, seperti arti naga pada ukiran batu atau filosofi tata letak istana.

Sore hari, sebelum meninggalkan kawasan, sempatkan naik ke Taman Jingshan, sebuah bukit kecil tepat di belakang Kota Terlarang. Dari puncaknya, Anda bisa menyaksikan panorama atap-atap berwarna kuning yang berjajar rapi, dengan cakrawala Beijing di kejauhan. Ini adalah salah satu tempat terbaik untuk memotret matahari terbenam, terutama jika langit cerah. Setelah puas, berjalanlah ke arah Tiananmen Square, alun-alun raksasa yang menjadi simbol politik modern Tiongkok. Walau penuh wisatawan, suasananya monumental, dikelilingi museum, monumen, dan gedung-gedung penting negara.

Menutup hari kedua, cobalah pengalaman kuliner khas Beijing: menikmati bebek panggang Peking (Peking duck). Restoran seperti Da Dong Roast Duck atau Duck de Chine terkenal menyajikan hidangan ini dengan gaya modern, sementara Quanjude menawarkan pengalaman klasik yang sudah berdiri lebih dari satu abad. Irisan tipis daging bebek dengan kulit renyah, dibungkus pancake tipis bersama bawang dan saus manis, adalah hidangan yang hampir wajib dicoba di ibu kota Tiongkok. Setelah makan malam, kembali ke hotel dan istirahat, karena esok hari Anda akan menghadapi petualangan besar di Tembok Besar.

Temple of heaven Beijing
Temple of heaven Beijing

3. Hari ke-3: Mendaki Tembok Besar China

Tidak ada simbol Tiongkok yang lebih ikonik daripada Tembok Besar (Great Wall), dan hari ketiga ini sepenuhnya didedikasikan untuk menjelajahi keajaiban dunia tersebut. Setelah sarapan pagi yang cukup, bersiaplah menuju salah satu jalur favorit wisatawan, yaitu Mutianyu, yang terletak sekitar 1,5–2 jam berkendara dari pusat Beijing. Dibandingkan dengan Badaling yang lebih populer dan padat, Mutianyu menawarkan suasana yang lebih tenang serta pemandangan pegunungan yang dramatis. Jalur ini juga dilengkapi kereta gantung untuk naik ke atas dan toboggan yang seru untuk turun, sehingga pengalaman tidak hanya penuh sejarah, tetapi juga menyenangkan.

Bagi Anda yang mencari tantangan fisik sekaligus panorama yang spektakuler, rute Jinshanling atau Simatai bisa menjadi pilihan. Kedua jalur ini lebih jauh dari kota, tetapi menawarkan pemandangan yang liar dan autentik, dengan bagian tembok yang masih mempertahankan bentuk aslinya. Berjalan di atas batu-batu berusia ratusan tahun, sambil melihat tembok berkelok mengikuti punggung bukit, benar-benar membuat Anda merasa seolah sedang menginjak masa lalu. Tak jarang, kabut tipis atau angin gunung menambah kesan mistis di sepanjang perjalanan.

Karena medan yang cukup menantang, sebaiknya bawa air minum yang cukup, topi atau payung lipat, serta sepatu trekking yang nyaman. Jangan lupa juga untuk menyiapkan kamera atau ponsel, karena setiap sudut Tembok Besar menawarkan sudut pandang yang fotogenik. Banyak wisatawan memilih membawa bekal ringan atau sandwich untuk makan siang, lalu mencari tempat tenang di salah satu menara penjaga untuk beristirahat sambil menikmati panorama. Jika ikut tur, biasanya sudah termasuk makan siang sederhana di restoran lokal setelah selesai hiking.

Menjelang sore, perjalanan kembali ke Beijing dimulai. Tubuh mungkin lelah, tetapi hati terasa puas setelah berhasil menaklukkan bagian dari salah satu proyek konstruksi paling ambisius dalam sejarah manusia. Sesampainya di kota, Anda bisa memilih makan malam santai di dekat hotel; mungkin semangkuk hotpot Sichuan atau mi pedas ala Beijing untuk memulihkan energi. Hari ini akan menjadi salah satu momen paling berkesan sepanjang perjalanan, sebuah pengalaman yang membuat Tiongkok terasa begitu nyata dan megah.

Great Wall China
Great Wall China

4. Hari ke-4: Berangkat ke Xi'an dengan Kereta Cepat

Setelah dua hari penuh menjelajahi jantung sejarah Beijing, hari ini waktunya menikmati sisi yang lebih rileks dengan berkunjung ke Summer Palace (Istana Musim Panas). Kompleks taman kekaisaran ini dulunya adalah tempat beristirahat para kaisar di musim panas, menjauh dari hiruk pikuk Kota Terlarang. Berjalan kaki di sepanjang Danau Kunming yang luas, menyusuri Long Corridor dengan lukisan-lukisan berwarna, hingga menaiki bukit kecil untuk melihat pemandangan keseluruhan kompleks akan membuat Anda mengerti mengapa tempat ini dijuluki “mahakarya seni lanskap Tiongkok”. Jika cuaca cerah, Anda bisa mencoba naik perahu kayu bergaya tradisional untuk menyusuri danau, menjadikannya sebagai sebuah pengalaman yang sederhana namun sangat menenangkan.

Selesai menikmati keindahan Summer Palace, kembalilah ke hotel untuk check-out dan bersiap menuju stasiun kereta cepat. Beijing memiliki beberapa stasiun besar, seperti Beijing West Railway Station, tempat Anda akan menaiki kereta cepat menuju Xi’an. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 5–6 jam, dan merupakan pengalaman tersendiri karena Anda bisa melihat pemandangan berganti dari gedung-gedung kota hingga perbukitan dan desa-desa pedalaman. Kursi kereta cepat di China cukup nyaman, lengkap dengan colokan listrik, meja kecil, serta pilihan makanan ringan yang bisa dibeli di dalam kereta. Ini adalah waktu yang tepat untuk membaca buku, menulis catatan perjalanan, atau sekadar menatap keluar jendela sambil membayangkan kisah panjang jalur darat yang dulu disebut Jalur Sutra.

Setibanya di Xi’an pada sore atau malam hari, Anda akan langsung merasakan suasana berbeda dari Beijing. Kota ini lebih santai, dengan jalanan yang lebih lebar namun penuh sejarah karena pernah menjadi ibu kota Tiongkok kuno selama ribuan tahun. Setelah check-in hotel, habiskan malam dengan berjalan-jalan di kawasan Muslim Quarter, sebuah labirin jalan sempit penuh lampu, kios makanan, dan aroma masakan yang menggoda. Di sini Anda bisa mencicipi roujiamo (burger daging ala Xi’an), biangbiang noodles dengan tekstur tebal, atau camilan manis kacang panggang. Atmosfernya meriah, penuh kehidupan, dan membuat siapa saja betah berlama-lama.

Hari keempat ini menjadi transisi yang indah: dari kemegahan taman kekaisaran di Beijing menuju suasana bersejarah Xi’an. Esok hari, Anda akan bertemu langsung dengan salah satu penemuan arkeologi terbesar abad ke-20: Tentara Terracotta yang menjaga makam Kaisar Qin Shi Huang. Jadi pastikan malam ini Anda cukup beristirahat, karena petualangan baru yang sarat sejarah menanti di depan mata.

Xi'an
Xi'an

5. Hari ke-5: Telusuri Tentara Teracotta yang Bersejarah

Hari kelima akan membawa Anda pada salah satu momen paling menakjubkan dalam perjalanan di Tiongkok: menyaksikan langsung Tentara Terracotta di Xi’an. Setelah sarapan, perjalanan menuju situs arkeologi ini memakan waktu sekitar satu jam dari pusat kota. Begitu masuk ke dalam hangar besar yang menutupi area penggalian, Anda akan terpesona melihat ribuan patung prajurit, kuda, dan kereta yang tersusun rapi seolah siap berperang. Setiap patung memiliki ekspresi wajah dan detail unik, menandakan keterampilan luar biasa para pengrajin lebih dari dua ribu tahun lalu. Rasanya sulit dipercaya bahwa semua ini terkubur selama berabad-abad hingga ditemukan secara tak sengaja oleh petani pada tahun 1974.

Menghabiskan waktu di situs ini membuat Anda seperti mundur ke masa Dinasti Qin. Setelah puas berkeliling, sempatkan untuk mampir ke museum kecil yang menampilkan detail proses rekonstruksi patung serta informasi tentang kehidupan prajurit pada masa itu. Anda bisa membayangkan betapa ambisiusnya Kaisar Qin Shi Huang, yang bahkan menyiapkan pasukan “abadi” untuk menemaninya di alam baka. Jangan lupa siapkan kamera, karena setiap sudut galeri menyajikan pemandangan yang spektakuler dan penuh detail.

Siang hari, perjalanan berlanjut ke pedesaan sekitar Xi’an, di mana Anda bisa menemukan yaodong; rumah gua tradisional yang digali langsung di tanah loess. Rumah-rumah unik ini masih digunakan oleh sebagian penduduk lokal, dan beberapa di antaranya kini dibuka untuk wisatawan. Mengunjungi yaodong memberi pengalaman berbeda: Anda bisa melihat bagaimana masyarakat setempat hidup dengan sederhana namun tetap harmonis dengan alam. Beberapa keluarga bahkan menyajikan teh hangat atau makanan ringan bagi tamu, memberikan kesempatan untuk merasakan keramahan ala desa.

Menutup hari, Anda bisa kembali ke pusat kota Xi’an untuk menikmati makan malam dengan suasana santai. Jika ingin sesuatu yang khas, cobalah yangrou paomo, sup roti domba yang kaya rasa dan terkenal sebagai makanan tradisional Xi’an. Hari kelima ini terasa begitu padat: dari kekaguman pada skala megah Tentara Terracotta hingga kesederhanaan rumah gua tradisional, sebuah kombinasi yang memperlihatkan dua sisi Tiongkok: kemegahan masa lalu dan kehidupan rakyat biasa yang membumi.

Terracotta Warriors
Terracotta Warriors

6. Hari ke-6: Kelilingi Xi'an dan Berangkat ke Zhangjiajie

Hari keenam diawali dengan suasana kota Xi’an yang lebih tenang dibandingkan Beijing. Setelah sarapan, luangkan pagi untuk menjelajahi tembok kota Xi’an yang masih terawat dengan baik. Tembok ini membentang sepanjang lebih dari 13 kilometer, dan salah satu cara terbaik menikmatinya adalah dengan menyewa sepeda. Mengayuh di atas tembok, dengan pemandangan kota modern di satu sisi dan jejak sejarah di sisi lain, adalah pengalaman unik yang jarang bisa ditemukan di tempat lain. Jika beruntung, Anda akan menemukan kelompok musisi jalanan atau warga yang sedang berolahraga, menambah kesan hidup pada dinding berusia ratusan tahun ini.

Setelah itu, berjalanlah menuju Bell Tower dan Drum Tower, dua ikon Xi’an yang menjadi pusat orientasi kota sejak zaman dahulu. Keduanya berdiri megah dengan arsitektur kayu yang menawan, dan dari lantai atas Anda bisa menyaksikan lalu lintas Xi’an yang sibuk. Jika masih ada waktu, singgahlah sebentar ke pasar tradisional di sekitar Muslim Quarter untuk membeli oleh-oleh ringan, seperti kue wijen atau teh lokal. Aktivitas ini memberi nuansa santai sebelum perjalanan panjang ke destinasi berikutnya.

Menjelang siang, saatnya menuju bandara Xi’an untuk penerbangan ke Zhangjiajie, sebuah kota kecil di Provinsi Hunan yang terkenal dengan pegunungan khusus bak negeri dongeng. Penerbangan memakan waktu sekitar dua jam, cukup singkat untuk Anda gunakan istirahat sejenak. Setibanya di Bandara Zhangjiajie Hehua, Anda akan langsung merasakan atmosfer berbeda: udara lebih sejuk, kota lebih tenang, dan panorama pegunungan mulai tampak dari kejauhan.

Malam pertama di Zhangjiajie sebaiknya digunakan untuk beristirahat, tetapi bila tenaga masih tersisa, Anda bisa berjalan-jalan singkat di sekitar kota atau Wulingyuan Town, area yang menjadi pintu masuk utama menuju taman nasional. Nikmati makan malam sederhana dengan masakan khas Hunan yang terkenal pedas, seperti ayam tumis cabai atau mi pedas lokal. Hari keenam ini terasa seperti jeda yang menyenangkan; dari kota besar yang penuh sejarah menuju gerbang menuju petualangan alam luar biasa yang menanti esok hari.

Xi'an
Xi'an

7. Hari ke-7: Healing ke Zhangjiajie National Forest Park

Hari ketujuh adalah salah satu puncak perjalanan Anda di Tiongkok, karena inilah saatnya menjelajahi Zhangjiajie National Forest Park, kawasan yang menjadi inspirasi dunia Pandora dalam film Avatar. Pagi-pagi sekali, setelah sarapan, Anda menuju gerbang taman nasional di Wulingyuan. Begitu masuk, Anda akan disambut pemandangan luar biasa: deretan pilar batu pasir yang menjulang tinggi, diselimuti kabut tipis yang membuat suasana terasa mistis. Setiap langkah membawa Anda ke dunia yang seolah tak nyata, perpaduan antara keindahan alam dan rasa kagum yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.

Salah satu atraksi utama di sini adalah Yuanjiajie Scenic Area, rumah bagi “Avatar Hallelujah Mountain”, sebuah pilar batu ikonik yang seakan melayang di udara. Untuk mencapainya, Anda bisa menaiki Bailong Elevator, lift kaca raksasa setinggi lebih dari 300 meter yang menempel di tebing. Naik lift ini saja sudah jadi pengalaman tak terlupakan, karena Anda bisa melihat lembah hijau dan pilar batu menjulang dari balik kaca. Dari atas, jalur jalan kaki membawa Anda berkeliling ke berbagai titik pandang dengan panorama spektakuler.

Setelah puas di Yuanjiajie, lanjutkan ke Gunung Tianzi, area yang terkenal dengan lautan puncak karst yang berjajar bak lukisan tinta Tiongkok klasik. Jika cuaca cerah, pemandangan dari sini sungguh menakjubkan; jika berkabut, suasananya berubah menjadi magis dan misterius. Bagi yang lebih suka suasana tenang, jalur Golden Whip Stream menawarkan perjalanan di sepanjang sungai jernih dengan pepohonan rimbun, cocok untuk berjalan santai sambil mendengarkan suara burung dan gemericik air.

Menjelang sore, Anda bisa kembali ke Kota Wulingyuan untuk beristirahat. Tubuh mungkin lelah setelah seharian berjalan, tetapi pengalaman berada di “dunia Avatar” ini akan terasa sebagai salah satu momen paling berkesan sepanjang perjalanan. Untuk makan malam, cobalah masakan khas Hunan di restoran lokal (seperti ikan kukus cabai atau tumis daging sapi pedas) yang pas untuk memulihkan tenaga. Hari ini benar-benar memperlihatkan sisi Tiongkok yang jarang dibayangkan: liar, megah, dan seolah berada di planet lain.

Zhangjiajie National Forest Park
Zhangjiajie National Forest Park

8. Hari ke-8: Gunung Tianmen dan Jembatan Kaca

Setelah kemarin menjelajahi dunia fantasi ala Avatar, hari ini Anda akan menghadapi pengalaman yang lebih menantang adrenalin: Gunung Tianmen dan Zhangjiajie Glass Bridge. Pagi-pagi, Anda menuju stasiun kereta gantung di pusat kota Zhangjiajie. Kereta gantung ini terkenal sebagai salah satu yang terpanjang di dunia, membentang lebih dari 7 kilometer. Selama perjalanan sekitar 30 menit, Anda akan melayang di atas lembah hijau, melewati tebing batu vertikal, hingga akhirnya mencapai puncak Tianmen. Rasanya seperti menonton film petualangan, hanya saja Anda berada di dalamnya.

Setibanya di atas, jalur jalan kaki membawa Anda menyusuri tebing dengan pemandangan jurang di sisi lain. Bagian paling menegangkan tentu saja skywalk kaca, jalur sempit dengan lantai transparan yang menempel di tebing curam. Berjalan di atas kaca bening dengan ratusan meter jurang di bawah kaki membuat jantung berdegup kencang, meski sebenarnya sangat aman. Tidak jauh dari sana terdapat Goa Tianmen, sebuah lengkungan alami berbentuk pintu raksasa yang menjadi ikon gunung ini. Untuk mencapainya, Anda bisa menuruni (atau menaiki, tergantung arah rute) tangga dengan 999 anak tangga yang disebut “Stairway to Heaven”.

Siang hingga sore, jika masih berenergi, perjalanan bisa dilanjutkan ke Zhangjiajie Grand Canyon Glass Bridge, sekitar satu jam dari pusat kota. Jembatan kaca ini pernah menjadi yang terpanjang dan tertinggi di dunia, menggantung di atas ngarai sedalam lebih dari 300 meter. Berjalan di atasnya memberi sensasi yang sulit dilupakan, antara kagum akan panorama yang menakjubkan dan rasa waswas melihat jurang di bawah kaki. Untuk menghindari antrean panjang, sangat disarankan memesan tiket terlebih dahulu.

Malamnya, kembali ke Wulingyuan atau Kota Zhangjiajie untuk beristirahat. Setelah dua hari penuh eksplorasi di kawasan pegunungan, tubuh Anda mungkin terasa letih, tapi kepuasan dari pengalaman yang mendebarkan ini pasti sebanding. Nikmati makan malam sederhana, mungkin semangkuk mi pedas khas Hunan atau hidangan tumis sayuran lokal, sebelum beristirahat. Esok hari, perjalanan akan membawa Anda lebih jauh lagi ke selatan menuju Guilin, lewat Changsha sebagai kota persinggahan.

Zhangjiajie Glass Bridge
Zhangjiajie Glass Bridge

9. Hari ke-9: Lanjutkan Perjalanan dari Zhangjiajie ke Changsha hingga Guilin

Hari kesembilan akan menjadi hari perjalanan panjang, namun tetap penuh pengalaman menarik. Setelah sarapan pagi, Anda check-out dari hotel di Zhangjiajie dan menuju stasiun atau bandara, tergantung moda transportasi yang dipilih. Banyak wisatawan memilih jalur kereta menuju Changsha, ibu kota Provinsi Hunan, karena perjalanan darat memberi kesempatan melihat pemandangan pedesaan yang indah: sawah hijau, bukit bergelombang, dan desa-desa kecil yang masih tradisional. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 4–5 jam.

Sesampainya di Changsha, Anda punya sedikit waktu sebelum melanjutkan perjalanan ke Guilin. Kota ini dikenal sebagai pusat kuliner Hunan, jadi jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi makan siang khas lokal. Salah satu rekomendasi adalah stinky tofu Changsha, camilan jalanan yang aromanya kuat namun rasanya gurih dan renyah, atau hidangan pedas seperti chopped chili fish head yang jadi favorit penduduk setempat. Jika waktu memungkinkan, Anda juga bisa sekadar berjalan singkat di Orange Isle, sebuah pulau di Sungai Xiang yang menjadi ruang hijau populer warga kota.

Sore atau malam hari, perjalanan dilanjutkan dengan kereta cepat menuju Guilin, sebuah kota yang terkenal akan keindahan lanskap-nya yang menawan. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 3–4 jam, cukup nyaman dengan kursi luas dan pemandangan indah di sepanjang jalan. Anda akan tiba di Guilin pada malam hari, dengan suasana kota yang jauh lebih tenang dibandingkan Changsha maupun Beijing.

Setelah check-in hotel, gunakan malam untuk beristirahat, atau jika masih ada energi, berjalanlah sebentar di tepi Dua Sungai Empat Danau (Two Rivers and Four Lakes), area populer di pusat kota Guilin dengan jembatan yang cantik dan menara pagoda bercahaya di tengah danau. Nikmati makan malam ringan di restoran lokal: misalnya beer fish, hidangan khas Guilin yang segar dan lezat, sebelum menutup hari. Perjalanan panjang ini akhirnya membawa Anda ke gerbang menuju salah satu lanskap alam paling ikonik di Tiongkok.

Changsha
Changsha

10. Hari ke-10: Eksplorasi di Kota Guilin

Hari kesepuluh diawali dengan udara segar Guilin yang terasa berbeda: tenang, lembut, dan dikelilingi panorama perbukitan yang menjulang anggun di kejauhan. Setelah sarapan, mulailah eksplorasi dengan mengunjungi Elephant Trunk Hill, ikon kota Guilin yang menyerupai gajah raksasa sedang minum di sungai. Tempat ini sering menjadi latar foto favorit wisatawan dan juga memiliki legenda romantis tentang seekor gajah surgawi yang turun ke bumi. Dari sini, Anda bisa berjalan santai ke Fubo Hill atau Reed Flute Cave, gua menakjubkan dengan stalaktit dan stalagmit berwarna-warni yang diterangi cahaya lampu artistik.

Menjelang siang, lanjutkan perjalanan ke Daxu Old Town, sekitar 20 kilometer dari pusat kota. Kota tua ini merupakan salah satu jalur perdagangan penting di masa lalu, dan hingga kini masih menyimpan bangunan kuno dengan arsitektur tradisional Dinasti Ming dan Qing. Jalanan berbatu, rumah kayu, serta toko-toko kecil membuat Anda seolah mundur ke masa lalu. Berjalan di sini memberi kesempatan melihat sisi kehidupan yang lebih otentik: penduduk yang masih menjalankan aktivitas sehari-hari, pedagang yang menjual obat tradisional, hingga bengkel kecil yang membuat peralatan rumah tangga.

Jangan lupa singgah di Longevity Bridge, jembatan batu tua yang melintasi sungai kecil di tengah kota tua. Menurut cerita setempat, siapa pun yang menyeberangi jembatan ini akan diberkahi umur panjang. Untuk makan siang, Anda bisa mencicipi rice noodles khas Guilin di salah satu kedai lokal di Daxu. Rasanya sederhana namun otentik, biasanya disajikan dengan kuah gurih, irisan daging, kacang tanah, dan sayuran segar.

Sore hari, kembali ke pusat kota Guilin dan gunakan waktu untuk bersantai. Anda bisa berjalan-jalan kembali di tepi Dua Sungai Empat Danau, yang saat malam hari dihiasi lampu warna-warni indah, atau sekadar menikmati teh hangat di kafe tepi jalan sambil memandangi lalu lintas kota yang santai. Hari ini menawarkan kontras indah antara panorama alam yang megah dan nuansa kota tua yang penuh sejarah, menjadikan Guilin lebih dari sekadar gerbang menuju Sungai Li.

Guilin - Li River
Guilin - Li River

11. Hari ke-11: Menyusuri Sungai Li yang Indah

Hari kesebelas mungkin akan menjadi salah satu hari paling indah dalam perjalanan Anda di Tiongkok. Setelah sarapan pagi, bersiaplah menuju dermaga untuk menaiki kapal wisata yang akan membawa Anda menyusuri Sungai Li, perjalanan sekitar 4 jam menuju Yangshuo. Begitu kapal mulai bergerak, panorama indah yang menjulang dramatis di kiri dan kanan sungai seakan membuka tirai sebuah lukisan hidup. Kabut tipis yang kadang turun menambah suasana magis, membuat Anda merasa seakan berlayar di dalam lukisan tinta Tiongkok klasik. Tidak heran pemandangan ini kerap muncul di uang kertas 20 yuan sebagai simbol keindahan Guilin.

Di sepanjang perjalanan, Anda akan melihat nelayan dengan perahu bambu, kerbau yang merumput di tepi sungai, hingga desa-desa kecil yang sederhana. Kapal biasanya menyediakan makan siang sederhana di atas dek, sehingga Anda bisa tetap menikmati pemandangan tanpa harus meninggalkan kursi. Jangan lupa menyiapkan kamera, karena setiap tikungan sungai menghadirkan lanskap baru yang memesona. Beberapa titik bahkan terkenal dengan nama khusus, seperti “Nine Horses Fresco Hill” yang dipercaya menyerupai sembilan kuda berlari jika diamati dengan seksama.

Setibanya di Yangshuo, nuansa kota langsung terasa berbeda dari Guilin. Kota kecil ini dikelilingi perbukitan yang lebih dekat, menciptakan pemandangan spektakuler dari hampir setiap sudut jalan. Sore hari bisa Anda habiskan dengan berjalan santai di West Street, jalan utama yang dipenuhi toko-toko suvenir, kafe bergaya Barat, dan restoran lokal. Suasananya meriah namun santai, cocok untuk bersantai setelah perjalanan sungai yang panjang.

Untuk makan malam, cobalah beer fish khas Yangshuo, hidangan ikan sungai yang dimasak dengan bir lokal dan cabai segar. Hidangan ini menjadi favorit wisatawan maupun penduduk lokal karena rasa gurih dan pedasnya pas untuk menemani suasana malam. Jika ingin sesuatu yang lebih berkesan, Anda bisa menonton pertunjukan Impression Liu Sanjie, sebuah pertunjukan seni spektakuler di alam terbuka yang memanfaatkan sungai dan bukit sebagai panggung alami, digarap langsung oleh sutradara terkenal Zhang Yimou. Malam di Yangshuo akan terasa magis, menjadi penutup sempurna dari salah satu hari paling menakjubkan dalam perjalanan Anda.

Li River
Li River

12. Hari ke-12: Bersepeda di Pedesaan dan Terbang ke Shanghai

Hari keduabelas dimulai dengan suasana tenang khas Yangshuo. Setelah sarapan, Anda akan diajak menjelajahi pedesaan sekitar dengan bersepeda, salah satu aktivitas paling populer di kawasan ini. Jalur sepeda melewati sawah hijau, sungai jernih, dan desa-desa kecil dengan latar perbukitan yang megah. Udara pagi yang segar dan suara burung membuat perjalanan ini terasa seperti terapi alami. Beberapa titik menawarkan kesempatan untuk berhenti sejenak, mengambil foto, atau sekadar duduk menikmati pemandangan. Jika ingin pengalaman lebih santai, Anda juga bisa memilih naik perahu bambu di Sungai Yulong, yang lebih kecil dan tenang dibandingkan Sungai Li.

Selama bersepeda, Anda akan bertemu dengan kehidupan lokal yang masih sederhana: petani yang bekerja di sawah, kerbau yang berendam di sungai, dan anak-anak desa yang menyapa ramah setiap kali wisatawan lewat. Suasana ini memperlihatkan sisi lain Tiongkok yang jauh dari keramaian kota besar, menghadirkan pengalaman autentik yang sulit dilupakan. Untuk makan siang, Anda bisa mampir di salah satu restoran pedesaan yang menyajikan hidangan rumahan, seperti tumis sayuran segar, tahu pedas, atau ayam lokal yang dimasak tradisional.

Menjelang sore, saatnya kembali ke hotel untuk check-out dan melanjutkan perjalanan ke Guilin Airport, lalu terbang ke Shanghai. Penerbangan biasanya memakan waktu sekitar 2,5 jam, sehingga Anda akan tiba di kota metropolitan terbesar Tiongkok pada malam hari. Dari suasana desa yang damai, kini Anda berpindah ke gemerlap kota dengan gedung pencakar langit yang menjulang dan lampu neon yang menyala terang. Kontras ini membuat perjalanan terasa semakin kaya warna.

Sesampainya di Shanghai, check-in hotel dan gunakan sisa malam untuk beristirahat. Jika masih ada energi, Anda bisa berjalan singkat di sekitar hotel atau mencari makan malam ringan, seperti shengjian bao (dumpling goreng isi daging) atau xiaolongbao (dumpling kuah khas Shanghai) yang bisa dengan mudah ditemukan di restoran kecil. Malam ini akan menjadi pengantar menuju petualangan urban yang penuh kemegahan di hari-hari terakhir perjalanan Anda.

Yulong River
Yulong River

13. Hari ke-13: Habiskan Liburan Anda di Shanghai

Hari ketigabelas adalah waktu untuk benar-benar merasakan denyut nadi Shanghai, kota metropolitan yang memadukan masa lalu dan masa depan dalam satu lanskap megah. Setelah sarapan, mulailah dengan mengunjungi Yu Garden, taman klasik Dinasti Ming yang indah dengan paviliun, kolam ikan koi, dan jalur batu yang berliku-liku. Meskipun berada di tengah kota, suasananya terasa tenang, seolah menjadi oase kecil di tengah gedung pencakar langit. Tepat di luar taman, Anda akan menemukan Yuyuan Bazaar, tempat yang sempurna untuk membeli suvenir atau mencoba camilan lokal seperti dumpling kukus atau permen tradisional Shanghai.

Siang hari, lanjutkan perjalanan ke People’s Square dan Shanghai Museum. Museum ini menyimpan koleksi luar biasa mulai dari keramik kuno, kaligrafi, hingga perhiasan perunggu, yang memberikan gambaran tentang sejarah panjang Tiongkok. Dari sana, Anda bisa menuju Nanjing Road, pusat perbelanjaan paling terkenal di Shanghai. Jalan ini dipenuhi toko modern, butik mewah, hingga toko roti tradisional yang menggoda dengan aroma manis. Bahkan jika tidak berniat belanja, berjalan di Nanjing Road memberi pengalaman melihat kontras antara gaya hidup modern dan suasana klasik Shanghai.

Menjelang sore, saatnya menuju ikon terbesar kota ini: The Bund. Jalur tepi sungai sepanjang 1,5 kilometer ini menyajikan panorama spektakuler ke arah Pudong, kawasan futuristik dengan gedung-gedung pencakar langit seperti Oriental Pearl Tower dan Shanghai Tower yang menjulang tinggi. Sementara itu, di sisi tempat Anda berdiri, berjejer bangunan kolonial Eropa dari abad ke-19, menghadirkan perpaduan unik antara Timur dan Barat. Waktu terbaik untuk berada di The Bund adalah menjelang senja, saat langit perlahan gelap dan lampu kota mulai menyala, menciptakan pemandangan malam Shanghai yang ikonik.

Untuk makan malam terakhir yang istimewa di kota ini, pertimbangkan mencoba restoran dengan pemandangan Bund, seperti Lost Heaven on the Bund yang menyajikan hidangan Yunnan modern dalam suasana elegan. Alternatif lain, Anda bisa memilih restoran dumpling legendaris untuk menyantap xiaolongbao asli Shanghai. Malam ini sebaiknya dihabiskan dengan santai, berjalan di tepi sungai atau menikmati minuman di rooftop bar dengan pemandangan skyline. Hari ketigabelas benar-benar menampilkan Shanghai sebagai kota dunia; kosmopolitan, berkelas, sekaligus penuh sejarah.

Shanghai
Shanghai

14. Hari ke-14: Ucapkan Selamat Tinggal ke Shanghai

Hari terakhir di China tiba dengan perasaan campur aduk: antara kelelahan yang manis setelah dua minggu penuh petualangan, dan sedikit enggan meninggalkan semua pengalaman luar biasa yang baru saja dialami. Pagi hari biasanya digunakan untuk bersantai, menikmati sarapan terakhir di hotel, dan mungkin berjalan sebentar di sekitar lingkungan sekitar untuk sekadar menyerap suasana kota sekali lagi. Jika penerbangan Anda dijadwalkan sore atau malam, masih ada kesempatan singkat untuk melakukan aktivitas ringan, seperti mampir ke kafe modern di kawasan French Concession atau berbelanja oleh-oleh kecil di Nanjing Road.

French Concession sendiri adalah kawasan dengan suasana unik: jalanan rindang, kafe bergaya Eropa, butik independen, dan gedung-gedung tua kolonial yang kini dihidupkan kembali dengan nuansa modern. Duduk dengan secangkir kopi atau teh di salah satu kafe di sini bisa menjadi cara yang indah untuk mengakhiri perjalanan, sebuah jeda tenang sebelum kembali ke rutinitas. Jika Anda penggemar kuliner, sempatkan mencicipi satu kali lagi makanan khas Shanghai, seperti scallion oil noodles atau shengjian bao, dumpling goreng isi daging yang populer di kalangan warga lokal.

Setelah itu, waktunya menuju bandara; entah Shanghai Pudong International Airport atau Shanghai Hongqiao Airport, tergantung penerbangan Anda. Proses menuju bandara bisa menjadi pengalaman sendiri jika Anda mencoba Maglev Train, kereta magnetik super cepat yang bisa melaju hingga 430 km/jam, hanya memakan waktu kurang dari 10 menit dari pusat kota ke bandara Pudong. Rasanya seperti pamit dengan gaya, menutup perjalanan dengan sentuhan futuristik khas Shanghai.

Saat pesawat lepas landas dan pemandangan Shanghai mengecil di kejauhan, Anda mungkin akan merenungkan kembali betapa beragamnya pengalaman 14 hari ini: dari megahnya Tembok Besar di Beijing, keheningan tentara Terracotta di Xi’an, dunia fantastis Zhangjiajie, damainya Li River di Guilin, hingga gemerlap modern Shanghai. Setiap kota, setiap tempat, menawarkan wajah Tiongkok yang berbeda, sebuah perjalanan yang bukan hanya menambah kenangan indah, tetapi juga memperkaya cara pandang terhadap salah satu peradaban tertua dan paling dinamis di dunia.

Shanghai
Shanghai

Penutup: Siapkah Anda untuk Berangkat ke China?

Itinerary 14 hari ini bukan sekadar liburan, melainkan sebuah kisah tentang bagaimana Tiongkok mampu memikat dengan wajahnya yang beragam: dari kejayaan sejarah, pesona budaya, hingga panorama alam yang tak tertandingi. Setiap kota menghadirkan cerita baru, setiap tempat meninggalkan kesan mendalam, dan setiap momen terasa seperti potongan puzzle yang akhirnya membentuk gambaran besar tentang negeri ini. Pulang dari Tiongkok, Anda tidak hanya membawa foto dan suvenir, tetapi juga pengalaman berharga yang akan selalu teringat: sensasi berdiri di atas Tembok Besar, rasa hangat mie pedas di Xi’an, ketenangan Li River, hingga gemerlap malam Shanghai. Semua itu menjadikan perjalanan ini lebih dari sekadar itinerary, namun adalah kenangan yang akan selalu hidup di hati.

Nah! Setelah melihat itinerary di atas, apakah Anda sudah siap untuk mengunjungi Negeri Tirai Bambu ini? Tourchina.co.id punya pilihan paket terbaik untuk Anda yang ingin mengunjungi China yang telah kami siapkan dengan baik, mulai dari rencana perjalanan hingga akomodasi Anda selama berliburan ke sana. Tertarik untuk memakai jasa kami? Anda dapat mengunjungi link berikut untuk mendapatkan paket-paket unggulan dari kami!

Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!

Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!

Baca juga: Rekomendasi Itinerary ke China: 11 Hari Perjalanan Menjelajah Kota Populer di China