Rekomendasi Itinerary 6 Hari di Lianjiang dan Shangri-La untuk Anda yang Suka Berpetualang
Hanifam
10/29/202512 min read


Yunnan: Tempat Lianjang dan Shangri-La dengan Pemandangan Indah
Kalau Anda mencari petualangan yang terasa otentik, Yunnan mungkin adalah salah satu tempat terbaik di Tiongkok untuk memulainya. Wilayah ini punya daya tarik yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Bayangkan udara tipis dan sejuk di dataran tinggi, lembah curam yang diselimuti kabut, dan desa-desa kecil di mana waktu seolah berjalan lebih lambat. Di sinilah Lijiang dan Shangri-La menjadi magnet bagi para penjelajah, dua kota yang menyimpan kisah lama tentang perjalanan, spiritualitas, dan keindahan alam yang liar. Seperti jejak Joseph Rock hampir seabad lalu, petualangan di Yunnan bukan hanya tentang destinasi, tapi tentang perjalanan itu sendiri.
Lijiang, dengan kota tuanya yang berliku dan rumah-rumah kayu yang masih berdiri kokoh, terasa seperti potongan masa lalu yang hidup. Begitu melangkah ke jalannya yang berbatu, Anda akan mendengar gemericik air dari kanal kecil, aroma teh Naxi, dan tawa lembut para penduduk lokal. Dari sini, gunung bersalju Jade Dragon terlihat megah di kejauhan, seakan menunggu untuk dijelajahi. Sementara Shangri-La, di utara, membawa suasana yang berbeda. Lebih sunyi, lebih luas, dan punya nuansa spiritual yang kuat. Di sinilah budaya Tibet hidup berdampingan dengan alam yang masih perawan: padang rumput tanpa ujung, biara megah, dan danau yang memantulkan langit seperti cermin.
Itinerary 6 hari ini dirancang khusus untuk Anda yang suka berpetualang tetapi juga ingin menikmati keindahan tanpa terburu-buru. Setiap hari membawa kombinasi antara aktivitas fisik, pengalaman budaya, dan waktu untuk sekadar menikmati pemandangan dengan tenang. Anda akan melewati jalur pendakian yang jarang dikunjungi turis, menyusuri desa tradisional, dan berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal yang masih menjaga tradisinya. Semua disusun agar perjalanan terasa natural, tanpa kehilangan kenyamanan.
Tujuannya sederhana: membantu Anda menemukan sisi Yunnan yang belum banyak dijamah orang. Jika Anda ingin menyesuaikan durasi, menambah kegiatan, atau memilih penginapan tertentu, layanan perencanaan perjalanan gratis kami bisa membantu menyusunnya sesuai gaya dan ritme Anda. Karena pada akhirnya, petualangan terbaik adalah yang terasa paling pribadi, dan Yunnan punya cukup banyak ruang untuk mewujudkannya.
1. Hari ke-1: Kedatangan di Lijiang | Menyapa Kota Tua yang Hidup
Selamat datang di Lijiang, kota yang seperti berhenti di waktu yang tepat. Begitu Anda tiba, udara pegunungan langsung terasa segar, dan suasana kota tua membuat langkah terasa melambat. Di sini, tidak ada gedung tinggi atau hiruk-pikuk kota besar, yang ada hanyalah jalan berbatu, kanal kecil yang mengalir jernih, dan rumah kayu beratap gelap yang telah berdiri ratusan tahun. Hari pertama ini dirancang ringan supaya Anda bisa menyesuaikan diri dengan ketinggian (sekitar 2.400 meter) dan menikmati suasana tanpa terburu-buru.
Baca juga: Rekomendasi Itinerary: 5 Hari Menyusuri Chengdu - Leshan - Gunung Emei
Setelah check-in di hotel, sempatkan waktu berjalan kaki santai di Lijiang Ancient Town, pusat sejarah dan budaya suku Naxi. Banyak gang kecil di sini yang penuh toko teh, butik lokal, dan kafe dengan balkon menghadap gunung. Di malam hari, lentera-lentera merah mulai menyala dan musik tradisional terdengar dari kejauhan. Anda bisa duduk di salah satu kafe di sekitar Square Street, memesan teh bunga krisan hangat, dan menonton orang-orang lokal menari di alun-alun. Ini adalah cara terbaik untuk merasa “tiba” di Yunnan, dimana perlahan, tenang, dan penuh rasa ingin tahu.
Untuk penginapan, The Bivou Lijiang sering jadi favorit para petualang karena letaknya dekat area kota tua tapi tetap tenang. Kalau ingin suasana yang lebih elegan, InterContinental Lijiang Ancient Town Resort punya pemandangan langsung ke Jade Dragon Snow Mountain. Bagi Anda yang lebih suka suasana lokal, ada banyak guesthouse milik keluarga Naxi yang hangat dan ramah, biasanya dengan taman kecil dan teh hangat yang selalu tersedia di sore hari.
Makan malam pertama sebaiknya tidak jauh dari hotel. Coba A Ma Yi Naxi Restaurant, yang terkenal dengan grilled yak skewers dan mushroom hotpot khas Yunnan. Jika ingin suasana yang lebih santai, Lamu’s House of Tibet punya pilihan makanan ringan dan bir lokal buatan tangan. Nikmati malam pertama dengan santai, karena besok Anda akan mulai menjelajahi gunung dan desa di kaki Jade Dragon Snow Mountain, sebuah tempat dimana petualangan sesungguhnya dimulai.


2. Hari ke-2: Lijiang | Ziarah ke Jade Dragon Snow Mountain
Pagi di Lijiang selalu terasa segar dan damai. Udara dingin yang menempel di kulit membuat secangkir kopi atau teh lokal terasa lebih nikmat dari biasanya. Setelah sarapan di hotel, hari ini Anda akan menuju kaki gunung yang legendaris: Jade Dragon Snow Mountain, atau Yulong Xueshan bagi penduduk setempat. Gunung ini tidak hanya megah secara visual, tapi juga dianggap suci oleh suku Naxi. Perjalanan hari ini akan membawa Anda ke sisi yang lebih tenang dan alami, jauh dari keramaian turis, menyusuri jalur yang dulu sering dilalui oleh penjelajah seperti Joseph Rock.
Perhentian pertama adalah Yuhu Village, sebuah desa kecil di kaki gunung yang tampak seperti lukisan hidup. Rumah-rumah batu berpadu dengan langit biru dan bayangan gunung di kejauhan. Anda bisa mampir ke Rumah Joseph Rock, tempat sang naturalis asal Austria-Amerika tinggal selama hampir tiga dekade sambil menulis dan meneliti budaya Naxi. Di sini, waktu terasa melambat, dimana tidak ada yang terburu-buru, hanya kehidupan sederhana di bawah bayangan puncak bersalju.
Dari Yuhu, petualangan Anda dimulai dengan trek sejauh sekitar 12,5 kilometer menuju Sansi River. Jalurnya naik-turun lembut dengan latar pemandangan luar biasa: danau kecil, hutan pinus, hingga dataran rumput luas di Ganheba Meadow. Saat mendekati Bahe, yang dikenal sebagai “Frog’s Pool”, air yang berkilau jernih seakan memantulkan langit. Tak jauh dari situ mengalir Milk River, yang warnanya putih susu akibat mineral dari gunung bersalju. Bagian terakhir dari trek akan membawa Anda ke Snow Sea, sebuah danau yang pada musim kering terlihat beku, tapi berubah menjadi biru cerah saat musim hujan tiba. Jalur ini bisa diselesaikan dalam waktu sekitar lima setengah jam dengan kenaikan ketinggian sekitar 600 meter, jarak yang cukup menantang, tapi memuaskan.
Setelah pendakian selesai, kendaraan akan membawa Anda kembali ke Lijiang Ancient Town. Malam ini sebaiknya dihabiskan dengan tenang, mungkin berjalan santai di tepi kanal atau mencari tempat makan yang nyaman. N’s Kitchen & Coffee adalah pilihan bagus untuk makanan barat ringan dan kopi yang enak, sementara Baisha Times Café di desa tetangga menawarkan suasana yang lebih santai jika Anda ingin sedikit menjauh dari keramaian.
Hari kedua ini memberi Anda rasa pertama dari Yunnan yang sesungguhnya: liar, spiritual, dan tenang sekaligus. Esok pagi, Anda akan meninggalkan kota tua menuju salah satu lembah paling terkenal di dunia, yaitu Tiger Leaping Gorge.


3. Hari ke-3: Lijiang ke Shangri-La | Menyusuri Tiger Leaping Gorge
Setelah dua hari di Lijiang, saatnya bergerak lebih dalam ke jantung Yunnan. Hari ini perjalanan akan membawa Anda menuju Shangri-La, tapi bukan lewat jalan biasa. Anda akan singgah di salah satu keajaiban alam paling terkenal di Tiongkok: Tiger Leaping Gorge, sebuah lembah raksasa yang dibentuk oleh Sungai Jinsha, cabang utama Sungai Yangtze. Nama “Tiger Leaping” berasal dari legenda lama, dimana konon seekor harimau pernah melompati lembah selebar 25 meter untuk menghindari pemburu. Saat Anda berdiri di tepi tebingnya, cerita itu terasa tidak terlalu sulit dipercaya.
Pagi hari, setelah sarapan dan check-out, Anda akan dijemput oleh sopir untuk perjalanan sekitar dua jam menuju pintu masuk Tiger Leaping Gorge. Di sana, pemandu lokal akan menemani Anda dalam trek ringan sekitar satu jam dari Tea Horse Guest House menuju Half-Way Guest House. Jalur ini termasuk bagian paling indah dari ngarai, yaitu di satu sisi menjulang megah Jade Dragon Snow Mountain, di sisi lain Sungai Jinsha berliku di dasar lembah ratusan meter di bawah Anda. Suara air deras berpadu dengan desir angin di tebing, menciptakan suasana yang sulit dilupakan.
Usai hiking, Anda bisa beristirahat sejenak sambil makan siang di Tea Horse Guest House, tempat yang punya panorama luar biasa dan makanan lokal sederhana tapi lezat, seperti nasi goreng sayur, mi pedas Yunnan, atau telur dadar dengan daun bawang segar. Ini juga waktu yang baik untuk sekadar menikmati pemandangan, mengisi ulang tenaga, dan berbincang dengan sesama pejalan dari berbagai negara yang biasanya mampir di sini.
Sore hari, perjalanan dilanjutkan menuju Shangri-La melewati jalan raya baru yang membentang di antara lembah dan gunung. Jalan ini mulus, dan pemandangannya luar biasa—hutan pinus, air terjun kecil di kejauhan, serta desa-desa Tibet dengan atap datar dan bendera doa yang berkibar tertiup angin. Setibanya di Shangri-La, ketinggian akan meningkat hingga sekitar 3.200 meter, jadi sebaiknya Anda beristirahat lebih awal untuk membantu tubuh beradaptasi.
Untuk penginapan, Songtsam Shangri-La (Lhalung Monastery Hotel) adalah pilihan indah bagi yang ingin suasana tenang dan autentik, dengan pemandangan langsung ke biara Songzanlin. Jika Anda ingin tempat yang lebih modern tapi tetap nyaman, Shangri-La Resort by Shangri-La Group menyediakan fasilitas lengkap dengan restoran dan spa.
Makan malam bisa dinikmati di Tibetan Family Kitchen, restoran lokal yang terkenal dengan hidangan tradisional seperti yak butter tea, barley bread, dan Tibetan hotpot. Suasana hangat dan aroma rempah di udara membuat malam di Shangri-La terasa seperti perhentian kecil menuju dunia yang berbeda. Besok, Anda akan menyelami sisi spiritual dataran tinggi ini, yaitu tempat dimana budaya Tibet dan keindahan alam bertemu dalam harmoni yang jarang ditemukan di tempat lain.


4. Hari ke-4: Shangri-La | Menyelami Jiwa Tibet di Negeri di Atas Awan
Pagi di Shangri-La terasa berbeda. Udara di sini lebih tipis, lebih dingin, dan langitnya biru pekat tanpa polusi. Burung-burung kecil terbang di atas atap datar rumah bergaya Tibet, sementara bendera doa berwarna-warni berkibar di angin pegunungan. Hari ini Anda akan merasakan sisi spiritual dari Yunnan, di mana budaya Tibet hidup dengan kuat dan alam menjadi bagian dari ibadah.
Destinasi pertama adalah Songzanlin Monastery, biara Buddha Tibet terbesar di Yunnan. Bangunan megah ini berdiri di atas bukit, dengan dinding berwarna merah dan emas yang berkilau saat matahari pagi menyentuhnya. Begitu melangkah masuk, suara mantra dari para biksu bergema lembut di udara. Anda bisa naik ke bukit kecil di belakang biara untuk melihat pemandangan keseluruhan kompleks dari atas, sebuah pemandangan yang indah sekaligus menenangkan. Di sini, banyak penduduk lokal datang untuk melakukan upacara Weisang, yaitu membakar dahan juniper sebagai bentuk doa dan penyucian. Anda bisa ikut meletakkan bendera doa kecil di sekitar pagoda, menulis harapan, dan mengikatnya di antara tali-tali warna.
Setelah makan siang di restoran lokal (biasanya disajikan sup hangat, sayur segar, dan roti gandum khas Tibet), perjalanan berlanjut ke Hamugu Village, di sisi timur Napahai Wetland. Di sini Anda akan berganti mode, mulai dari jalan kaki menjadi bersepeda. Trek bersepeda sekitar 1,5 jam ini membawa Anda melintasi padang rumput luas dengan latar gunung bersalju, danau dangkal, serta kawanan kuda liar yang sesekali lewat. Bagian awal rutenya datar dan mudah, lalu berlanjut ke jalur berbatu yang sedikit menantang, sebelum mencapai area yang dikenal sebagai Road on the Water, tempat jalan seolah mengambang di atas permukaan danau. Perhentian terakhir adalah Waxihai Café, sebuah tempat kecil dengan pemandangan luar biasa, yaitu tempat sempurna untuk menyeruput kopi hangat sambil menikmati ketenangan alam.
Sore harinya, kembali ke hotel di pusat Shangri-La. Jika masih punya energi, Anda bisa berjalan santai ke Dukezong Ancient Town, kota tua dengan suasana magis saat senja. Jalan-jalan sempit berbatu dipenuhi toko-toko kerajinan tangan dan kedai teh, dan di puncaknya berdiri Giant Prayer Wheel, roda doa terbesar di dunia yang bisa Anda putar bersama penduduk setempat.
Untuk makan malam, Nirvana Restaurant & Bar adalah pilihan tepat. Tempat ini dikelola oleh keluarga lokal dan terkenal dengan masakan Tibet yang autentik seperti momo (pangsit kukus isi daging yak) dan kari mentega. Suasananya hangat, musiknya tenang, dan kadang pemiliknya sendiri akan datang menyapa Anda di meja.
Hari keempat ini adalah tentang koneksi, yaitu antara manusia, alam, dan spiritualitas. Esok pagi, perjalanan akan membawa Anda lebih jauh lagi ke alam terbuka, mendaki pegunungan yang belum banyak disentuh wisatawan, tempat di mana Yunnan menunjukkan sisi liarnya yang paling indah.


5. Hari ke-5: Shangri-La | Mendaki Qianhu Mountains dan Menyentuh Langit Yunnan
Hari ini adalah puncak dari seluruh petualangan Anda di Yunnan, secara harfiah dan emosional. Setelah sarapan pagi yang menghangatkan tubuh, dimana biasanya bubur gandum Tibet dan teh mentega yak, selanjutnya Anda akan berangkat menuju kaki Qianhu Mountains, sekitar satu jam perjalanan dari pusat Shangri-La. Jalannya mulai menanjak dan berkelok di antara hutan pinus, dengan pemandangan yang semakin liar dan tenang. Begitu tiba di titik awal pendakian, udara terasa lebih tipis dan segar. Anda berada di ketinggian sekitar 3.500 meter, jadi langkah pertama sebaiknya pelan, agar tubuh terbiasa dengan ritme dataran tinggi.
Pendakian hari ini benar-benar membawa Anda keluar dari jalur wisata biasa. Jalurnya menembus hutan perawan dan padang alpine, tempat sapi yak merumput di antara bunga liar dan langit terasa begitu dekat. Anda mungkin akan berhenti sejenak di rumah sederhana milik penggembala lokal, dimana biasanya mereka akan menyambut tamu dengan senyum lebar dan menawarkan segelas teh panas atau roti barley. Di sini Anda bisa melihat sekilas kehidupan sederhana yang sudah berlangsung selama ratusan tahun, jauh dari hiruk-pikuk dunia modern.
Perjalanan kemudian berlanjut menuju Sanbi Sea dan Black Sea, dua danau gunung di ketinggian hampir 4.000 meter. Airnya tenang, berwarna biru tua, dan memantulkan bayangan puncak bersalju di kejauhan. Jika datang saat cuaca cerah, Anda bisa melihat langit dan awan seolah bertemu di permukaan air, sebuah pemandangan yang sulit dilupakan. Di titik ini, banyak orang memilih berhenti sejenak, hanya duduk dan menikmati keheningan total. Tidak ada sinyal ponsel, tidak ada suara mesin, hanya angin dan alam yang berbicara.
Saat menuruni jalur yang sama untuk kembali ke titik awal, Anda akan melewati area yang disebut Burned Forest, bagian hutan yang pernah terbakar namun kini mulai hijau kembali. Melihat pepohonan muda tumbuh di antara batang-batang hitam bekas kebakaran memberikan perasaan kuat tentang daya pulih alam, menjadikannya sebagai penutup sempurna untuk perjalanan yang penuh refleksi ini. Setelah kembali ke mobil, Anda akan dibawa kembali ke hotel di Shangri-La untuk beristirahat.
Untuk malam terakhir, pilih tempat makan yang hangat dan menenangkan. Flying Tiger Café di Dukezong bisa jadi pilihan, dengan hidangan campuran Tibet dan Barat serta suasana tenang yang cocok untuk menutup hari panjang. Atau jika ingin sesuatu yang lebih lokal, cari restoran kecil yang menyajikan hotpot daging yak, sebuah cara terbaik untuk menghangatkan badan setelah seharian mendaki di udara dingin.
Malam ini, mungkin Anda akan merasa sedikit berat hati. Bukan karena lelah, tapi karena perjalanan ini mulai terasa seperti lebih dari sekadar liburan. Alam Yunnan, dengan keindahan dan kesederhanaannya, punya cara sendiri membuat Anda merasa kecil sekaligus penuh makna. Besok, sebelum kembali ke dunia ramai, masih ada satu pagi tenang di Shangri-La untuk dihabiskan.


6. Hari ke-6: Shangri-La | Pagi yang Tenang Sebelum Pulang
Pagi terakhir di Shangri-La selalu punya suasana yang khas, yaitu udara dingin yang menyentuh lembut wajah, aroma kayu dari tungku pemanas, dan cahaya matahari yang perlahan menyinari atap-atap datar rumah Tibet. Tidak ada agenda berat hari ini. Hanya waktu untuk menikmati momen, menutup perjalanan dengan tenang, dan membiarkan semua pengalaman selama seminggu terakhir meresap perlahan.
Setelah sarapan santai di hotel, Anda bisa berjalan kaki ke Dukezong Ancient Town, jantung lama Shangri-La. Kota tua ini terasa hidup tapi damai, dengan jalan-jalan batu yang berkelok di antara rumah-rumah kayu tradisional dan toko kecil yang menjual teh, kain wol, serta kerajinan tangan Tibet. Jika Anda menaiki tangga menuju Giant Prayer Wheel, Anda bisa memutarnya bersama penduduk setempat, yang merupakan sebuah tradisi yang dipercaya membawa keberuntungan. Dari puncak bukit, pemandangan seluruh kota dan dataran Napahai di kejauhan terlihat begitu indah, terutama saat cahaya pagi masih lembut.
Sebelum berangkat ke bandara, sempatkan mampir di The Raven Coffee & Bakery atau Tara Gallery Café untuk secangkir kopi terakhir di dataran tinggi ini. Duduk di teras, Anda bisa melihat bendera doa berkibar di antara angin pegunungan sambil mengenang perjalanan yang sudah Anda lalui, yaitu desa-desa batu di Lijiang, jalur pendakian di bawah Jade Dragon Snow Mountain, keheningan di biara Songzanlin, hingga danau biru di Qianhu Mountains. Semua potongan itu menyatu menjadi satu cerita: kisah Anda dan Yunnan.
Setelah itu, sopir akan menjemput Anda menuju bandara atau stasiun kereta untuk perjalanan selanjutnya. Dalam perjalanan keluar kota, pemandangan padang rumput dan langit terbuka akan mengantar Anda pergi, terasa tenang, luas, dan penuh makna.
Baca juga: Itinerary Cinematic China: 7 Hari Mengelilingi Shanghai, Suzhou, Hangzhou, dan Hengdian
Mungkin di sinilah letak pesona sejati Yunnan. Ia tidak berusaha memukau dengan kemewahan, melainkan dengan ketulusan. Alamnya mengajarkan kesederhanaan, budayanya mengingatkan bahwa kebahagiaan sering datang dari hal-hal kecil. Dan ketika Anda pulang, Anda mungkin akan merasa sedikit berbeda, terasa lebih ringan, lebih penuh, dan dengan dorongan kecil untuk suatu hari kembali lagi ke negeri di atas awan ini.


Penutup: Menemukan Yunnan yang Sesungguhnya
Enam hari di Lijiang dan Shangri-La bukan hanya tentang melihat pemandangan indah, tapi tentang merasakan hubungan antara manusia dan alam yang jarang kita temukan di tempat lain. Di Yunnan, setiap langkah seolah mengajarkan sesuatu: bagaimana hidup bisa sederhana tanpa kehilangan makna, bagaimana masyarakat lokal menjaga tradisi di tengah perubahan, dan bagaimana alam tetap menjadi sumber ketenangan yang sejati. Petualangan ini tidak dirancang untuk sekadar “melihat tempat”, tapi untuk benar-benar mengalami—mendengar, mencium, mencicipi, dan menyentuh kehidupan di dataran tinggi.
Lijiang mengajak Anda mengenal sejarah dan harmoni budaya Naxi, berjalan di gang batu kuno yang masih berdenyut oleh kehidupan. Shangri-La, di sisi lain, memperlihatkan wajah spiritual Yunnan—tempat doa, danau, dan gunung menyatu menjadi satu lanskap yang terasa sakral. Dua tempat ini saling melengkapi: satu membawa Anda pada nostalgia masa lalu, yang lain membuka pandangan pada kedamaian batin yang datang dari alam dan keyakinan.
Jika perjalanan ini membuat Anda ingin menjelajah lebih jauh, itu tandanya Yunnan telah menyentuh sesuatu dalam diri Anda. Mungkin Anda akan kembali, kali ini untuk mengeksplor Niru Valley, Danau Lugu, atau jalur-jalur kecil yang bahkan belum punya nama di peta. Apa pun pilihannya, biarkan petualangan berikutnya tetap setia pada semangat yang sama—penuh rasa ingin tahu, terbuka terhadap budaya, dan menghargai keindahan dalam kesederhanaan.
Dan jika Anda ingin merancang perjalanan versi Anda sendiri, kami siap membantu. Melalui layanan perencanaan itinerary gratis kami, Anda bisa menyesuaikan rute, durasi, dan pengalaman sesuai gaya pribadi—apakah Anda tipe pendaki serius, pencinta budaya, atau sekadar penikmat ketenangan. Karena pada akhirnya, petualangan terbaik bukan yang paling jauh, tapi yang paling bermakna bagi Anda. Yunnan hanya menyediakan panggungnya. Ceritanya, biarkan Anda yang menulis sendiri.
Nah! Setelah melihat itinerary di atas, apakah Anda sudah siap untuk mengunjungi Negeri Tirai Bambu ini? Tourchina.co.id punya pilihan paket terbaik untuk Anda yang ingin mengunjungi China yang telah kami siapkan dengan baik, mulai dari rencana perjalanan hingga akomodasi Anda selama berliburan ke sana. Tertarik untuk memakai jasa kami? Anda dapat mengunjungi link berikut untuk mendapatkan paket-paket unggulan dari kami!
Paket Open Trip Tour China 8D New Super Sale Bejing and Shanghai (Start Jakarta) 2025
Paket Open Trip Tour China 8D Wonderful China Zhangjiajie and Fenghuang Plus Shanghai 2025
Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!
Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!
