10 Rekomendasi Danau Terindah di China pada Tahun 2025 ini!
Hanifam
10/21/202520 min read


Melihat Keindahan Danau di China
Air bagi tubuh manusia ibarat danau bagi bumi. Sama seperti tubuh kita yang tak bisa hidup tanpa air, bumi pun akan kehilangan keindahan dan keseimbangannya tanpa danau dan lautan yang membentang biru di permukaannya. Air adalah darah kehidupan planet ini, sekaligus hiasan terindah yang memberi warna pada setiap sudut alam. Banyak orang mengatakan bahwa danau adalah “mata bumi”, sebuah cerminan keindahan dan vitalitasnya ketika dilihat dari ketinggian.
Kami sepakat dengan ungkapan itu. Ketika bumi dihiasi danau-danau berwarna hijau dan biru, lanskapnya berubah menjadi lebih memukau. Permukaan air yang tenang memantulkan langit dan gunung di sekitarnya, menciptakan pemandangan yang seolah keluar dari dunia mimpi. Danau bukan hanya anugerah visual; ia juga menyimpan kisah panjang tentang kekuatan alam yang membentuknya, tentang bagaimana air, batu, dan waktu bekerja bersama menciptakan harmoni yang menenangkan.
Selain keindahan alamnya, banyak danau di dunia juga menyimpan nilai budaya dan sejarah yang kaya. Di tepiannya sering tumbuh legenda, tradisi, dan kepercayaan yang diwariskan turun-temurun. Setiap danau punya auranya sendiri, dimana ada yang memancarkan kedamaian, ada pula yang memikat dengan nuansa mistis dari masa lampau. Semua itu membuat danau bukan sekadar tempat untuk menikmati pemandangan, tapi juga ruang untuk merenung dan memahami hubungan antara manusia, alam, dan waktu.
Dalam artikel ini, kami akan mengajak Anda menjelajahi sepuluh danau paling indah di China, masing-masing dengan pesona dan karakter yang unik. Dari permukaan air sebening cermin hingga lanskap pegunungan yang mengelilinginya, danau-danau ini menjadi bukti betapa luar biasanya keindahan air yang tersebar di negeri seluas Tiongkok.
1. Danau Qiandao (Hangzhou)
Danau Qiandao (千岛湖), yang berarti Danau Seribu Pulau, terbentuk sebagai waduk dari Bendungan Xinanjiang, sebuah proyek pembangkit listrik tenaga air pertama yang sepenuhnya dirancang dan dibangun oleh China sendiri. Kini, Qiandao dikenal sebagai kawasan wisata nasional kelas AAAAA dan memegang rekor sebagai danau dengan jumlah pulau terbanyak di dunia. Dengan volume air mencapai 17,84 miliar meter kubik, yaitu sekitar 3.000 kali lebih besar dari Danau Barat di Hangzhou, dimana danau ini tak hanya menakjubkan dalam skala, tapi juga kualitas airnya. Saking jernihnya, air di sini mendapat predikat “Air Terbersih di Dunia” dan bahkan bisa diminum langsung tanpa proses tambahan.
Keindahan Qiandao Lake terletak pada kesederhanaan warnanya yang menenangkan, sebuah perpaduan hijau yang berubah-ubah dari satu pulau ke pulau lain, menciptakan harmoni alami yang jarang ditemukan di tempat lain. Setiap musim membawa warna baru: hijau kekuningan di musim semi, hijau zamrud di musim panas, bening seperti kristal di musim gugur, dan hijau tua menyerupai giok di musim dingin. Saat kabut turun, danau ini tampak seperti diselimuti kerudung putih tipis yang menambah nuansa mistisnya. Dari udara, Qiandao terlihat seperti burung phoenix yang sedang mengepakkan sayap, yang merupakan bentuk alami yang terbagi ke dalam lima wilayah: timur laut, barat laut, tenggara, barat daya, dan tengah. Dua area yang paling populer untuk wisata adalah bagian tengah dan tenggara, di mana Pulau Meifengguan di Zhuangyuan Byland menawarkan panorama luar biasa lebih dari 300 pulau di sekitarnya. Dari puncak Huangshan di wilayah tenggara, Anda bisa melihat gugusan pulau yang membentuk karakter Mandarin “公”, pemandangan unik yang menjadi ikon danau ini.
Bagi yang mencari pengalaman lebih santai, Qiandao juga menawarkan akomodasi mewah seperti Club Med Joyview Thousand Island, tempat ideal untuk menikmati akhir pekan dengan pemandangan alam yang menenangkan. Aktivitas di sekitar danau pun beragam, mulai dari berlayar dan bersepeda, hingga sekadar menikmati teh hangat sambil memandangi air yang berkilau diterpa cahaya sore.
Baca juga: Rekomendasi 14 Hari Itinerary ke China: Mengelilingi Keindahan Alam
Kalau Anda ingin menjelajahi lebih banyak keindahan wilayah Jiangnan, Qiandao Lake bisa dikunjungi bersamaan dengan kota-kota klasik seperti Hangzhou, Suzhou, dan Shanghai. Banyak wisatawan mengenal Shanghai lewat Bund, Menara Oriental Pearl, dan Taman Yu yang legendaris. Sementara Suzhou dan Hangzhou terkenal sebagai “halaman belakang” Shanghai, penuh budaya, sejarah, dan taman tradisional yang memesona. Di Suzhou, Anda bisa mengunjungi Zhouzhuang Water Town atau Taman Humble Administrator yang ikonik. Sedangkan di Hangzhou, jangan lewatkan Danau Barat yang legendaris, Kuil Lingyin, dan perkebunan teh Longjing yang menenangkan, sebuah perpaduan sempurna antara alam, tradisi, dan ketenangan yang membuat kawasan ini begitu istimewa.


2. Danau Lugu (Sichuan & Yunnan)
Danau Lugu (泸沽湖) adalah permata tersembunyi di perbatasan Provinsi Yunnan dan Sichuan. Terletak di ketinggian tertinggi di Yunnan dan menjadi danau air tawar terdalam ketiga di China, Lugu Lake dikelilingi oleh pegunungan yang tenang dan dihuni oleh kelompok etnis Mosuo serta Yi. Nama “Lugu” sendiri berasal dari bahasa Mosuo, di mana Lu berarti lembah dan Gu berarti di dalamnya, sehingga maknanya secara harfiah adalah “danau di dalam lembah”. Berada di kawasan barat daya Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, danau ini sering disebut sebagai “pintu gerbang menuju Shangri-La”, dengan lima pulau kecil dan beberapa semenanjung yang masing-masing memiliki bentuk unik. Tak heran jika seorang peneliti asal Amerika pernah menggambarkannya sebagai “tempat tinggal para dewa yang masih hidup”.
Bagian utara danau, tepatnya Semenanjung Lege yang berada di kaki Gunung Dewi Gemu (3.770 meter), menjadi titik paling terkenal sekaligus paling indah di kawasan ini. Saat musim panas tiba, kawasan Caohai atau “Lautan Rumput” di bagian tenggara berubah menjadi surga bagi pencinta alam, sebuah hamparan tanaman air dan bunga liar yang memantulkan warna-warni langit di atas permukaan airnya. Sementara itu, musim gugur menghadirkan suasana yang nyaris magis: pepohonan di tepi danau berubah warna, menciptakan gradasi keemasan yang terlihat seperti lukisan. Ketika musim dingin datang, danau ini menjadi rumah sementara bagi burung-burung langka seperti angsa dan bangau leher hitam, menjadikannya tempat terbaik untuk para penggemar birdwatching.
Selain keindahan alamnya, Lugu Lake juga kaya akan budaya yang unik. Wisatawan bisa berkunjung ke Museum Mosuo, satu-satunya museum yang secara khusus menampilkan sejarah dan tradisi masyarakat Mosuo, yaitu kelompok etnis yang terkenal dengan sistem matriarkal mereka, di mana perempuan memegang peran sentral dalam keluarga. Ada pula tempat-tempat menarik seperti Teluk Dewi, pelabuhan tenang yang sering dijuluki “Hawaii dari Timur”, Teluk Dazuhu di kaki Gunung Gemu, Pantai Kekasih, dan Desa Daluoshui yang masih mempertahankan rumah-rumah etnik tradisional. Semua sudut danau ini seolah mengundang siapa pun untuk berhenti sejenak, menarik napas panjang, dan menikmati keheningan yang jarang ditemukan di dunia modern.
Bagi banyak pelancong, perjalanan ke Yunnan adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Provinsi ini dikenal sebagai “kerajaan etnis” dengan kekayaan budaya dan alam yang luar biasa. Anda bisa melanjutkan perjalanan dari Lugu Lake menuju Lijiang, kota tua suku Naxi yang diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia sejak 1997. Dari sana, perjalanan bisa diteruskan ke Shangri-La, kota dengan nuansa Tibet yang memikat, atau ke Dali, pusat sejarah kerajaan kuno Nanzhao dan Dali yang kini dihuni oleh suku Bai. Ada juga Yuanyang, terkenal dengan sawah terasering Hani yang menakjubkan, serta Kunming, ibu kota Yunnan yang menjadi gerbang menuju kawasan Stone Forest dan Dongchuan Red Land. Setiap tempat menawarkan pesonanya sendiri, dan semuanya membuktikan betapa Yunnan adalah destinasi yang menyatukan alam, budaya, dan kedamaian dalam satu perjalanan yang sulit dilupakan.


3. Danau Tianchi (Changbaishan)
Danau Tianchi (天池), yang berarti “Danau Surga,” terbentuk secara alami ribuan tahun lalu akibat letusan gunung berapi di Gunung Changbai. Danau ini bukan hanya yang terbesar dan tertinggi di antara danau vulkanik di China, tapi juga tercatat sebagai danau pegunungan terdalam di dunia. Bentuknya yang oval dengan air biru kehijauan membuat Tianchi tampak seperti batu giok raksasa yang berkilau di tengah barisan puncak megah Changbai. Uniknya, danau ini juga menjadi perbatasan alami antara China dan Korea Utara, dari sisi danau, pengunjung bahkan bisa melihat puncak-puncak di negeri tetangga.
Dikelilingi oleh enam belas puncak gunung yang menjulang tinggi, Tianchi menjadi sumber dari tiga sungai besar di timur laut China: Sungai Songhua, Tumen, dan Yalu. Airnya yang sebening kristal memantulkan langit dan awan, menciptakan pemandangan yang nyaris tak nyata. Salah satu daya tarik utama di kawasan ini adalah Air Terjun Changbai, yang mengalir langsung dari danau dan memperkuat kesan mistis tempat ini. Selama bertahun-tahun, masyarakat sekitar percaya akan legenda makhluk misterius yang konon muncul dari permukaan danau, sebuah kisah yang menambah aura magis dan misteri di balik keindahan Tianchi.
Ada beberapa jalur untuk mencapai danau ini, mulai dari lereng utara, barat, dan selatan Gunung Changbai, masing-masing menawarkan perspektif yang berbeda. Musim panas, terutama pertengahan tahun, adalah waktu terbaik untuk berkunjung. Saat itu, air danau mencerminkan langit biru tanpa gangguan kabut, memperlihatkan keindahan sejatinya. Di musim dingin, Tianchi berubah total: seluruh permukaan air membeku menjadi cermin putih tebal yang dikelilingi salju, menjadikannya salah satu lanskap musim dingin paling memukau di Asia Timur. Puncak Jiangjun (2.749 m) yang terletak di sisi Korea Utara adalah yang tertinggi di sekitarnya, sementara Puncak Awan Putih (2.691 m) di sisi barat menjadi titik tertinggi di timur laut China. Dari Puncak Tianwen (2.670 m), pemandangan Danau Tianchi tampak seperti permata biru yang menenangkan di pelukan gunung.
Provinsi Jilin, tempat Tianchi berada, juga dikenal sebagai salah satu tanah kelahiran suku Manchu. Daerah ini memiliki empat musim yang sangat kontras dan dikenal luas dengan pesona musim dinginnya. Salju tebal dan pemandangan beku menjadikan Jilin surga bagi pencinta olahraga musim dingin. Beberapa destinasi populer di sini termasuk Pulau Wusong, tempat pepohonan diselimuti embun beku yang berkilau di bawah matahari pagi; Beidahu Ski Resort, dan Songhua Lake Ski Resort di pinggiran kota Jilin. Jika Anda ingin memperpanjang perjalanan, kota Harbin di utara adalah pilihan sempurna. Di sanalah digelar Harbin Ice and Snow Festival, sebuah festival es terbesar di dunia dengan pahatan salju dan es raksasa yang diterangi cahaya warna-warni, menciptakan suasana seolah berada di negeri dongeng musim dingin. Tak jauh dari sana, China Snow Town menawarkan pengalaman menikmati keindahan salju yang tak tertandingi, menjadikan perjalanan ke timur laut China benar-benar tak terlupakan.


4. Danau Yamdrok (Tibet)
Danau Yamdrok (羊卓雍措), yang dalam bahasa Tibet berarti “danau giok” atau “danau karang di atas,” adalah salah satu dari tiga danau paling suci di Tibet, bersama Danau Namtso dan Manasarovar. Terletak di ketinggian 4.441 meter di atas permukaan laut, Yamdrok tampak seperti tetesan giok gelap yang tenang di pelukan pegunungan bersalju Himalaya. Danau ini bukan hanya tempat suci bagi umat Buddha Tibet, tapi juga rumah bagi pembangkit listrik tenaga air terbesar dan tertinggi di Tibet, sebuah contoh luar biasa harmoni antara alam dan teknologi. Masyarakat Tibet percaya bahwa berjalan mengelilingi Yamdrok satu kali setara dengan berziarah ke Lhasa, yang merupakan ritual yang diyakini membawa berkah sepanjang tahun. Karena kesuciannya, danau ini juga menjadi tempat perlindungan bagi ratusan jenis burung liar yang beristirahat di 21 pulau kecil di tengah airnya yang jernih.
Terletak sekitar 70 kilometer di timur laut Lhasa, Yamdrok Lake adalah danau tertutup terbesar di kawasan Himalaya dan menjadi permata di wilayah Tibet bagian selatan. Perjalanan menuju danau ini merupakan pengalaman tersendiri. Saat melintasi Gangbara Pass di ketinggian 5.030 meter, panorama luar biasa terbuka di depan mata, sebuah hamparan biru safir tidak beraturan yang membentang hingga 70 kali luas Danau Barat di Hangzhou. Dari puncak ini, perjalanan sekitar 30 menit menuju tepi danau akan membawa Anda melalui pemandangan menakjubkan yang terus berubah, dari bukit batu gersang hingga lembah hijau yang mencerminkan langit di permukaan air. Jika punya waktu lebih, tur mendalam ke Yamdrok bisa mencakup kunjungan ke pulau-pulau kecil seperti Pulau Seduo, Pulau Rusa Betina & Jantan, serta Pulau Burung, yang semuanya memiliki daya tarik alami tersendiri. Di sisi barat danau berdiri megah Puncak Noijin Kangsang (7.206 m), gunung suci yang dipercaya sebagai pelindung wilayah La-track Kangri, sebuah batas alami antara Danau Yamdrok dan Sungai Yarlung Zangbo.
Rute terbaik untuk menikmati keindahan Yamdrok Lake biasanya adalah dengan mengikuti perjalanan darat dari Lhasa menuju Gyantse, Shigatse, hingga Gunung Everest. Sepanjang perjalanan, pemandangan Tibet seolah tidak ada habisnya, mulai dari pegunungan menjulang, langit tanpa batas, danau berwarna giok, dan biara-biara kuno yang berdiri tenang di tengah dataran tinggi.
Tibet sendiri memang selalu memiliki daya tarik magis bagi para pelancong. Dikenal sebagai “Atap Dunia”, wilayah ini menyimpan keindahan yang tak hanya terlihat, tapi juga terasa. Banyak orang menganggap perjalanan ke Tibet sebagai pengalaman spiritual seumur hidup, yang merupakan kesempatan untuk menyatu dengan alam dan mengenal budaya yang sarat makna. Dari puncak tertinggi dunia, Gunung Everest, hingga biara-biara bersejarah di Lhasa, Shigatse, dan Gyantse, setiap sudut Tibet memancarkan aura ketenangan dan kekuatan batin. Dan tentu saja, danau-danau suci seperti Yamdrok menjadi simbol kemurnian dan kedamaian yang membuat siapa pun yang berkunjung sulit melupakan pengalaman itu.


5. Danau Erhai (Yunnan)
Terletak di pinggiran Kota Dali, Danau Erhai (洱海) adalah danau air tawar terbesar kedua di Provinsi Yunnan. Bentuknya yang menyerupai telinga manusia membuatnya mendapat julukan “Danau Telinga,” dengan dua aliran keluar yang menghubungkannya ke sistem sungai di sekitarnya. Bagi masyarakat lokal, Erhai bukan hanya sumber air dan kehidupan, tapi juga lambang keindahan dan spiritualitas. Setiap Festival Pertengahan Musim Gugur, ketika bulan purnama berkilau di atas permukaan airnya, pemandangan “Bulan di atas Danau Erhai” menjadi salah satu dari empat keindahan alam utama Dali. Danau ini juga menjadi rumah bagi beragam kehidupan air dan dikenal sebagai “danau ibu” bagi suku Bai yang telah bergantung padanya selama berabad-abad. Saat musim dingin tiba, ribuan burung camar putih beterbangan di atas air, yang menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan menjadi daya tarik khas bagi wisatawan.
Menjelajahi Erhai Lake paling seru dilakukan dengan mengelilingi garis pantainya yang membentang sekitar 30 kilometer. Anda bisa bersepeda, berkendara dengan motor, atau menikmati perjalanan santai dengan mobil. Banyak juga yang memilih naik perahu untuk menikmati pemandangan dari tengah danau, yang merupakan cara terbaik untuk benar-benar merasakan ketenangan alam yang seolah diambil dari lukisan. Di pantai timur laut, Kota Shuanglang menjadi salah satu titik paling memesona. Di sini terdapat Pulau Budaya Nanzhao, salah satu dari tiga pulau terkenal di Erhai, yang dikelilingi pegunungan seperti Gunung Kaki Ayam di timur dan Gunung Putuo Kecil di selatan. Sementara itu, di pantai tenggara, Taman Erhai menawarkan pemandangan indah Cangshan Mountain dan danau dari ketinggian. Kawasan ini juga dilengkapi taman botani, kolam renang, dan area rekreasi yang menjadikannya tempat favorit untuk liburan musim panas — bahkan ada pengunjung yang berenang di musim dingin karena suhu airnya yang relatif hangat.
Mengikuti jalur searah jarum jam menuju barat, Anda akan tiba di Kota Kuno Dali, pusat sejarah yang masih mempertahankan pesonanya sejak masa Dinasti Tang. Di sini berdiri Kuil Chongsheng dan Tiga Pagoda Dali, landmark klasik yang menjadi simbol kota dan salah satu pagoda tertua di China. Tak jauh dari sana, sekitar 17 kilometer ke barat laut, terdapat Desa Xizhou, kawasan tempat tinggal tradisional suku Bai yang terkenal dengan arsitekturnya yang khas dan masih terawat dengan baik. Bangunan-bangunan putih berhias motif hitam kontras dengan latar pegunungan dan danau, menciptakan suasana yang terasa damai sekaligus artistik.
Baca juga: Rekomendasi 7 Pantai Terindah yang Ada di Sanya, China
Dali sendiri terletak strategis di jalur wisata barat Yunnan, menjadi titik tengah antara Kunming – Dali – Lijiang – Shangri-La. Jaraknya sekitar 260 kilometer dari Kunming dan 140 kilometer dari Lijiang, menjadikannya destinasi mudah dijangkau namun tetap terasa tenang dan romantis. Banyak yang menggambarkan Dali dengan dua kata: indah dan romantis. Kombinasi antara megahnya Pegunungan Cangshan dan anggunnya Danau Erhai menjadi daya tarik utama yang tidak boleh dilewatkan. Di antara keduanya, berdiri Kota Tua Dali, Tiga Pagoda, Kota Kuno Xizhou, dan Zhoucheng, yang masing-masing menawarkan kekayaan sejarah, budaya, dan keindahan alam khas Yunnan. Mengunjungi Dali seperti memasuki dunia di mana waktu berjalan lebih lambat, dan setiap pemandangan terasa seperti karya seni yang hidup.


6. Danau West (Hangzhou)
Danau Barat (West Lake / 西湖) di sebelah barat Kota Hangzhou adalah kebanggaan sejati kota ini dan menjadi satu-satunya Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO di Hangzhou. Ia juga masuk dalam daftar sepuluh destinasi paling indah di Tiongkok, serta dianggap sebagai lambang keindahan klasik negeri itu. Sastrawan besar Dinasti Song, Su Shi, pernah menulis pujian terkenal untuk danau ini: “Di antara semua Danau Barat di Tiongkok, Hangzhou adalah yang terindah.” Dan memang, keindahan West Lake tidak mengenal musim. Di musim semi, bunga-bunga bermekaran dan pepohonan muda memantulkan warna lembut di air. Saat musim panas tiba, permukaannya dipenuhi bunga teratai yang menari di bawah sinar matahari. Di musim gugur, pantulan cahaya bulan menciptakan suasana romantis yang puitis, sementara di musim dingin, kabut tipis dan daun merah menciptakan pemandangan seperti lukisan tinta Tiongkok klasik.
Danau ini terbagi menjadi lima bagian utama: Outer West Lake, West Inner Lake, North Lake, Little South Lake, dan Yue Lake. Pemisah alami dan buatan seperti Bukit Sunyi (Lonely Hill), Tanggul Putih (White Embankment), Tanggul Su (Su Embankment), dan Tanggul Yanggong membentuk struktur yang indah dan beragam. Di tengahnya berdiri tiga pulau kecil, sementara di kejauhan Pagoda Leifeng di selatan berdiri saling berhadapan dengan Pagoda Baochu di utara yang menciptakan komposisi ikonik “satu gunung, dua pagoda, tiga pulau, empat tanggul, dan lima danau.” Pemandangan ini sering dianggap sebagai inti keindahan Hangzhou.
Beberapa tempat paling terkenal di sekitar West Lake termasuk Bukit Sunyi, pulau terbesar di danau ini; Pagoda Leifeng, menara kayu bergaya paviliun setinggi lima lantai yang berdiri di tepi selatan danau; dan Pagoda Baochu, pagoda tujuh lantai yang berasal dari masa Lima Dinasti. Ada pula pemandangan ikonik seperti Tiga Kolam yang Memantulkan Bulan, Paviliun Tengah Danau, dan Pulau Ruangong, dimana semuanya menawarkan pengalaman visual yang menenangkan dan sarat nilai budaya. Cara terbaik menikmati keindahan West Lake adalah dengan bersepeda di sepanjang tepiannya, menaiki perahu wisata, atau menggunakan mobil keliling yang berhenti di titik-titik pandang utama.
Hangzhou sendiri sudah lama dijuluki sebagai “Surga di Bumi”, berkat lanskapnya yang puitis dan warisan budayanya yang kaya. Tak heran jika banyak penyair dan seniman besar dari berbagai dinasti terinspirasi oleh kota ini. Sebagian besar tempat wisata terkenal Hangzhou memang berpusat di sekitar West Lake, yaitu seperti Kuil Lingyin, salah satu kuil Buddha tertua dan terbesar di Tiongkok; Pagoda Liuhe, dan Perkebunan Teh Longjing, tempat teh hijau legendaris ditanam. Di luar pusat kota, ada juga Taman Nasional Rawa Xixi yang alami serta Danau Qiandao, yang terkenal dengan ribuan pulaunya. Jika punya waktu lebih, Anda juga bisa berkendara kurang dari satu jam menuju Wuzhen Water Town, kota air klasik yang masih mempertahankan arsitektur tradisionalnya, penutup sempurna untuk perjalanan yang penuh ketenangan dan keindahan di Hangzhou.


7. Danau Qinghai (Qinghai)
Danau Qinghai (青海湖), yang dalam bahasa Tibet berarti danau nila dan dalam bahasa Mongolia dikenal sebagai Danau Kokonor, adalah danau terbesar di Tiongkok sekaligus danau air asin pedalaman terluas di Asia. Pemandangannya benar-benar memukau, terutama di bulan Juli hingga Agustus, ketika birunya air danau berpadu dengan hamparan bunga canola berwarna emas serta latar pegunungan yang menjulang di kejauhan. Di masa lampau, kawasan ini menjadi jalur penting di Jalan Sutra Kuno dan Jalur Kuno Tang–Tibet, dua rute bersejarah yang menghubungkan peradaban besar di Asia Tengah dan Tiongkok. Kini, dua jalan raya nasional (G109 dan G315) melintasi kawasan ini, membuat perjalanan menuju Qinghai Lake semakin mudah diakses oleh wisatawan.
Danau ini terbentuk dari curah hujan dan aliran lebih dari 40 sungai kecil di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet bagian timur laut, sekitar 100 kilometer dari Kota Xining, ibu kota Provinsi Qinghai. Dikelilingi empat barisan pegunungan dengan ketinggian antara 3.600 hingga 5.000 meter, lanskap di sekitarnya tampak luar biasa dramatis: Gunung Datong di utara yang gagah, Gunung Riyue di timur yang tenang, Pegunungan Qinghai Selatan di selatan yang berlekuk-lekuk, dan Gunung Rubber di barat yang berbatu tajam. Musim terbaik untuk berkunjung adalah musim panas hingga awal gugur, ketika padang rumput luas di sekitar danau berubah menjadi lautan bunga canola kuning keemasan yang berayun ditiup angin. Tenda-tenda penggembala tampak seperti bintang di kejauhan, kawanan ternak bergerak lembut seperti awan, dan matahari terbit maupun terbenam menciptakan pemandangan yang benar-benar puitis.
Selain danau utamanya, di bagian timur terdapat dua “anak danau” yang juga menarik untuk dikunjungi: Danau Gahai, danau air asin seluas 48 km², serta Danau Erhai (bukan yang di Dali), danau air tawar kecil seluas 8 km². Sekitarnya dipenuhi padang rumput luas yang masih alami, tempat sempurna untuk berkemah atau menikmati ketenangan alam. Banyak wisatawan datang ke sini bukan hanya untuk menikmati pemandangan, tapi juga untuk bersepeda mengelilingi danau, berfoto di tengah ladang bunga, atau sekadar duduk diam di tepi air biru yang luas tanpa batas pandang.
Provinsi Qinghai sendiri luasnya melebihi banyak negara di Eropa, dan menyimpan begitu banyak tempat luar biasa untuk dijelajahi. Anda bisa mengunjungi Taman Nasional Kanbula, yang terkenal dengan formasi bebatuan merah Danxia yang megah; Gunung Amne Machin, salah satu dari empat gunung suci dalam agama Buddha Tibet; atau Kota Xining, yang menjadi pusat budaya dan titik awal perjalanan menuju Dataran Tinggi Tibet. Tak jauh dari Qinghai Lake, sekitar 150 kilometer ke arah barat, ada Danau Garam Chaka yang dijuluki “cermin langit” karena permukaannya yang memantulkan awan dan pegunungan di sekitarnya dengan sempurna. Semua keindahan ini membuat Qinghai bukan hanya sekadar destinasi wisata alam, tapi juga perjalanan spiritual yang mengajarkan kita betapa agungnya harmoni antara langit, bumi, dan air.


8. Danau Jiuzhaigou (Sichuan)
Lembah Jiuzhaigou (九寨沟), atau Taman Nasional Jiuzhaigou, terletak di bagian utara Provinsi Sichuan dan sering dijuluki sebagai “pemandangan air terindah di Tiongkok.” Kawasan ini juga diakui sebagai Situs Warisan Alam Dunia UNESCO, Taman Nasional Kelas 5A, dan bahkan sering disebut sebagai “Negeri Dongeng di Dunia Nyata.” Julukan-julukan itu bukan sekadar kata-kata, namun siapa pun yang pernah berkunjung ke Jiuzhaigou tahu betul bahwa keindahan tempat ini benar-benar melampaui ekspektasi. Dengan airnya yang sebening kristal, danau berwarna-warni, dan air terjun yang seolah jatuh dari surga, Jiuzhaigou menjadi impian setiap fotografer dan pecinta alam.
Bentuk kawasan Jiuzhaigou menyerupai huruf “Y”, dengan panjang total lebih dari 50 kilometer. Tiga lembah utama yang membentuknya adalah Lembah Shuzheng (lembah utama), Lembah Zechawa di sebelah kiri, dan Lembah Rize di sebelah kanan, yang semuanya bertemu di air terjun megah Nuorilang. Di sepanjang lembah ini terdapat lebih dari 100 danau dan air terjun, masing-masing dengan karakter dan warna uniknya sendiri. Di antara yang paling terkenal adalah Long Lake, danau terbesar dan terpanjang di Jiuzhaigou yang dikelilingi hutan pinus dan pegunungan bersalju. Ada juga Five-Color Pond, danau terkecil namun paling berwarna, dimana airnya bisa menampilkan gradasi biru, hijau, ungu, hingga keemasan, sehingga sering dijuluki Jade Lake. Panda Lake, yang dulunya menjadi tempat minum panda liar, menampilkan pola warna biru dan hijau yang tak biasa di permukaannya. Namun, yang paling memikat adalah Five Flower Lake, inti dari keindahan Jiuzhaigou. Danau ini memantulkan warna berbeda tergantung sudut cahaya, menciptakan efek menakjubkan seolah airnya hidup dan berubah setiap detik. Dan jangan lewatkan Mirror Lake, tempat di mana pegunungan dan pepohonan di sekitarnya terpantul sempurna di permukaan air, bahkan lebih indah daripada pemandangan aslinya.
Selain Jiuzhaigou, sekitar 144 kilometer ke arah tenggara terdapat dua destinasi lain yang juga luar biasa: Taman Nasional Huanglong dan Lembah Mounigou. Huanglong terkenal dengan kolam-kolam berundak berwarna turquoise yang terbentuk secara alami dari endapan kalsium karbonat, sementara Mounigou menawarkan air terjun tinggi dan gua batu kapur yang memesona. Keduanya bisa menjadi tambahan sempurna untuk perjalanan Anda di wilayah ini.
Untuk mencapai Jiuzhaigou, kota terbaik untuk memulai perjalanan adalah Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, yang berjarak sekitar 440 kilometer. Perjalanan dari Chengdu ke Jiuzhaigou bisa ditempuh lewat jalur darat atau udara, dan keduanya sama-sama menawarkan pemandangan spektakuler. Namun, jangan terburu-buru meninggalkan Chengdu, dimana kota ini sendiri punya daya tarik yang tak kalah kuat. Dikenal sebagai rumah bagi Panda Raksasa, Chengdu juga memiliki suasana santai, kuliner luar biasa, dan kekayaan budaya yang mendalam. Anda bisa memperpanjang perjalanan untuk mengunjungi beberapa situs warisan dunia di sekitarnya, seperti Sistem Irigasi Dujiangyan dan Gunung Qingcheng, dua ikon penting sejarah dan teknik kuno Tiongkok. Atau, pergilah ke selatan untuk melihat Patung Buddha Raksasa Leshan dan Gunung Emei, dua keajaiban alam dan spiritual yang menegaskan reputasi Sichuan sebagai salah satu provinsi paling menakjubkan di seluruh Tiongkok.


9. Danau Namtso (Tibet)
Danau Namtso (纳木错), yang dikenal sebagai salah satu dari tiga danau suci utama di Tibet bersama Danau Yamdrok dan Danau Manasarovar, adalah permata biru yang benar-benar memukau di dataran tinggi Himalaya. Danau ini merupakan danau terbesar kedua di Tibet dan danau air asin terbesar ketiga di Tiongkok. Dalam bahasa Tibet, “Namtso” berarti Danau Surga, dan nama itu bukan kebetulan, dimana airnya yang biru safir tampak seperti batu permata raksasa yang dijatuhkan di antara barisan pegunungan bersalju. Hamparan air yang tenang, jalur peziarahan yang dihiasi batu doa Marnyi, dan bendera doa warna-warni yang berkibar tertiup angin, menciptakan suasana yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Selain keindahannya yang luar biasa, Namtso juga memiliki makna spiritual yang sangat dalam bagi umat Buddha dan penganut Bon. Setiap tahun, ribuan peziarah datang untuk melakukan ritual mengelilingi danau, dengan keyakinan bahwa perjalanan suci ini akan menyucikan jiwa dan membawa berkah. Tak heran, majalah Chinese National Geography bahkan menobatkannya sebagai danau tercantik ketiga di seluruh China.
Terletak sekitar 250 kilometer di utara Lhasa, Danau Namtso berada di bawah penjagaan megah Pegunungan Nyenchen Tanglha, yang puncaknya sering tertutup salju abadi. Dari berbagai arah, terdapat lima semenanjung alami yang menjorok ke tengah danau, dan menurut kisah Buddhis, kelima daratan ini melambangkan Lima Dhyani Buddha, simbol kebijaksanaan dan keseimbangan. Di antara semuanya, Tashi Dor Peninsula adalah yang paling terkenal, yang merupakan sebuah daratan batu kapur seluas sekitar 10 kilometer persegi yang menjadi pusat kegiatan wisata dan spiritual di kawasan Namtso. Di sini, pengunjung bisa menemukan berbagai formasi karst unik, seperti bukit batu di tengah danau, pilar-pilar alami yang dihubungkan oleh jembatan batu, gua-gua dengan stalaktit, serta Kuil Tashi, tempat suci tempat guru besar Padmasambhava dipercaya pernah bersemadi.
Mengelilingi Tashi Dor, Anda akan menemukan Batu Yingbin, yang dihiasi bendera doa berwarna mencolok, serta Batu Suami-Istri, dua batu besar yang dipercaya sebagai penjaga Danau Namtso menurut legenda setempat. Di sepanjang jalur ini, banyak kuil kecil dan patung Buddha alami yang terbentuk secara menakjubkan di dinding batu. Perpaduan antara pemandangan alam yang megah dan atmosfer spiritual yang mendalam menjadikan Danau Namtso bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga tempat perenungan dan kedamaian batin.
Perjalanan menuju Namtso biasanya dimulai dari Lhasa, ibu kota Tibet yang berarti “Kediaman Para Dewa.” Lhasa telah menjadi pusat keagamaan, budaya, dan ekonomi Tibet selama berabad-abad. Kota ini terkenal dengan cahaya matahari yang hangat sepanjang tahun, arsitektur tradisional yang khas, dan kehidupan spiritual yang begitu kuat. Di sini, Anda bisa mengunjungi Istana Potala, kediaman para Dalai Lama yang megah dan penuh sejarah, serta Kuil Jokhang, pusat spiritual Tibet yang menjadi tujuan utama para peziarah. Jangan lewatkan juga berjalan-jalan di Barkhor Street, kawasan pasar tradisional yang ramai dengan aroma dupa, bendera doa, dan kehidupan lokal yang otentik. Lhasa, dengan segala pesonanya, adalah pintu gerbang terbaik menuju keindahan surgawi Danau Namtso, sebuah tempat dimana bumi dan langit benar-benar tampak menyatu.


10. Danau Kanas (Xianjing)
Nama Kanas dalam bahasa Mongolia berarti “danau yang indah dan misterius”, dan begitu Anda melihatnya sendiri, Anda akan tahu betapa tepatnya nama itu. Terletak di ujung utara Xinjiang, Danau Kanas (喀纳斯湖) sering disebut sebagai salah satu danau terindah di seluruh Tiongkok. Kawasan ini memegang banyak gelar prestisius, mulai dari Taman Nasional AAAAA, Geopark Nasional, hingga Cagar Alam Nasional. Dikelilingi oleh pegunungan bersalju dan hutan hijau lebat, Danau Kanas sering dijuluki “Surga di Bumi”, dan memang, pemandangannya terlihat seperti lukisan alam yang nyaris terlalu sempurna untuk nyata.
Danau ini terbentuk dari lelehan gletser dan curah hujan ribuan tahun lalu, dengan kedalaman mencapai lebih dari 188 meter, menjadikannya danau morain terdalam di Tiongkok. Dari sinilah Sungai Kanas bermula. Namun yang membuatnya begitu terkenal bukan hanya keindahan alamnya, melainkan juga misterinya. Penduduk setempat dan wisatawan sering bercerita tentang fenomena aneh di danau ini, dari “monster raksasa” yang konon muncul dari permukaan air, hingga “tembok kayu alami” sepanjang seribu meter yang terbentuk dari batang-batang pohon hanyut tertiup angin. Saat hujan berhenti dan sinar matahari kembali menembus kabut, muncul pula pemandangan langka seperti “lautan awan” dan “Cahaya Buddha”, yang membuat suasana danau ini semakin mistis.
Salah satu sudut paling menawan di Kanas adalah Moon Bay, teluk berbentuk bulan sabit yang tampak seperti potongan giok biru di antara lembah hijau. Airnya berubah warna beberapa kali dalam sehari, dari hijau zamrud menjadi biru muda atau perak keputihan, tergantung cahaya dan cuaca. Di sini juga ada dua pantai kecil berbentuk jejak kaki yang menambah keunikan tempat ini. Tak heran, Moon Bay disebut sebagai “permata fotografi Kanas” karena pemandangannya tak pernah sama dari waktu ke waktu. Saat musim gugur tiba, seluruh kawasan berubah menjadi kanvas raksasa warna oranye, emas, dan merah, sementara kabut tipis melayang di atas air biru toska, dimana seolah Kanas berubah menjadi dunia dongeng yang hidup.
Baca juga: Rekomendasi 5 Air Terjun Terindah di China
Xinjiang, tempat Danau Kanas berada, adalah provinsi terbesar di Tiongkok, mencakup hampir 16% luas daratan negara ini. Pegunungan Tianshan membelahnya menjadi dua wilayah besar: Xinjiang Utara dan Xinjiang Selatan. Di utara, Anda akan menemukan destinasi seperti Urumqi, Turpan, Altay (tempat Danau Kanas), dan Ili (Yining), sebuah kawasan dengan danau, gunung, dan padang rumput yang menakjubkan. Sementara di selatan, terdapat kota-kota bersejarah seperti Kashgar, Hotan, dan Kuqa, yang menyimpan jejak Jalur Sutra kuno. Dari gunung megah, lembah merah Danxia, padang pasir luas, hingga buah-buahan manis dan budaya etnik yang beragam, Xinjiang adalah surga bagi pecinta alam, budaya, dan petualangan, dan Danau Kanas adalah salah satu bintang terangnya.


Penutup: Pesona Air yang Menyatukan Alam, Budaya, dan Jiwa
Dari Danau Qiandao yang berkilau di Zhejiang hingga Danau Kanas yang tersembunyi di utara Xinjiang, satu hal menjadi jelas: danau-danau di Tiongkok bukan sekadar pemandangan indah, tetapi juga cerminan jiwa alam dan manusia yang hidup berdampingan. Setiap danau memiliki karakternya sendiri — ada yang tenang seperti cermin, ada yang liar dan misterius, ada pula yang diselimuti legenda dan doa. Keindahan ini bukan hanya terlihat oleh mata, tapi juga dirasakan oleh hati; sebuah harmoni antara air, tanah, langit, dan budaya yang mengelilinginya.
Bagi kami, menjelajahi danau-danau ini bukan hanya perjalanan wisata, melainkan perjalanan batin. Di tepian air yang sunyi, kita belajar tentang kesabaran alam, tentang waktu yang mengalir perlahan, tentang keseimbangan yang sering kita lupakan dalam hiruk pikuk kehidupan modern. Entah Anda berdiri di tepi Danau Barat di Hangzhou menikmati pantulan bulan, atau memandangi langit di atas Namtso di Tibet yang seolah menyatu dengan air, setiap momen akan meninggalkan kesan mendalam — perasaan kecil namun damai di hadapan kebesaran alam.
Tiongkok, dengan luasnya yang seolah tak bertepi, menyimpan lukisan air raksasa yang tersusun dari ribuan danau, masing-masing dengan kisah, warna, dan napasnya sendiri. Dari selatan yang subur hingga utara yang dingin, dari dataran rendah hingga dataran tinggi Himalaya, semua danau ini berbicara dalam bahasa yang sama — bahasa keindahan yang menenangkan dan menginspirasi.
Jadi, jika suatu hari Anda mencari tempat untuk melarikan diri dari rutinitas, carilah air. Pergilah ke danau, duduklah di tepinya, dengarkan bisikan angin, dan biarkan diri Anda larut dalam keheningan yang penuh makna. Karena mungkin, seperti kata pepatah lama, “mereka yang memahami air, memahami kehidupan.”
Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!
Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!
