Rekomendasi Itinerary: 7 Hari Mengelilingi China pada Musim Dingin 2025
Hanifam
10/7/202513 min read


Tur untuk Menyusuri Tempat-Tempat Bersejarah di China
Musim dingin di timur laut China punya pesona yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Begitu Anda melangkah keluar dari bandara Harbin, udara dingin langsung menyambut, dimana terasa tajam, segar, dan seolah membawa janji petualangan di dunia bersalju yang nyata. Dari sinilah perjalanan tujuh hari menuju Changbai Mountain dimulai, sebuah ekspedisi melintasi lanskap putih yang seakan diambil dari film fantasi. Gunung Changbai berdiri megah di perbatasan antara China dan Korea Utara, dan ketika musim dingin tiba, tempat ini berubah menjadi negeri ajaib: danau di puncaknya membeku membentuk cermin biru es, hutan-hutan diselimuti salju, dan udara di sekitarnya tenang tapi penuh keajaiban.
Perjalanan ini bukan sekadar wisata biasa. Di sini Anda akan benar-benar merasakan musim dingin, melangkah di atas salju tebal, melihat matahari terbit di balik bukit putih, menikmati uap hangat dari pemandian air panas di tengah suhu minus dua puluh derajat, bahkan menyaksikan bagaimana orang lokal memancing ikan di danau beku. Dari kota Harbin yang meriah dengan festival esnya, sampai ke desa-desa kecil di kaki Changbai yang sepi tapi memikat, setiap tempat punya pesonanya sendiri.
Musim dingin 2025 diperkirakan akan membawa salju lebih tebal dari tahun-tahun sebelumnya, menjadikan rute ini semakin menarik bagi para pencinta alam dan petualangan. Suhunya bisa turun hingga -30°C, tapi justru di situ letak keindahannya, terasa kontras antara udara dingin yang menusuk dan kehangatan yang Anda temukan di setiap pengalaman: semangkuk sup hangat, senyum warga lokal, atau secangkir teh panas setelah seharian bermain salju.
Itinerary tujuh hari ini dirancang untuk Anda yang ingin menikmati sisi terbaik dari China di musim dingin, tanpa harus terburu-buru. Anda akan punya waktu untuk bermain, berendam, berfoto, dan benar-benar menghayati suasana. Dari lampu-lampu berwarna di Harbin Ice & Snow World hingga keheningan mistis di Heavenly Lake, semuanya dirangkai agar perjalanan ini bukan cuma sekadar liburan, tapi kenangan yang menempel lama di kepala dan hati.
1. Hari ke-1: Tiba di Harbin, Menyapa Musim Dingin Pertama
Begitu pesawat mendarat di Harbin Taiping International Airport, Anda akan langsung tahu bahwa ini bukan musim dingin biasa. Udara di luar tebal dan menggigit, napas berubah jadi uap dalam hitungan detik. Di kota ini, dingin bukan sekadar cuaca, namun juga menjadi bagian dari identitas Harbin. Sopir yang menjemput biasanya sudah terbiasa dengan para wisatawan yang tampak kaget begitu keluar dari terminal. Dalam perjalanan ke hotel, pemandangan kota terasa seperti potongan kecil dari Eropa Timur: gedung-gedung bergaya Rusia berdiri berdampingan dengan arsitektur modern, sungai Songhua membeku di kejauhan, dan jalanan dipenuhi cahaya lampu kuning yang hangat.
Baca juga: Punya Waktu Singkat? Berikut Rekomendasi Itinerary Mengelilingi China Selama 4 Hari!
Setelah check-in dan menaruh koper, sisa hari pertama sebaiknya Anda gunakan untuk beradaptasi dengan suhu. Jangan langsung menjelajah jauh; cukup berjalan santai di sekitar Zhongyang Pedestrian Street, sebuah jantung kota Harbin yang paling hidup. Jalan ini seperti museum terbuka: bangunan tua bergaya Baroque, toko-toko yang menjual permen es, sosis asap, hingga toko teh tradisional. Musik lembut terdengar dari pengeras di sepanjang jalan, dan aroma makanan dari restoran Rusia kecil di pojokan membuat Anda akan sulit menahan diri untuk tidak mampir.
Sore menjelang malam, saat suhu turun lebih cepat, carilah tempat makan yang bisa menghangatkan badan. Coba restoran lokal seperti Lao Chang Spring Pancake untuk pancake tipis isi sayur dan daging yang dimakan seperti wrap, atau nikmati dongbei hot pot, sebuah rebusan besar penuh daging dan sayuran dalam kuah panas. Makan di sini bukan cuma soal rasa, tapi juga soal pengalaman: uap yang naik dari panci, percakapan pelan di meja sebelah, dan tangan yang akhirnya kembali terasa hangat setelah seharian di udara beku.
Jika masih ada tenaga, berjalanlah sebentar ke tepi Sungai Songhua. Di malam hari, lampu-lampu dari jembatan memantul di atas permukaan es, dan suasananya seperti dunia lain, terasa sunyi tapi indah. Hari pertama di Harbin tidak perlu diisi dengan banyak aktivitas. Cukup nikmati perkenalan dengan kota es ini. Besok, Anda akan melihat mengapa Harbin dijuluki “Disneyland of Snow and Ice.”


2. Hari ke-2: Menjelajahi Kota Es Harbin
Pagi di Harbin dimulai dengan sinar matahari pucat yang memantul di salju. Dari jendela hotel, Anda mungkin melihat kepulan asap tipis dari cerobong, dan orang-orang berjalan cepat dengan mantel tebal serta wajah tertutup syal. Setelah sarapan, yang biasanya disajikan adalah roti kukus, bubur, telur rebus, dan teh panas, dimana Anda bisa mulai hari dengan mengunjungi Sun Island Scenic Resort, salah satu tempat paling ikonik di musim dingin. Di sini, salju jadi bahan seni. Patung-patung besar setinggi gedung dibuat sepenuhnya dari salju putih, diukir dengan detail luar biasa. Dari dekat, Anda bisa melihat ekspresi wajah pada patung es raksasa atau bentuk naga yang seolah melingkar di udara.
Dari Sun Island, lanjutkan perjalanan ke Siberian Tiger Park, tempat ratusan harimau Siberia hidup di area yang luas. Anda bisa naik mobil safari berpagar dan melihat harimau-harimau besar itu berjalan santai di salju, bulu oranye mereka kontras indah dengan putihnya lanskap. Rasanya seperti menonton dokumenter alam tapi secara langsung, dan sering kali harimau-harimau itu mendekat begitu dekat ke jendela mobil, membuat momen ini terasa menegangkan sekaligus menakjubkan.
Siang hari, kembali ke pusat kota untuk makan siang di sekitar Zhongyang Pedestrian Street. Ada banyak pilihan: restoran Rusia klasik yang menyajikan sup borscht merah dan roti gandum, atau rumah makan lokal dengan menu khas Harbin seperti guo bao rou (daging babi goreng saus manis asam) yang renyah di luar tapi lembut di dalam. Kalau ingin yang ringan, Anda bisa mencoba jajanan pinggir jalan seperti kentang goreng pedas, kacang panggang, atau bingtanghulu, buah kecil berlapis gula yang membeku sempurna di udara dingin.
Sore menjelang malam, waktunya menuju Harbin Ice & Snow World, sebuah tempat yang membuat kota ini terkenal di seluruh dunia. Begitu matahari terbenam, seluruh taman berubah menjadi kota kristal bercahaya. Kastil es, menara, dan jembatan bersinar dalam warna biru, merah, dan ungu. Anda bisa berjalan di antara bangunan-bangunan es setinggi 30 meter, bermain seluncuran dari blok es, atau sekadar menikmati pemandangan sambil menyeruput cokelat panas. Suhu bisa turun hingga -25°C di sini, tapi suasananya hangat karena penuh tawa dan cahaya. Saat malam berakhir dan Anda kembali ke hotel, wajah Anda mungkin terasa beku, tapi hati pasti hangat.


3. Hari ke-3: Dari Harbin ke China Snow Town, Menuju Negeri Salju yang Sesungguhnya
Hari ketiga adalah awal dari perjalanan panjang menuju jantung musim dingin timur laut China: China Snow Town (Xuexiang). Setelah sarapan pagi di hotel, Anda akan berangkat dari Harbin dengan mobil atau van pribadi, menempuh perjalanan sekitar lima jam melintasi jalan bersalju sejauh hampir 300 kilometer. Pemandangan di luar jendela terasa seperti lukisan hidup, yang merupakan jejeran hutan pinus tertutup salju, asap tipis dari rumah-rumah kecil di lembah, dan sesekali Anda akan melihat warga lokal berjalan dengan pakaian tebal sambil menuntun anjing husky. Setiap kilometer yang dilewati membawa Anda semakin jauh dari keramaian kota dan semakin dekat ke suasana pedesaan musim dingin yang murni.
Sesampainya di Snow Town, udara terasa lebih segar, lebih dingin, dan jauh lebih sunyi. Desa ini memang terkenal sebagai tempat paling bersalju di seluruh China, dan tidak berlebihan jika disebut “desa dongeng musim dingin”. Jalanan utama, Xueyun Avenue, dipenuhi rumah-rumah kayu beratap tebal salju putih, lampu merah kecil tergantung di depan pintu, dan asap dapur mengepul lembut. Jika beruntung, Anda bisa menyaksikan cahaya matahari sore menembus kabut salju, menciptakan efek berkilau di udara.
Sore hari, cobalah berjalan menyusuri Bangchui Hill Wooden Walkways, jalur kayu yang membawa Anda ke titik pandang indah di atas bukit kecil. Dari sini, pemandangan desa di bawah tampak seperti kartu pos hidup, dimana terdapat atap-atap putih bersih, jalanan sunyi, dan siluet orang yang berjalan perlahan di antara kabut dingin. Setelah itu, Anda bisa kembali ke penginapan dan menikmati teh panas atau sekadar duduk di dekat pemanas sambil menunggu makan malam disajikan.
Untuk makan malam, pilih restoran lokal di sekitar penginapan. Biasanya mereka menyajikan hidangan hangat seperti hot pot dengan daging domba, jamur, dan sayuran segar. Tidak ada yang lebih nikmat daripada duduk di meja kayu sederhana, mendengar suara angin di luar, dan merasakan uap panas dari panci yang mengepul. Malam di Snow Town tenang sekali, dimana terdapat lampu-lampu jalan memantul di salju, langit penuh bintang, dan Anda akan tidur nyenyak setelah hari yang panjang dan indah ini.


4. Hari ke-4: Dari Snow Town ke Dunhua, Menyapa Fajar di Lautan Salju
Pagi ini akan menjadi salah satu momen paling magis sepanjang perjalanan. Bangunlah lebih awal untuk mengejar matahari terbit di Yangcao Hill, salah satu titik tertinggi di sekitar Snow Town. Udara di luar sangat dingin (sering kali di bawah -20°C) tapi begitu Anda tiba di puncak dengan snowmobile, rasa dingin itu langsung terbayar. Matahari muncul perlahan dari balik kabut putih, memantulkan cahaya ke permukaan salju yang berkilau seperti lautan kristal. Tidak ada suara selain desiran angin lembut dan bunyi langkah di atas salju kering. Ini adalah pengalaman yang jarang bisa dilupakan, terutama jika Anda menikmati secangkir teh panas dari termos sambil menatap pemandangan itu.
Setelah sarapan ringan di penginapan, perjalanan dilanjutkan menuju Dunhua, sekitar tiga setengah jam berkendara. Rute ini melewati hutan-hutan bersalju dan desa-desa kecil yang tampak beku dalam keheningan musim dingin. Di pertengahan perjalanan, Anda bisa singgah sebentar di Jinpo Lake Ice Waterfall, air terjun yang membeku sebagian, membentuk tirai es yang tampak seperti pahatan alam. Banyak wisatawan berhenti di sini untuk berfoto atau sekadar menikmati suara retakan halus dari es yang menggantung.
Baca juga: Punya Waktu Singkat? Berikut Rekomendasi Itinerary Mengelilingi China Selama 4 Hari!
Menjelang sore, sebelum tiba di Dunhua, Anda berkesempatan menyaksikan atau mencoba aktivitas unik: memancing di danau es. Penduduk setempat biasanya mengebor lubang di permukaan danau yang membeku dan menunggu dengan sabar sambil duduk di kursi kecil, wajah mereka nyaris tertutup mantel tebal. Anda bisa ikut mencoba, atau cukup mengamati sambil menyeruput minuman panas yang dijual di sekitar area. Aktivitas sederhana ini terasa damai dan autentik, dimana menunjukkan cara hidup yang menunjukkan hubungan orang-orang timur laut China dengan musim dingin yang keras namun indah.
Setelah tiba di Dunhua, check-in di hotel dan istirahat sejenak sebelum makan malam. Kota ini kecil tapi hangat, dan karena berada di wilayah otonomi etnis Korea (Yanbian), Anda bisa mencoba masakan Korea lokal seperti kimchi stew, bulgogi, atau bibimbap versi timur laut. Restoran di pusat kota biasanya ramai dengan warga lokal, dan suasananya akrab serta sederhana. Setelah makan malam, sebaiknya tidur lebih awal, karena besok perjalanan menuju kaki Changbai Mountain akan dimulai, dan Anda butuh energi penuh untuk petualangan berikutnya.


5. Hari ke-5: Dari Dunhua ke Erdaobaihe, Hangatnya Air Panas di Dunia yang Membeku
Setelah beberapa hari berada di jalan, hari ini terasa sedikit lebih tenang. Perjalanan dari Dunhua menuju Erdaobaihe Town memakan waktu sekitar tiga setengah jam, melewati pemandangan yang tetap memukau: gunung-gunung berselimut salju, jembatan batu setengah tertutup es, dan hutan pinus yang seakan tak berujung. Jalanan kadang sunyi, tapi di beberapa titik Anda akan melihat truk-truk kecil yang mengangkut kayu atau penduduk lokal yang berjalan pelan membawa belanjaan di atas kereta luncur sederhana. Semuanya terasa lambat dan damai, dimana terdapat ritme khas kehidupan di timur laut China.
Begitu sampai di Erdaobaihe, suasananya langsung terasa berbeda. Kota kecil ini dikenal sebagai gerbang utama menuju Changbai Mountain, dan hampir semua hal di sini berputar di sekitar wisata alam. Setelah check-in di hotel, luangkan waktu untuk beristirahat sejenak, menikmati teh panas di kamar, atau berjalan santai di sekitar kota. Banyak penginapan di sini memiliki pemandangan pegunungan, jadi Anda bisa duduk di jendela dan melihat salju turun perlahan di luar.
Sore menjelang malam, tidak ada cara yang lebih sempurna untuk melepas lelah selain berendam di pemandian air panas alami. Salah satu pilihan terbaik adalah Changbai Mountain Pureland Hot Spring Resort, yang menawarkan kolam air panas terbuka di tengah salju. Bayangkan air yang mengepul hangat di sekitar Anda, sementara salju turun perlahan di atas kepala. Kontras antara panas dan dingin menciptakan sensasi luar biasa, terasa menenangkan tubuh sekaligus menyegarkan pikiran. Di sini, banyak pengunjung yang datang hanya untuk merasakan momen ini: keheningan malam pegunungan, udara beku, dan tubuh yang terendam dalam air panas alami.
Untuk makan malam, Anda bisa mencoba restoran di hotel atau mencari tempat makan lokal di pusat kota. Masakan di daerah ini biasanya sederhana tapi lezat, yaitu sup ayam jahe, rebusan tahu pedas, atau hot pot dengan jamur pegunungan segar. Setelah makan, berjalanlah sebentar di jalan utama yang diterangi lampu kuning lembut. Erdaobaihe memang kecil, tapi punya pesona yang menenangkan. Malamnya, tidur akan terasa lebih nyenyak, karena besok Anda akan memulai bagian paling ditunggu dari perjalanan ini: menapaki keindahan Changbai Mountain itu sendiri.


6. Hari ke-6: Menjelajahi Changbai Mountain, Surga di Tengah Salju Abadi
Hari ini adalah puncak dari seluruh perjalanan, baik itu secara harfiah dan makna. Pagi-pagi sekali, setelah sarapan hangat di hotel, Anda akan berangkat menuju Changbai Mountain North Slope Scenic Area, sekitar 30 menit dari pusat Erdaobaihe. Begitu mendekati kawasan gunung, pemandangan berubah drastis: hutan-hutan tebal diselimuti salju murni, dan udara terasa semakin tipis serta dingin. Kadang kabut turun begitu pekat hingga jarak pandang hanya beberapa meter. Namun di balik kabut itulah tersembunyi keindahan yang luar biasa, tempat yang selama berabad-abad dianggap mistis oleh masyarakat setempat.
Perhentian pertama adalah Heavenly Lake (Tianchi), danau kawah raksasa di puncak gunung yang menjadi ikon Changbai. Untuk mencapainya, Anda akan naik kendaraan resmi taman nasional dan kemudian menempuh sedikit pendakian (tergantung kondisi salju). Saat musim dingin, danau ini membeku sempurna, permukaannya biru keabu-abuan dan mengilap seperti cermin batu. Berdiri di tepinya, Anda bisa melihat barisan gunung putih yang melingkar di kejauhan, terasa seperti pemandangan yang benar-benar terasa seperti di planet lain. Suhunya di sini bisa turun hingga -30°C, jadi pastikan wajah, tangan, dan leher tertutup rapat. Tapi rasa dingin itu hilang begitu saja saat Anda melihat panorama di depan mata; tenang, luas, dan hampir tak bisa dipercaya keindahannya.
Dari puncak, perjalanan dilanjutkan ke Changbai Waterfall, air terjun yang berasal langsung dari Heavenly Lake. Di musim dingin, airnya sebagian membeku, menciptakan dinding es dengan pola unik yang tampak seperti ukiran alam. Suara gemericik air yang masih mengalir di balik es menambah suasana magis. Tidak jauh dari sana, Anda bisa mampir ke Green Deep Pool (Emerald Pool) dan Underground Forest, kawasan hutan pinus purba yang terlihat seperti dunia dongeng. Pohon-pohon tinggi tertutup lapisan es, dan jalan setapaknya sepi, hanya terdengar suara langkah Anda sendiri di atas salju.
Menjelang sore, perjalanan kembali ke Erdaobaihe terasa hangat meski suhu tetap menggigit. Tubuh mungkin lelah, tapi hati penuh rasa syukur dan kekaguman. Malam ini Anda layak menikmati makan malam tenang di hotel, yaitu sup panas, nasi kukus, dan sayur hangat akan terasa seperti hidangan mewah setelah seharian berada di tengah suhu ekstrem. Sebelum tidur, sempatkan melihat langit dari jendela kamar. Jika langit cerah, bintang-bintang di atas Changbai akan terlihat sangat terang, seolah menjadi penutup sempurna untuk hari yang tak akan Anda lupakan.


7. Hari ke-7: Erdaobaihe, Perpisahan di Sungai Air Panas Changbai
Pagi terakhir di Erdaobaihe terasa berbeda, dimana lebih tenang, lebih hangat, meski udara masih di bawah nol derajat. Setelah enam hari penuh petualangan di salju, hari ini adalah waktu untuk bersantai dan mengucapkan selamat tinggal dengan cara yang lembut. Sebelum berangkat ke bandara, sempatkan mengikuti raft ride di sungai air panas Changbai, salah satu pengalaman paling unik di kawasan ini. Di sini, air sungai tetap hangat bahkan saat seluruh permukaan sekitar tertutup salju. Kabut uap naik dari air, menciptakan suasana seperti dunia mimpi: perahu karet meluncur perlahan di antara pepohonan bersalju, dan setiap hembusan angin membawa aroma belerang halus dari sumber panas bumi di bawah tanah.
Rafting-nya sendiri tidak ekstrem, terasa lebih seperti perjalanan santai di alam yang tenang. Anda bisa menikmati pemandangan hutan yang beku di sekeliling, mendengar gemericik air hangat yang mengalir di bawah lapisan es, dan kadang melihat burung-burung kecil yang tetap bertahan di musim dingin. Ini adalah momen reflektif yang indah: tubuh terasa hangat oleh air, hati hangat oleh kenangan. Banyak wisatawan mengatakan bahwa pengalaman ini seperti “berpisah dengan gunung dalam pelukan lembut,” dan sulit rasanya untuk tidak setuju.
Setelah rafting, kembali ke hotel untuk bersiap-siap. Sarapan terakhir mungkin sederhana, yaitu roti kukus, telur, teh jahe, tapi terasa istimewa karena ini adalah akhir dari perjalanan panjang yang penuh cerita. Perjalanan ke Bandara Changbaishan biasanya memakan waktu sekitar satu jam, tergantung kondisi salju. Di sepanjang jalan, Anda mungkin masih sempat melihat sekilas puncak Changbai yang tertutup kabut, seolah gunung itu sedang mengucapkan selamat jalan.
Baca juga: Tour Melihat Panda: Rekomendasi Itinerary 13 Hari di China
Setibanya di bandara, Anda akan sadar betapa banyak hal yang sudah dialami dalam seminggu terakhir: dari gemerlap Harbin Ice & Snow World hingga kesunyian mistis Heavenly Lake. Setiap tempat memberi warna yang berbeda: keriangan, ketenangan, kekaguman, dan rasa syukur. Perjalanan ini mungkin berakhir di Erdaobaihe, tapi kenangannya akan terus melekat, seperti jejak kaki di salju yang perlahan menghilang tapi tak pernah benar-benar hilang dari ingatan.


Penutup: Musim Dingin yang Tak Hanya Terlihat, Tapi Terasa
Perjalanan tujuh hari melintasi timur laut China ini bukan sekadar wisata musim dingin, melainkan pengalaman penuh rasa dan keheningan. Dari hiruk-pikuk Harbin yang berkilau oleh lampu es, hingga ketenangan spiritual di puncak Changbai Mountain, semuanya mengajarkan sesuatu tentang cara menikmati alam dalam diam. Di tempat-tempat seperti ini, Anda tidak sekadar melihat keindahan, tapi juga merasakannya—udara yang tajam di pipi, hangatnya air panas di tengah salju, dan rasa kecil namun damai di hadapan gunung yang agung.
Musim dingin sering dianggap keras dan menakutkan, tetapi di China bagian utara, musim ini justru jadi perayaan kehidupan. Masyarakat setempat menyambut salju dengan tawa, menyalakan lampion merah di depan rumah, dan menikmati makanan hangat bersama keluarga. Itulah yang membuat perjalanan ini begitu berkesan—Anda tidak hanya menjadi penonton, tapi juga ikut masuk ke dalam ritme hidup mereka.
Ketika pesawat akhirnya lepas landas dari Bandara Changbaishan dan pemandangan putih perlahan menjauh di bawah sayap, Anda mungkin akan merasa sedikit rindu. Rindu pada suara salju yang renyah di bawah langkah, rindu pada aroma teh panas setelah berjalan jauh, dan rindu pada rasa tenang yang hanya bisa ditemukan di tempat di mana dunia benar-benar berhenti sejenak.
Dan mungkin, di musim dingin berikutnya, saat udara di luar mulai mendingin, Anda akan teringat pada perjalanan ini—tentang hari-hari ketika -25°C justru terasa hangat, karena di sanalah Anda menemukan arti sebenarnya dari keindahan musim dingin.
Nah! Setelah melihat itinerary di atas, apakah Anda sudah siap untuk mengunjungi Negeri Tirai Bambu ini? Tourchina.co.id punya pilihan paket terbaik untuk Anda yang ingin mengunjungi China yang telah kami siapkan dengan baik, mulai dari rencana perjalanan hingga akomodasi Anda selama berliburan ke sana. Tertarik untuk memakai jasa kami? Anda dapat mengunjungi link berikut untuk mendapatkan paket-paket unggulan dari kami!
Paket Open Trip Tour China 8D New Super Sale Bejing and Shanghai (Start Jakarta) 2025
Paket Open Trip Tour China 8D Wonderful China Zhangjiajie and Fenghuang Plus Shanghai 2025
Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!
Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!
