10 Rekomendasi Kota Terbaik untuk Anda yang Ingin Tur Kuliner di China

Hanifam

12/2/202515 min read

Chinese Culinary Tour
Chinese Culinary Tour

10 Kota Terbaik di China untuk Wisata Kuliner

Musim liburan sering membuat banyak orang bingung memilih tujuan, dan kalau Anda termasuk yang suka menjelajah lewat makanan, Tiongkok adalah tempat yang sulit disaingi. Setiap kota punya karakter rasa sendiri, mulai dari yang pedas menggigit, manis lembut, sampai hidangan klasik yang sudah diwariskan selama ratusan tahun. Ketika Anda berjalan di jalanan besar Beijing, gang kecil Chengdu, atau pasar malam Kunming, aromanya saja sudah cukup untuk membuat Anda penasaran. Negara ini begitu luas sehingga kulinernya tidak mungkin disatukan dalam satu kategori. Semua daerah punya gaya memasak, bahan dasar, dan kebiasaan makan yang berbeda.

Wisata kuliner di Tiongkok bukan soal mencicipi makanan sebanyak mungkin, tapi memahami bagaimana setiap daerah mengekspresikan identitasnya lewat rasa. Anda akan menemukan hidangan yang sangat rumit, seperti sup rempah khas Yunnan yang butuh waktu lama untuk disiapkan, lalu ada juga makanan sederhana yang begitu nyaman untuk disantap di malam hari, seperti seporsi mie hangat dari Xi'an. Semuanya memberi pengalaman yang berbeda. Karena itu, menyusun daftar kota kuliner terbaik bukan hanya soal mengejar makanan yang terkenal, tapi juga tentang menemukan tempat yang menawarkan pengalaman yang paling lengkap untuk para pencinta makan.

Dalam artikel ini, Anda akan diajak menjelajahi sepuluh kota terbaik di Tiongkok yang pantas masuk daftar perjalanan kuliner Anda. Setiap kota punya ciri khas dan rekomendasi makanan yang akan dibahas lebih dalam. Harapannya, daftar ini bisa membantu Anda merencanakan perjalanan yang bukan hanya seru, tapi juga penuh cerita rasa. Setelah ini, kita masuk ke kota pertama yang sering disebut sebagai surganya pecinta pedas.

1. Chengdu: Surga Pedas yang Bikin Anda Ketagihan

Chengdu selalu menjadi tujuan utama bagi siapa pun yang ingin mengenal kuliner Tiongkok dari sisi yang paling berani. Kota ini punya budaya makan yang santai, penuh cerita, dan sangat melekat dengan gaya hidup warganya. Ketika Anda berjalan di jalan utamanya atau masuk ke gang kecil yang penuh kios, Anda akan langsung merasakan aroma cabai dan lada Sichuan yang khas. Rasanya hangat, sedikit menggetarkan lidah, dan menyisakan sensasi yang membuat Anda ingin terus makan. Inilah yang membuat Chengdu dikenal sebagai ibu kota rasa pedas di Tiongkok.

Jika Anda mencoba hot pot khas Chengdu, Anda akan paham kenapa hidangan ini begitu dihormati. Kaldu merahnya terlihat menantang, tapi sebenarnya memiliki kedalaman rasa yang lembut dan kaya. Setiap bahan yang Anda celupkan masuk ke panci akan menyerap sensasi pedas yang tidak hanya panas, tapi juga memberi efek kebas ringan dari lada Sichuan. Di luar hot pot, Anda juga bisa menemukan hidangan klasik seperti mapo tofu dan dan dan noodles, dua menu sederhana yang bisa menunjukkan betapa uniknya cara orang Chengdu memadukan rempah.

Yang paling menarik dari kuliner Chengdu bukan hanya soal rasa, tetapi juga tradisinya. Makanan selalu dinikmati bersama teman atau keluarga, sering kali sambil mengobrol lama di meja yang penuh asap dan tawa. Pengalaman makan di kota ini terasa seperti bagian dari kehidupan lokal yang hangat. Bahkan saat Anda duduk di warung kecil di pinggir jalan dan memesan chuan'r yang dipanggang langsung, suasananya selalu terasa hidup. Semua pengalaman ini membuat Chengdu bukan sekadar tempat mencicipi makanan pedas, tetapi tempat yang memberi kenangan kuliner yang sulit dilupakan.

Baca juga: 7 Rekomendasi Makanan Tradisional China yang Wajib Anda Coba di Musim Dingin

Di kota ini, hampir setiap sudut menawarkan kejutan rasa yang membuat Anda ingin kembali lagi. Anda bisa makan dari pagi hingga larut malam tanpa kehabisan pilihan. Mulai dari jajanan murah meriah sampai restoran keluarga yang sudah berdiri puluhan tahun. Kalau Anda seorang petualang kuliner, Chengdu adalah kota yang perlu Anda kunjungi setidaknya sekali. Setelah mengenal kota pedas ini, kita akan bergeser ke tetangganya yang punya ciri rasa lebih kuat dan intens.

Chengdu Food
Chengdu Food

2. Chongqing: Kota Berbukit dengan Rasa yang Lebih Berani

Chongqing sering disebut sebagai saudara dekat Chengdu, tetapi begitu Anda mencicipi makanannya, Anda akan langsung merasakan perbedaan yang cukup jelas. Kota ini berada di kawasan berbukit yang membuat suasana makannya terasa lebih intens, apalagi saat malam hari ketika kabut tipis sering turun dan aroma cabai memenuhi udara. Di sini, pedas bukan sekadar bumbu, tetapi bagian dari identitas kota. Warga Chongqing punya kebiasaan makan cepat dan banyak, sehingga hidangan mereka biasanya lebih kuat, lebih panas, dan lebih memancing keringat.

Hot pot Chongqing adalah ikon yang hampir tidak mungkin dilewatkan. Kaldu merah pekat yang mendidih di atas meja terlihat begitu agresif, tetapi itulah daya tariknya. Rasa pedas dan gurihnya langsung terasa sejak gigitan pertama, dan sensasi hangat yang menyebar di tubuh membuatnya sempurna untuk dinikmati kapan saja. Selain hot pot, Anda juga bisa mencoba xiao mian, semangkuk mi sederhana yang diracik dengan minyak cabai dan bumbu yang aromanya langsung membangunkan selera. Hidangan lain seperti suan la fen atau potongan ayam pedas khas Chongqing juga tidak kalah menggugah rasa.

Yang membuat Chongqing menarik bukan hanya makanannya, tetapi juga cara kota ini menyajikan pengalaman kuliner. Banyak kios kecil tersebar di gang dan lereng bukit, sering kali buka hingga larut malam. Anda mungkin hanya duduk di bangku kecil sambil ditemani lampu jalan, tetapi suasana itu justru membuat makan semakin nikmat. Warga setempat makan tanpa banyak basa-basi. Mereka fokus menikmati panasnya kuah, pedasnya cabai, dan aroma kuat lada Sichuan yang memenuhi setiap hidangan.

Kalau Anda mencari sensasi kuliner yang lebih menantang dibandingkan Chengdu, Chongqing adalah jawabannya. Kota ini memberikan pengalaman makan yang langsung menusuk rasa sekaligus membuat Anda ingin mengulanginya. Setelah mencicipi cita rasa ekstrem ala Chongqing, kita akan bergerak ke ibu kota negara yang menawarkan sisi kuliner yang lebih klasik dan elegan.

chongqing food
chongqing food

3. Beijing: Rumah Hidangan Klasik yang Tetap Memikat

Beijing punya karakter kuliner yang berbeda dari kota pedas di wilayah selatan. Di sini, rasa yang ditawarkan cenderung lebih lembut, gurih, dan kadang sedikit manis. Kota ini juga memiliki tradisi kuliner yang sudah berjalan sangat lama, sehingga banyak hidangan yang lahir dari dapur kekaisaran. Ketika Anda berjalan di sekitar hutong atau kawasan kota tua, Anda akan menemukan banyak penjaja makanan yang sudah berdiri puluhan tahun dan masih dipenuhi pelanggan setia. Semua itu membuat makan di Beijing terasa seperti perjalanan melintasi sejarah yang bisa Anda rasakan lewat setiap suapan.

Salah satu hidangan yang paling terkenal tentu saja bebek peking. Kulitnya tipis dan renyah, sementara dagingnya lembut dan beraroma. Hidangan ini biasanya disajikan dengan pancake tipis, saus manis gurih, dan irisan timun segar. Cara makannya sederhana tetapi memuaskan. Selain itu, Anda juga bisa mencoba zhajiangmian, semangkuk mi dengan saus kacang kedelai hitam yang manis dan gurih. Hidangan ini sangat populer di kalangan warga lokal karena rasanya yang nyaman dan cocok disantap kapan saja. Pilihan lain seperti jianbing atau sate domba panggang juga mudah ditemukan di pinggir jalan dan selalu ramai pembeli.

Hal yang menarik dari kuliner Beijing adalah keberagaman yang terbentuk dari banyaknya kultur yang hidup bersama dalam satu kota. Anda bisa menemukan makanan sederhana dari warung kecil yang menyajikan bubur beras hangat di pagi hari, lalu beralih ke restoran tua yang menawarkan menu klasik dengan resep turun-temurun. Setiap tempat punya suasana dan cerita sendiri, sehingga pengalaman makan di kota ini sangat beragam. Tidak perlu mencari tempat yang mahal, karena banyak rasa terbaik justru ditemukan di lokasi yang tampak biasa.

Beijing cocok untuk Anda yang ingin mencicipi hidangan yang lebih tenang dan elegan, tanpa kehilangan sentuhan khas Tiongkok yang kuat. Kota ini mengajak Anda menikmati makanan dengan ritme yang lebih lambat dan penuh penghargaan. Setelah menjelajahi rasa klasik di ibu kota, kita akan bergerak ke kota modern yang menawarkan kuliner halus dengan sentuhan rasa yang lebih lembut.

Beijing food
Beijing food

4. Shanghai: Perpaduan Rasa Lembut dan Sentuhan Modern

Shanghai dikenal sebagai kota modern yang bergerak cepat, tetapi urusan kuliner, kota ini justru punya gaya rasa yang lebih lembut dan halus. Banyak hidangan khasnya menggunakan teknik memasak yang sederhana tetapi teliti, sehingga menghasilkan rasa manis gurih yang nyaman untuk lidah. Ketika Anda berjalan di kawasan Bund atau menyusuri gang kecil di sekitar kota tua, Anda akan menemukan jajanan tradisional yang hidup berdampingan dengan restoran modern. Perpaduan ini membuat kuliner Shanghai terasa sangat ramah bagi siapa pun, termasuk bagi Anda yang tidak terlalu suka makanan pedas.

Hidangan yang paling terkenal tentu saja xiaolongbao. Sup dumpling ini terlihat mungil, tetapi ketika Anda menggigitnya, rasa kuah panas yang gurih langsung memenuhi mulut. Teknik pembuatannya membutuhkan keterampilan tinggi, sebab kulitnya harus sangat tipis tetapi tetap kuat menahan kuah. Selain itu, Shanghai juga populer dengan shengjian bao, roti panggang isi daging yang bagian bawahnya renyah dan bagian atasnya lembut. Hidangan lain seperti hong shao rou atau mie minyak bawang hijau juga menjadi favorit warga karena rasanya yang hangat dan tidak berlebihan.

Yang menarik dari makan di Shanghai adalah bagaimana kota ini menggabungkan cita rasa tradisional dengan sentuhan modern. Anda bisa menikmati jajanan klasik di sebuah kedai kecil pada pagi hari, lalu mencicipi menu kreatif di restoran kontemporer pada malam hari. Banyak restoran baru menghadirkan versi modern dari masakan lama tanpa menghilangkan rasa aslinya. Ini membuat pengalaman kuliner di Shanghai terasa seperti perjalanan yang terus berubah, namun tetap mempertahankan akar tradisi yang kuat.

Bagi Anda yang ingin mencicipi kuliner Tiongkok tanpa kejutan pedas, Shanghai adalah kota yang sangat menyenangkan. Rasa makanannya lembut, aromanya halus, dan pilihannya sangat banyak. Kota ini memberi Anda kesempatan untuk menikmati makanan dengan tempo santai, sambil merasakan perpaduan budaya lama dan baru yang menjadi ciri khas Shanghai. Setelah mengenal rasa elegan di kota ini, kita akan menuju ke wilayah selatan yang dikenal sebagai pusat hidangan segar dan teknik memasak yang bersih.

Shanghai food
Shanghai food

5. Guangzhou: Pusat Hidangan Segar dan Teknik Memasak yang Halus

Guangzhou sering dianggap sebagai jantung kuliner Kanton, sebuah wilayah yang terkenal dengan teknik memasak yang bersih dan menonjolkan rasa asli bahan. Di kota ini, Anda tidak akan menemukan rasa yang terlalu tajam atau rempah yang berlebihan. Sebaliknya, koki Kanton lebih suka menonjolkan kesegaran bahan lewat cara memasak yang ringkas dan presisi. Ketika Anda berkunjung, hampir setiap restoran menawarkan hidangan yang terlihat sederhana, tetapi sebenarnya membutuhkan keterampilan tinggi untuk mendapatkan tekstur dan rasa yang seimbang. Inilah alasan banyak pelancong menjadikan Guangzhou sebagai tujuan utama untuk kuliner yang lebih elegan.

Ketika berbicara tentang Guangzhou, sulit melewatkan dim sum. Hidangan kecil yang disajikan dalam kukusan bambu ini bukan sekadar makanan, tapi tradisi yang sudah berakar dalam kehidupan masyarakat. Anda bisa memulai pagi dengan har gao yang lembut, siu mai yang gurih, atau cheung fun yang halus dengan saus manis asin yang pas. Selain dim sum, kota ini juga terkenal dengan roast goose yang berkulit renyah, claypot rice dengan aroma hangus yang sedap, dan berbagai sup herbal yang dimasak perlahan hingga rasanya menyatu. Semua hidangan ini menunjukkan bagaimana warga Guangzhou menghargai keseimbangan rasa.

Suasana makan di Guangzhou juga punya ciri khas tersendiri. Banyak restoran besar yang buka sejak pagi dan langsung dipenuhi oleh keluarga yang datang untuk sarapan dim sum bersama. Anda mungkin harus menunggu sebentar, tetapi pengalaman itu justru memberikan gambaran nyata tentang budaya makan di kota ini. Di luar restoran besar, ada banyak kedai kecil yang menawarkan hidangan tradisional yang tak kalah lezat. Anda bisa dengan mudah menemukan jajanan manis khas Kanton atau sup ringan yang cocok untuk disantap di malam hari.

Baca juga: Rekomendasi 10 Restoran Seafood di Beijing yang Wajib Anda Coba!

Kalau Anda menyukai hidangan yang segar, bersih, dan tidak terlalu kuat bumbunya, Guangzhou akan terasa seperti rumah kedua. Kota ini mengajarkan bahwa makanan tidak selalu perlu pedas atau ekstrem untuk meninggalkan kesan mendalam. Setelah menikmati kehalusan rasa khas Kanton, perjalanan kuliner kita akan berlanjut ke kota kuno yang menawarkan hidangan gandum, rempah ringan, dan aroma khas daratan tengah Tiongkok.

guangzhou food
guangzhou food

6. Xi’an: Kota Tua dengan Hidangan Gandum yang Mengenyangkan

Xi’an adalah salah satu kota tertua di Tiongkok, dan hal itu terlihat jelas dari karakter makanannya. Di sini, hidangan berbasis gandum lebih populer daripada nasi, sehingga Anda akan menemukan banyak jenis mi, roti pipih, dan sup dengan potongan roti di dalamnya. Kota ini juga kaya pengaruh dari Jalur Sutra, yang membuat rasanya punya sentuhan Timur Tengah dan Asia Tengah. Ketika Anda berjalan di sekitar kawasan Muslim Quarter, Anda akan melihat para pedagang memanggang roti, mengiris daging, dan meracik bumbu dengan gaya yang khas. Semua itu menghadirkan suasana kuliner yang hangat dan penuh warna.

Salah satu hidangan yang paling terkenal adalah biang biang noodles. Mi ini berukuran lebar dan panjang, dengan tekstur kenyal yang sangat memuaskan. Biasanya disajikan dengan saus cabai ringan, sayuran segar, dan sedikit daging. Selain itu, Anda bisa mencoba roujiamo, roti isi daging yang sering disebut sebagai versi lokal dari sandwich. Dagingnya dimasak lama hingga lembut dan dimasukkan ke dalam roti panggang yang aromanya sedap. Hidangan lain seperti liangpi atau yangrou paomo juga sangat populer dan sering dinikmati sebagai makanan sehari hari oleh warga lokal.

Yang menarik dari Xi’an adalah bagaimana kota ini mempertahankan tradisi makan yang sudah berumur ratusan tahun. Banyak kedai kecil masih menggunakan resep turun temurun, dan cara memasaknya jarang berubah sejak zaman dahulu. Anda mungkin harus mengantre lama untuk mencicipi salah satu hidangan terkenal, tetapi pengalaman itu justru menambah nilai kunjungannya. Suasana pasar yang ramai, aroma daging panggang, dan bunyi pedagang memanggil pelanggan membuat makan di Xi’an terasa seperti kembali ke masa lalu.

Jika Anda suka makanan yang mengenyangkan dan kaya tekstur, Xi’an adalah kota yang harus Anda pertimbangkan. Hidangannya sederhana tetapi penuh karakter, cocok untuk Anda yang ingin merasakan sisi lain dari kuliner Tiongkok. Setelah menikmati cita rasa tradisional dari jalur sejarah kuno ini, kita akan bergerak ke wilayah yang punya kombinasi unik antara herbal, jamur liar, dan pengaruh budaya dari kelompok etnis setempat.

Xi'an food
Xi'an food

7. Kunming: Harmoni Rasa Segar dan Pengaruh Budaya Etnis

Kunming punya pesona kuliner yang berbeda dari kota besar lain di Tiongkok. Letaknya yang berada di dataran tinggi dengan iklim sejuk sepanjang tahun membuat bahan makanan di sini terasa segar dan aromanya kuat. Kota ini juga dikenal sebagai rumah bagi berbagai kelompok etnis, terutama suku Yi, Bai, dan Dai, yang masing masing punya gaya memasak sendiri. Pengaruh mereka terlihat dari penggunaan herbal, rempah ringan, serta cara memasak yang sederhana tetapi penuh karakter. Ketika Anda berjalan di pasar tradisional Kunming, Anda akan menemukan aneka jamur, sayuran liar, dan bumbu alami yang mungkin belum pernah Anda lihat sebelumnya.

Hidangan paling terkenal di Kunming adalah crossing bridge rice noodles. Semangkuk mi ini dibuat dengan cara menuang kaldu panas ke dalam mangkuk yang berisi daging segar, sayuran, dan mi beras. Begitu bertemu dengan panas, semua bahan langsung matang seketika dan menghasilkan rasa yang lembut namun kaya. Selain itu, Anda juga bisa menemukan hot pot jamur liar, salah satu hidangan khas daerah pegunungan yang sangat populer di kalangan penduduk lokal. Ada pula roti bunga mawar dan kudapan manis lainnya yang menggunakan kelopak mawar sebagai bahan utama, sesuatu yang jarang ditemukan di kota lain.

Suasana kuliner di Kunming sangat menenangkan. Banyak kedai dan restoran menyajikan makanan dalam suasana yang santai, dengan tempat duduk yang menghadap ke taman atau jalan kecil yang rindang. Anda bisa menikmati secangkir teh hangat sambil menunggu hidangan datang, dan tidak ada kesan terburu buru dalam proses makan. Kota ini memberi ruang untuk Anda menikmati rasa apa adanya, tanpa gangguan. Bahan segar dan metode memasak yang ringan membuat makanan di Kunming terasa cocok untuk siapa saja yang menyukai rasa alami.

Kunming adalah pilihan ideal bagi Anda yang ingin mencicipi kuliner yang lebih ringan tetapi tetap kaya aroma. Kota ini membawa Anda pada pengalaman rasa yang lembut, segar, dan kadang sedikit mengejutkan berkat pengaruh budaya etnis yang beragam. Setelah menikmati keunikan kuliner pegunungan ini, perjalanan kita akan berlanjut ke kota indah yang terkenal dengan hidangan sederhana namun penuh rasa dari wilayah selatan Tiongkok.

Kunming food
Kunming food

8. Guilin: Rasa Sederhana yang Menenangkan dari Negeri Karst

Guilin dikenal karena pemandangannya yang dramatis, tetapi kulinernya juga layak mendapat perhatian. Kota ini punya tradisi memasak yang cenderung ringan, dengan penggunaan bumbu yang tidak terlalu dominan. Banyak hidangan dibuat dengan memanfaatkan hasil bumi lokal seperti ikan sungai, sayuran segar, serta mi beras yang menjadi bahan pokok utama. Saat Anda menjelajahi pusat kota atau menyusuri tepian Sungai Li, Anda akan menemukan berbagai kedai kecil yang menawarkan hidangan hangat dengan cita rasa yang menenangkan. Semua itu terasa selaras dengan suasana alam Guilin yang lembut dan tenang.

Salah satu hidangan paling terkenal di sini adalah rice noodles khas Guilin. Mi ini memiliki tekstur lembut, disajikan dalam kuah gurih dengan sedikit potongan daging serta acar yang memberikan sentuhan asam ringan. Anda juga bisa mencoba beer fish, hidangan berbahan dasar ikan sungai yang dimasak dengan bir lokal sehingga menghasilkan rasa manis gurih yang unik. Untuk camilan, ada rice cake atau kudapan manis berbahan beras yang diproses menjadi adonan lembut kemudian dikukus hingga mengilap. Semua hidangan tersebut mencerminkan gaya memasak Guilin yang tidak berlebihan tetapi penuh karakter.

Saat makan di Guilin, Anda mungkin akan merasakan suasana yang jauh lebih santai dibanding kota besar lain. Banyak tempat makan berada di area terbuka dengan pemandangan bukit karst atau sungai yang mengalir pelan. Anda bisa menikmati hidangan sambil melihat perahu lewat atau mendengar suara alam yang menenangkan. Pengalaman makan di sini terasa seperti bagian dari perjalanan, bukan sekadar mengisi perut. Keindahan visual dan kesederhanaan rasanya membuat setiap hidangan terasa lebih berkesan.

Guilin cocok untuk Anda yang ingin menikmati kuliner yang lembut, jernih, dan tidak terlalu berat di perut. Kota ini memberi Anda ruang untuk menyelaraskan rasa dengan pemandangan yang indah. Setelah menikmati kesederhanaan khas Guilin, kita akan bergerak menuju kota lain di wilayah selatan yang terkenal dengan hidangan bercitarasa kuat dan penggunaan rempah yang jauh lebih berani.

Guilin food
Guilin food

9. Chengdu: Surga Pecinta Pedas dengan Sensasi Mala yang Menggugah

Chengdu adalah kota yang sering disebut sebagai rumahnya makanan pedas di Tiongkok. Di sini, cabai dan lada Sichuan bukan hanya bumbu, tetapi bagian dari identitas budaya. Hidangan khas Chengdu dikenal karena sensasi mala, rasa pedas yang membuat lidah sedikit mati rasa namun justru menambah kenikmatan. Jika Anda berjalan di kawasan kuliner seperti Jinli Street atau Kuanzhai Alley, Anda akan mencium aroma bumbu yang kaya dan melihat wajan besar berisi sup pedas yang terus mendidih. Kota ini benar benar surga bagi Anda yang ingin menjelajahi rasa yang lebih intens.

Hidangan paling populer tentu saja hot pot Sichuan. Kuahnya dibuat dari campuran cabai kering, lada Sichuan, minyak cabai, serta bumbu aromatik lain yang dimasak perlahan hingga menghasilkan kaldu yang harum dan pedas. Anda bisa memilih berbagai bahan mulai dari daging iris tipis, jamur, sayuran segar, hingga tahu. Selain hot pot, ada mapo tofu yang terkenal dengan tekstur lembut tahu yang dipadukan saus pedas gurih, serta dandan noodles yang memberikan kombinasi asam, pedas, dan gurih dalam satu gigitan. Setiap hidangan punya cara sendiri untuk menunjukkan kekayaan bumbu khas Chengdu.

Meski terkenal dengan pedasnya, Chengdu sebenarnya punya suasana kuliner yang cukup santai. Banyak restoran dan kedai masih mempertahankan tradisi makan bersama dalam waktu lama sambil berbincang santai. Anda bisa duduk berjam jam menikmati hot pot sambil menyesap teh atau bir lokal. Suasana hangat, sedikit ramai, tetapi terasa akrab. Makanan pedas di Chengdu sering kali dianggap sebagai cara untuk mempererat hubungan, karena berbagi rasa pedas membuat momen makan terasa lebih hidup.

Chengdu cocok untuk Anda yang berani mencoba rasa kuat dan ingin merasakan pengalaman kuliner yang berbeda dari kota kota lain. Bumbu yang kaya, teknik memasak tradisional, dan suasana makan yang hangat membuat setiap hidangan terasa seperti petualangan. Setelah ini, kita akan berpindah ke kota modern yang menawarkan perpaduan antara makanan jalanan sederhana dan hidangan laut segar yang menjadi favorit banyak wisatawan.

Chengdu food
Chengdu food

10. Qingdao: Perpaduan Laut Segar dan Cita Rasa Sederhana yang Menggoda

Qingdao adalah kota pesisir yang langsung membuat Anda teringat pada angin laut, bir dingin, dan hidangan segar yang ditangkap langsung dari perairannya. Kota ini punya sejarah panjang sebagai pelabuhan penting, yang membuat kulinernya dipengaruhi berbagai budaya asing, terutama dari Jerman dan Jepang. Saat Anda berjalan di kawasan tepi pantai atau pasar malam, Anda akan melihat deretan kedai yang memanggang cumi, kerang, dan udang dengan cara yang sangat sederhana. Banyak hidangan hanya dibumbui garam, bawang putih, dan sedikit minyak agar rasa asli lautnya tetap menonjol.

Salah satu hidangan yang wajib dicoba adalah seafood barbecue khas Qingdao. Kerang, tiram, dan sotong dipanggang di atas bara panas, lalu diberi saus bawang putih yang harum. Ada juga clams stir fry yang dimasak dengan cara cepat sehingga menghasilkan rasa gurih ringan dengan sedikit sentuhan pedas. Jika Anda ingin makanan yang lebih mengenyangkan, cobalah beer braised shrimp, hidangan udang yang dimasak dengan bir lokal Tsingtao sehingga aromanya menjadi lembut dan manis. Paduan bir dan makanan laut adalah kombinasi yang sangat melekat pada identitas kota ini.

Suasana kuliner di Qingdao terasa hidup terutama di sekitar pasar malam. Di sepanjang jalan Anda bisa melihat pedagang memanggil pelanggan sambil memanggang seafood segar yang masih bergerak beberapa jam sebelumnya. Banyak wisatawan duduk santai di bangku kecil dengan minuman dingin di tangan, menikmati hidangan sambil mengobrol ringan. Pengalaman makan di kota ini selalu terasa santai dan penuh energi. Tidak perlu formalitas atau restoran mewah, justru tempat tempat sederhana yang memberi pengalaman paling otentik.

Baca juga: 10 Rekomendasi Makanan China yang Cocok Anda Cicipi saat Berlibur pada Musim Dingin

Qingdao sangat cocok untuk Anda yang menyukai makanan laut segar dan tidak terlalu banyak bumbu. Kota ini menawarkan rasa yang bersih, alami, dan kadang membuat Anda ingin mengambil porsi tambahan. Setelah mencicipi kelezatan pesisir dari Qingdao, kita akan bergerak ke kota yang terkenal karena kemampuannya menyajikan hidangan jalanan yang kreatif dan penuh kejutan, tempat yang sempurna untuk Anda yang suka mencicipi makanan baru sambil berjalan kaki.

Qingdao food
Qingdao food

Penutup: Menjelajahi Ragam Rasa yang Membentuk Cerita Perjalanan Anda

Setiap kota di Tiongkok punya kepribadian kulinernya sendiri, dan semakin Anda menjelajah, semakin terasa bahwa makanan bukan hanya soal rasa tetapi juga tentang cerita yang menyertainya. Dari pedasnya Chengdu sampai segarnya hidangan laut Qingdao, semua pengalaman itu membentuk perjalanan yang lebih hidup. Anda tidak hanya mengenal sebuah tempat lewat pemandangan atau bangunannya, tetapi juga lewat aroma dapurnya, cara masyarakatnya makan, dan tradisi yang mereka jaga sampai sekarang.

Mungkin Anda datang dengan rencana sederhana untuk mencari makanan enak, tetapi Anda akan pulang dengan kesan yang jauh lebih mendalam. Setiap mi, sup, atau hidangan panggang membawa sedikit gambaran tentang kehidupan sehari hari di kota tersebut. Saat Anda duduk di meja kecil sambil menunggu hidangan disajikan, Anda sebenarnya sedang ikut merasakan ritme hidup penduduk setempat. Dalam banyak hal, itu adalah cara terbaik memahami sebuah kota dan budayanya.

Jika nanti Anda berkesempatan mengunjungi salah satu kota yang disebutkan, cobalah untuk memberi waktu lebih dalam jadwal perjalanan Anda hanya untuk makan dengan santai. Biarkan diri Anda menikmati suasana, melihat cara orang berinteraksi, dan membiarkan rasa baru masuk tanpa terburu buru. Pengalaman kuliner yang paling berkesan sering kali muncul dari tempat yang tidak direncanakan, kedai kecil yang Anda temukan saat berjalan, atau rekomendasi spontan dari warga lokal.

Semoga daftar ini membantu Anda membuat perjalanan yang kaya akan rasa dan cerita. Setiap kota menawarkan sesuatu yang berbeda dan unik, dan semuanya menunggu untuk Anda jelajahi. Selamat merencanakan perjalanan, semoga Anda menemukan hidangan favorit baru yang akan menjadi bagian manis dari kenangan perjalanan Anda.

Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!

Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!