Rekomendasi Itinerary ke China: 11 Hari Perjalanan Menjelajah Kota Populer di China

Hanifam

9/10/20258 min read

TOUR CHINA - TOURCHINA - ITINERARY CHINA 11 HARI - REKOMENDASI ITINERARY KE CHINA
TOUR CHINA - TOURCHINA - ITINERARY CHINA 11 HARI - REKOMENDASI ITINERARY KE CHINA

Destinasi Wisata Terkenal di China

Bagi banyak orang, Tiongkok bukan hanya sebuah negara, melainkan sebuah perjalanan panjang melintasi waktu. Dari kejayaan kekaisaran kuno, jalan-jalan batu yang pernah dilalui para pedagang Jalur Sutra, sampai gedung-gedung futuristik yang kini berdiri menjulang di Shanghai; semua itu seakan menyatu dalam satu bentangan negeri yang luas. Berlibur ke China tidak sekadar soal “lihat objek wisata”, tapi lebih ke merasakan denyut sejarah, budaya, hingga kehidupan sehari-hari masyarakatnya yang begitu dinamis. Itulah kenapa rencana perjalanan selama 11 hari ini coba dirancang dengan seimbang: ada momen untuk takjub, ada ruang untuk santai, ada pula kesempatan untuk benar-benar menyerap suasana lokal.

Bayangkan memulai perjalanan di Beijing, ibu kota yang kontras: Kota Terlarang dengan dinding merah dan atap keemasan berdiri megah, namun hanya beberapa blok dari hutong sempit yang masih menyimpan aroma teh dan dumpling hangat. Dari sana, kita bergeser ke Xi’an, rumah bagi ribuan prajurit Terracotta yang diam membeku sejak ribuan tahun lalu, namun di luar tembok kotanya, aroma rempah dan hiruk pikuk Muslim Quarter mengingatkan kita bahwa ini adalah kota perdagangan kosmopolitan sejak zaman dahulu.

Petualangan lalu berlanjut ke selatan, menuju Guilin dan Yangshuo, di mana ritme perjalanan melambat. Pegunungan kapur yang ikonik, sungai berliku, dan desa pedesaan membuat kita ingin mengayuh sepeda atau duduk di kafe kecil sambil menatap bukit hijau yang diselimuti kabut tipis. Jika Beijing dan Xi’an adalah soal sejarah besar, Guilin dan Yangshuo memberi ruang untuk menghirup alam dan menemukan sisi romantis Tiongkok yang sering hanya kita lihat di lukisan tinta.

Dan akhirnya, perjalanan ditutup di Shanghai—sebuah kota yang seperti menampilkan wajah masa depan. Dari tepi Bund, skyline Pudong terlihat seolah tidak ada habisnya: Shanghai Tower, Jin Mao, hingga Oriental Pearl bersaing mencakar langit. Namun, cukup berjalan beberapa blok, suasana bisa berganti ke gang-gang teduh French Concession, di mana kafe artisanal dan toko-toko kecil menunggu untuk ditemukan. Di sinilah, kita menyadari bahwa Tiongkok bukan hanya cerita masa lalu, tapi juga cerminan masa kini dan gambaran masa depan.

1. Hari ke 1-4: Jantung Sejarah China, Beijing

Setelah mendarat di Beijing, biasanya rasa lelah bercampur penasaran langsung menyergap. Jika tiba pagi atau siang, tak ada salahnya langsung menuju Tiananmen Square lalu masuk ke Kota Terlarang (Forbidden City). Kompleks ini begitu luas dan megah, sulit membayangkan bagaimana dulu ribuan pejabat dan pelayan sibuk melayani kaisar di balik gerbang merahnya. Setelah puas berkeliling, jangan buru-buru pulang. Naiklah sebentar ke Jingshan Park, sebuah bukit kecil di belakang Kota Terlarang. Dari atas, kita bisa melihat atap-atap keemasan berbaris rapi, sebuah pemandangan yang indah menjelang matahari terbenam. Malamnya, pilih makan malam santai di sekitar hutong—gang-gang sempit khas Beijing—dan rasakan atmosfer kehidupan lokal.

Hari kedua, waktunya bertemu ikon besar: Tembok Besar China. Banyak turis memilih Badaling, tapi kalau ingin lebih tenang, rute Mutianyu biasanya lebih bersahabat, dengan pemandangan pegunungan yang tak kalah menakjubkan. Jangan lupa bawa sepatu nyaman, air minum, dan kamera. Sepulangnya ke kota, sore bisa dihabiskan berjalan-jalan di kawasan Shichahai Hutong atau Yandaixie Street, area yang penuh toko kecil dan kafe tradisional. Untuk makan malam, ini saat yang tepat mencicipi Peking Duck di restoran legendaris seperti Quanjude atau Bianyifang. Begitu kulit bebek dipotong tipis dan dibungkus dengan pancake tipis, semua lelah mendaki Tembok Besar terasa terbayar.

Setelah dua hari penuh sejarah, saatnya mencari sisi lain Beijing. Pagi bisa dihabiskan di Summer Palace, sebuah kompleks taman dengan danau luas dan paviliun yang anggun. Jika lebih suka nuansa spiritual, Temple of Heaven dengan arsitektur simetrisnya juga layak dikunjungi. Sore hari, untuk yang gemar seni kontemporer, mampirlah ke 798 Art District, kawasan bekas pabrik yang disulap jadi ruang kreatif penuh galeri, mural, dan kafe artsy. Malamnya, bisa pilih menonton pertunjukan akrobat Beijing atau sekadar duduk di kafe sekitar Houhai Lake, sambil menikmati suasana malam yang santai dengan musik live.

Di hari terakhir di Beijing, tak perlu buru-buru. Luangkan pagi untuk berjalan santai ke Lama Temple (Yonghe Temple), sebuah kuil Buddha Tibet yang dipenuhi aroma dupa dan patung kayu raksasa yang menjulang hingga atap. Jika masih ada waktu, mampirlah ke pasar lokal untuk membeli teh atau camilan sebagai oleh-oleh kecil. Siang atau sore, perjalanan dilanjutkan menuju Xi’an dengan kereta cepat atau penerbangan singkat.

BEIJING
BEIJING

2. Hari ke 5-6: Menjelajahi Bangunan Bersejarah di Xi'an

Pagi pertama di Xi’an, tak ada pilihan lain selain menuju Terracotta Army, situs arkeologi yang membuat nama kota ini mendunia. Ribuan patung prajurit dengan wajah berbeda-beda berdiri membeku di dalam hangar raksasa, seolah masih menjaga Kaisar Qin Shi Huang yang wafat lebih dari 2000 tahun lalu. Rasanya seperti masuk ke mesin waktu; hening, megah, sekaligus misterius. Agar pengalaman lebih bermakna, ada baiknya ikut tur kecil atau menyewa audio guide, supaya kita tak hanya melihat “patung-patung” tapi juga memahami kisah besar di baliknya.

Sepulang dari sana, sore bisa diisi dengan kunjungan ke Big Wild Goose Pagoda, sebuah pagoda kuno yang jadi ikon kota. Saat matahari mulai turun, suasana di sekitarnya terasa hangat, apalagi dengan pertunjukan air mancur yang sering digelar di malam hari.

Pada hari keenam, bangun pagi, nikmati sarapan lokal: mungkin segelas susu kedelai hangat dan roti goreng khas Xi’an, lalu bersiaplah menjelajahi tembok kota kuno Xi’an. Tembok setinggi 12 meter ini mengelilingi pusat kota dan masih terawat dengan baik. Cara paling seru? Sewa sepeda dan kelilingi lintasan sepanjang 14 km. Tidak perlu menuntaskan semuanya, cukup bersepeda beberapa kilometer sambil berhenti di menara-menara tua untuk melihat panorama kota.

Siangnya, arahkan langkah ke Bell Tower dan Drum Tower, dua bangunan ikonik yang berdiri gagah di tengah kota. Dari sini, tinggal beberapa langkah saja ke Muslim Quarter; dan percayalah, sekali masuk, hidungmu akan “tersandera” oleh aroma daging panggang, rempah, dan kue manis. Jangan lewatkan mencicipi roujiamo, liangpi (mie dingin segar), atau sate domba yang dipanggang dengan rempah pedas. Malamnya, jika masih ada energi, sempatkan menonton pertunjukan budaya di area Tang Paradise atau sekadar duduk di kedai teh tradisional, mengamati keramaian yang tak pernah surut.

XI'AN
XI'AN

3. Hari ke 7-9: Jelajahi Sisi Selatan Tiongkok, Guilin & Yangshuo

Setelah perjalanan panjang dari Xi’an, tibalah waktunya menyapa Guilin. Kota ini berbeda dari hiruk pikuk Beijing atau Xi’an; atmosfernya lebih santai, dengan sungai yang membelah kota dan pegunungan karst yang mulai terlihat di kejauhan. Setelah check-in hotel, sore bisa diisi dengan berjalan santai di sekitar Sun & Moon Pagodas; dua pagoda indah yang berdiri di tepi danau dan menyala cantik saat malam. Untuk makan malam, coba mampir ke Zhengyang Pedestrian Street, kawasan penuh kedai makanan dan toko kecil. Menu seperti mie Guilin yang gurih atau ikan sungai panggang bisa jadi pilihan pertama untuk mengenal cita rasa lokal. Malam hari, biarkan diri larut dalam suasana kota kecil yang ramah pejalan kaki ini.

Pada hari kedelapan, inilah hari yang biasanya jadi highlight perjalanan ke Guilin: menyusuri Sungai Li dengan kapal menuju Yangshuo. Sepanjang perjalanan, pemandangan pegunungan kapur yang muncul silih berganti terasa seperti melihat lukisan tinta hidupl tenang, dramatis, dan indah. Begitu tiba di Yangshuo, check-in di penginapan lalu nikmati sore dengan berjalan di West Street, jalan utama penuh restoran, toko suvenir, hingga bar kecil. Meski turistik, suasananya hidup dan menyenangkan, terutama di malam hari saat lampu gantung dinyalakan. Jika ingin mencoba makan malam khas daerah, cari restoran yang menyajikan beer fish Yangshuo, masakan lokal dengan ikan segar dari sungai yang dimasak bersama bir dan cabai.

Hari kesembilan ideal untuk benar-benar merasakan sisi pedesaan Yangshuo. Pilihan paling populer adalah bersepeda atau naik skuter listrik menyusuri jalur pedesaan di sepanjang Sungai Yulong. Sepanjang jalan, sawah hijau, rumah-rumah tradisional, dan bukit karst akan jadi latar belakang yang membuatmu berhenti berulang kali hanya untuk berfoto atau sekadar duduk menikmati teh di warung kecil. Jika suka tantangan, mendaki Xianggong Mountain bisa memberi panorama Sungai Li dari atas, sangat fotogenik di pagi hari saat kabut masih menggantung.

GUILIN
GUILIN

4. Hari ke 10-11: Sisi Futuristik Tiongkok, Shanghai

Setelah perjalanan panjang ke selatan, kini tibalah waktunya menyapa Shanghai, kota yang sering disebut sebagai wajah modern Tiongkok. Setibanya di sana, check-in sebentar lalu bersiaplah untuk sore yang istimewa: berjalan-jalan di sepanjang The Bund. Dari sini, panorama Pudong terbentang megah dengan gedung-gedung pencakar langit: Shanghai Tower, Jin Mao, hingga Oriental Pearl Tower, semua memantulkan cahaya sore. Kontrasnya terasa jelas: satu sisi Bund penuh bangunan kolonial Eropa, sisi lain menampilkan arsitektur futuristik. Malam bisa dilanjutkan dengan makan malam di restoran tepi sungai atau menyusuri Nanjing Road, kawasan belanja paling sibuk di kota. Bagi yang suka suasana lebih santai, Xintiandi dengan kafe-kafe trendi bisa jadi pilihan untuk bersantai sambil menutup hari.

Hari terakhir di Tiongkok, luangkan waktu untuk menikmati sisi lain Shanghai yang lebih bersejarah. Mulailah pagi dengan berkunjung ke Yuyuan Garden, taman klasik dengan paviliun indah, kolam, dan jembatan berliku yang seakan membawa kita kembali ke masa lalu. Jangan lupa mampir sebentar ke City God Temple Bazaar di dekatnya untuk mencicipi xiaolongbao hangat: dumpling berisi sup yang jadi ikon kuliner kota ini. Siang harinya, jika masih punya waktu, kunjungi Shanghai Museum di People’s Square atau naik ke Shanghai Tower untuk melihat pemandangan kota dari ketinggian.
Sore menjelang malam, akhiri perjalanan dengan berjalan santai di French Concession. Jalan-jalan rindang, bangunan bergaya kolonial, serta deretan kafe dan butik kecil memberi nuansa yang jauh berbeda dari Pudong yang sibuk. Duduklah di sebuah kafe dengan secangkir kopi atau teh, biarkan suasana meresap, dan kenang kembali perjalanan 11 hari penuh warna ini: dari istana kaisar di Beijing, prajurit Terracotta di Xi’an, pemandangan karst Guilin, hingga gemerlap Shanghai.

SHANGHAI
SHANGHAI

Penutup: Kunjungi China Sekarang Juga

Sebelas hari di Tiongkok memang tidak cukup untuk menyelami seluruh luas dan kompleksitas negeri ini, tapi cukup untuk memberi gambaran betapa kontras sekaligus harmonisnya wajah mereka. Dari dinding merah Kota Terlarang yang menyimpan gema masa lalu, hingga gedung futuristik Shanghai yang menjulang ke langit; dari keheningan prajurit Terracotta di Xi’an, hingga tawa anak-anak yang bermain di desa pedesaan Yangshuo. Setiap kota seperti membuka bab berbeda, namun semuanya saling terhubung, membentuk cerita perjalanan yang kaya.

Yang membuat perjalanan ini berkesan bukan hanya daftar tempat yang kita datangi, melainkan momen-momen kecil di antaranya: secangkir teh hangat di kedai tua, percakapan singkat dengan penduduk lokal, atau langkah santai di jalan yang mungkin tidak ada di brosur wisata. Tiongkok adalah negeri yang tidak bisa dinikmati terburu-buru—ia perlu dirasakan, dihirup, bahkan kadang dibiarkan mengejutkan kita dengan detail-detail yang tak terduga.

Mungkin setelah 11 hari, yang tertinggal bukan hanya foto-foto indah, tapi juga rasa ingin kembali. Karena setiap kali kita menutup bab perjalanan di Tiongkok, selalu ada halaman baru yang menunggu untuk dibuka. Dan bukankah itu yang membuat sebuah perjalanan benar-benar berarti?

Nah! Setelah melihat itinerary di atas, apakah Anda sudah siap untuk mengunjungi Negeri Tirai Bambu ini? Tourchina.co.id punya pilihan paket terbaik untuk Anda yang ingin mengunjungi China yang telah kami siapkan dengan baik, mulai dari rencana perjalanan hingga akomodasi Anda selama berliburan ke sana. Tertarik untuk memakai jasa kami? Anda dapat mengunjungi link berikut untuk mendapatkan paket-paket unggulan dari kami!

Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!

Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!

Baca juga: Mau Liburan ke Negeri Tirai Bambu? Berikut Rekomendasi Itinerary 14 Hari Berlibur ke China versi Tourchina.co.id