4 Hari Itinerary Romantis di Beijing: Mengunjungi Great Wall pada Malam Hari

Hanifam

10/27/20259 min read

TOUR CHINA - TOURCHINA - ITINERARY GREAT WALL CHINA
TOUR CHINA - TOURCHINA - ITINERARY GREAT WALL CHINA

Berkunjung ke Beijing untuk Melihat Keindahan Great Wall

Bayangkan berdiri di atas tembok kuno yang berliku di antara pegunungan, dengan langit senja yang perlahan berubah menjadi malam. Lampu-lampu kecil mulai menyala di sepanjang dinding batu, sementara angin gunung yang sejuk menyentuh wajah Anda. Di kejauhan, hanya ada keheningan dan panorama Tiongkok utara yang tak berujung. Begitulah kira-kira rasanya ketika Anda melihat Great Wall of China bukan di siang hari seperti kebanyakan wisatawan, tetapi di bawah cahaya malam di Simatai. Ini bukan sekadar perjalanan wisata, melainkan pengalaman romantis yang memadukan sejarah, ketenangan, dan keajaiban visual yang sulit dilupakan.

Beijing bukan hanya tentang gedung-gedung megah dan kehidupan kota yang sibuk. Di balik semua itu, ada sisi yang lebih tenang dan penuh cerita. Dalam perjalanan empat hari ini, Anda akan merasakan kombinasi yang seimbang antara menjelajahi tempat-tempat ikonik seperti Tian’anmen Square dan Forbidden City, lalu menutupnya dengan petualangan yang jauh lebih intim di Jinshanling dan Simatai. Di sana, Anda dan pasangan bisa berjalan di atas benteng kuno sambil menikmati pemandangan gunung, lalu bermalam di Gubei Water Town yang penuh suasana klasik.

Yang membuat perjalanan ini istimewa adalah ritmenya. Tidak terburu-buru, tapi juga tidak membosankan. Anda akan punya waktu untuk benar-benar menyerap atmosfer setiap tempat, mencicipi makanan khas, dan beristirahat di hotel yang nyaman tanpa harus berpindah terlalu cepat. Setiap harinya akan membawa cerita baru, dari hiruk pikuk kota hingga ketenangan malam di kaki tembok besar.

Perjalanan empat hari ini bukan sekadar daftar destinasi, tapi rangkaian pengalaman yang dirancang untuk menciptakan momen. Ada keanggunan sejarah di Forbidden City, keheningan spiritual di Temple of Heaven, dan akhirnya, romansa sejati di bawah bintang-bintang di Great Wall. Jika Anda mencari perjalanan yang tak hanya indah di foto, tetapi juga berkesan di hati, inilah itinerary yang akan membawa Anda ke sana.

1. Hari ke-1: Tiba di Beijing dan Waktu Santai di Kota

Begitu Anda tiba di Beijing, perjalanan akan dimulai dengan cara yang tenang dan nyaman. Seorang sopir pribadi yang berpengalaman akan menjemput Anda langsung di bandara dan mengantar menuju hotel. Mobilnya bersih, ber-AC, dan bebas asap rokok, jadi Anda bisa duduk santai sambil menikmati pemandangan kota yang mulai terasa berbeda dari udara bandara yang ramai. Begitu tiba, pemandu lokal akan membantu proses check-in dan memastikan semua berjalan lancar agar Anda bisa langsung beristirahat setelah penerbangan panjang.

Baca juga: Rekomendasi Itinerary 17 Hari Menyusuri Keindahan Tibet dan Budayanya

Untuk malam pertama, sebaiknya pilih hotel yang lokasinya strategis di pusat kota, seperti area Wangfujing atau Dongcheng. Keduanya dekat dengan banyak restoran, butik kecil, dan jalan-jalan bersejarah yang mudah dijelajahi dengan berjalan kaki. Dua pilihan hotel yang cocok untuk pasangan adalah The Peninsula Beijing yang elegan dan klasik, atau Beijing Double Happiness Courtyard Hotel yang lebih berkarakter dengan sentuhan tradisional Tiongkok. Keduanya menawarkan suasana yang romantis dan layanan yang ramah tanpa kesan terlalu formal.

Setelah check-in dan sedikit istirahat, Anda bisa mulai mengenal kota dengan santai. Mungkin cukup berjalan di sekitar hutong, yang merupakan gang-gang tua khas Beijing, atau menikmati makan malam sederhana. Jika ingin mencicipi sesuatu yang khas, coba Da Dong Roast Duck untuk versi modern dari bebek Peking legendaris, atau Siji Minfu jika Anda ingin suasana yang lebih lokal dan ramah di kantong. Pilih tempat duduk di dekat jendela jika memungkinkan, karena dari sana Anda bisa melihat suasana malam Beijing yang perlahan hidup dengan lampu dan suara.

Tidak perlu terburu-buru malam ini. Nikmati waktu Anda untuk menyesuaikan diri dengan suasana baru. Duduk di kafe kecil dengan segelas teh melati, berjalan ringan di jalan yang tenang, atau hanya menikmati kenyamanan kamar hotel sambil merencanakan hari esok. Hari pertama ini memang dirancang agar Anda bisa memulai perjalanan dengan tenang, tanpa tekanan, dan dengan cukup waktu untuk menyiapkan energi untuk petualangan besar yang menanti.

Beijing
Beijing

2. Hari ke-2: Menjelajahi Sorotan Kota Beijing

Pagi ini dimulai dengan sarapan di hotel, mungkin ditemani secangkir teh hangat atau kopi sambil melihat hiruk pikuk kota yang mulai hidup. Setelahnya, pemandu Anda akan menjemput untuk memulai perjalanan ke jantung sejarah Beijing. Tujuan pertama adalah Tian’anmen Square, alun-alun terbesar di dunia yang menjadi simbol kebanggaan nasional Tiongkok. Di sini, Anda akan merasakan skala dan kemegahan arsitektur klasik yang berpadu dengan suasana modern ibu kota. Tempat ini juga punya makna sejarah mendalam, jadi luangkan waktu untuk mendengar cerita-cerita dari pemandu tentang peristiwa besar yang pernah terjadi di sana.

Dari Tian’anmen, Anda akan berjalan menuju Forbidden City, istana megah yang selama hampir 500 tahun menjadi tempat tinggal 24 kaisar dari dinasti Ming dan Qing. Kompleks ini luar biasa luas, dan kebanyakan tur hanya mencakup sebagian kecilnya. Namun kali ini, Anda akan diajak menjelajahi 12 titik pilihan yang menyingkap sisi-sisi menarik dari arsitektur dan kehidupan istana, bukan hanya tempat-tempat umum yang biasanya dikunjungi rombongan besar. Pemandu akan menceritakan kisah delapan tokoh kerajaan yang unik, mulai dari drama politik, romansa terlarang, hingga intrik istana, yang membuat sejarah terasa hidup.

Setelah menjelajahi istana, Anda akan berhenti untuk makan siang di restoran lokal dekat kawasan hutong. Tempat yang direkomendasikan adalah TRB Forbidden City, restoran dengan menu fusion Tiongkok-modern dan suasana yang elegan, atau Fangshan Restaurant, yang menyajikan masakan khas kekaisaran di taman Beihai yang tenang. Keduanya cocok untuk istirahat sejenak sambil menikmati cita rasa lokal yang berkelas.

Sore harinya, perjalanan dilanjutkan ke Temple of Heaven, salah satu tempat paling indah dan simbolis di Beijing. Di masa lalu, para kaisar datang ke sini untuk berdoa memohon panen yang baik. Anda akan melihat tiga spot utama: Circular Mound Altar, Echo Wall, dan Imperial Vault of Heaven. Jika beruntung, Anda mungkin melihat penduduk lokal berlatih tai chi atau bernyanyi di taman, menambah suasana damai di tengah arsitektur yang megah.

Menjelang sore, Anda kembali ke hotel untuk beristirahat. Jika masih punya energi, Anda bisa menikmati makan malam di Jing Yaa Tang, restoran kontemporer dengan interior modern dan hidangan Beijing klasik, atau mencoba pengalaman yang lebih santai di area Nanluoguxiang, penuh kafe dan bar kecil dengan suasana romantis.

Hari kedua ini akan memberi Anda gambaran utuh tentang wajah klasik Beijing—megah, penuh cerita, dan sarat budaya, yang menjadi pembuka sempurna sebelum Anda menuju petualangan di Great Wall esok hari.

forbidden city
forbidden city

3. Hari ke-3: Petualangan di Jinshanling dan Malam Romantis di Simatai Great Wall

Pagi ini, setelah sarapan di hotel, Anda dan pasangan akan meninggalkan hiruk pikuk kota menuju salah satu bagian paling indah dari Tembok Besar Tiongkok: Jinshanling Great Wall. Perjalanan menuju sana memakan waktu sekitar dua setengah jam, tapi pemandangan sepanjang jalan membuat waktu terasa cepat berlalu. Gunung-gunung mulai terlihat di kejauhan, udara terasa lebih bersih, dan ritme kota perlahan tergantikan oleh ketenangan pedesaan.

Begitu tiba di Jinshanling, Anda akan menaiki kereta gantung (cable car) menuju titik tengah tembok, di mana panorama perbukitan terbuka lebar di depan mata. Dari sini, Anda bisa memilih dua jalur: ke kanan menuju bagian yang sudah dipugar dan lebih mudah untuk dilalui, atau ke kiri menuju bagian “liar” yang masih mempertahankan bentuk aslinya. Jalur ini sedikit lebih menantang, tapi juga lebih sepi dan memberi kesempatan menikmati pemandangan tanpa banyak gangguan. Keduanya sama-sama menakjubkan, tinggal sesuaikan dengan suasana hati Anda hari itu.

Setelah beberapa jam berjalan dan berfoto, Anda akan turun untuk makan siang di restoran lokal di kaki tembok. Pilih tempat dengan pemandangan lembah agar tetap bisa menikmati lanskap yang menenangkan. Menu khas setempat biasanya sederhana, yaitu hanya sayur tumis, ayam lokal, dan mie tradisional, namun rasanya autentik dan menghangatkan setelah perjalanan panjang.

Sore harinya, perjalanan dilanjutkan sekitar 20 menit menuju Gubei Water Town, sebuah kota air bergaya kuno yang berdiri di kaki Simatai Great Wall. Begitu masuk ke kawasan ini, suasananya terasa seperti melangkah ke masa lalu. Rumah-rumah batu dengan atap genteng, jembatan kecil di atas kanal, dan lampion-lampion merah mulai menyala menjelang senja. Anda akan check-in di hotel di area ini, misalnya Gubei Water Town Hotel yang nyaman dan memiliki balkon dengan pemandangan tembok besar, atau Yunju Boutique Hotel untuk suasana yang lebih pribadi dan romantis.

Setelah beristirahat sejenak, saatnya menuju momen puncak perjalanan: tur malam di Simatai Great Wall. Bagian tembok ini merupakan satu-satunya yang dibuka resmi untuk wisata malam. Anda akan naik cable car menjelang matahari terbenam agar sempat menikmati warna langit berubah keemasan sebelum malam tiba. Saat lampu-lampu di sepanjang tembok mulai menyala, pemandangan berubah luar biasa indah, sebuah benteng yang berliku di antara pegunungan tampak seperti naga emas yang beristirahat di bawah bintang.

Nikmati momen ini perlahan. Jalanlah bergandengan, berhenti sejenak untuk menikmati angin malam dan keheningan yang jarang bisa dirasakan di tempat wisata populer. Malam di Simatai punya suasana yang tak tergantikan, terasa romantis, tenang, dan sedikit misterius.

Kembali ke Gubei Water Town, Anda bisa menutup hari dengan makan malam di restoran tepi air seperti Simatai Tavern, yang menyajikan masakan rumahan bergaya Beijing, atau Canal Bar, tempat sempurna untuk menikmati segelas wine sambil berbicara ringan tentang hari yang baru saja Anda lalui.

Hari ketiga ini adalah jantung dari seluruh perjalanan, yaitu hari di mana Anda tidak hanya melihat keindahan Tiongkok, tetapi juga benar-benar merasakannya.

Great Wall Beijing
Great Wall Beijing

4. Hari ke-4: Pagi Tenang di Gubei Water Town dan Kembali ke Beijing

Bangunlah sedikit lebih awal pagi ini, ketika udara masih sejuk dan sinar matahari baru mulai menyentuh atap-atap rumah di Gubei Water Town. Ini adalah waktu terbaik untuk menikmati kota air ini sebelum pengunjung lain bangun. Jalanlah berdua menyusuri jembatan batu kecil, dengarkan suara air yang mengalir di kanal, dan lihat pantulan tembok besar di permukaan air yang tenang. Suasana di sini benar-benar damai, hampir seperti potongan waktu yang berhenti sejenak.

Setelah sarapan di hotel, Anda bisa melanjutkan pagi dengan sedikit eksplorasi di sekitar kota air. Pemandu akan menunjukkan beberapa tempat menarik, seperti: menara kayu tua, rumah teh tradisional, dan toko-toko kecil yang menjual kerajinan tangan khas lokal. Gubei Water Town memang dirancang menyerupai kota kuno, tapi tetap terasa hidup dan otentik, terutama di pagi hari ketika aktivitas warga mulai terlihat perlahan.

Untuk pengalaman yang lebih berkesan, Anda bisa memilih satu dari tiga aktivitas budaya yang disediakan di sini: tie-dyeing (mewarnai kain dengan teknik ikat celup), kite making (membuat layang-layang tradisional), atau Buddhist text tracing (menyalin tulisan suci dengan tinta dan kuas). Masing-masing berlangsung sekitar 45 menit, dan hasilnya bisa Anda bawa pulang sebagai kenang-kenangan dari perjalanan ini. Aktivitas sederhana ini sering menjadi momen favorit banyak wisatawan karena memberi kesempatan untuk benar-benar berinteraksi dengan budaya lokal, bukan sekadar melihat dari jauh.

Menjelang siang, Anda akan makan di salah satu restoran di dalam water town sebelum kembali ke Beijing. Wu’s Kitchen adalah pilihan yang bagus jika ingin menikmati masakan rumah Tiongkok dengan cita rasa yang lembut, sementara Gubei Restaurant menawarkan pemandangan kanal dan menu yang sedikit lebih modern. Setelah makan siang, mobil pribadi akan menjemput Anda untuk perjalanan kembali ke ibu kota, yang memakan waktu sekitar dua jam. Disarankan memilih penerbangan sore atau malam (setelah pukul 17.00) agar perjalanan tetap santai tanpa terburu-buru.

Baca juga: Rekomendasi Itinerary di Guizhou: 6 Hari Mengunjungi Gunung Fanjing

Dalam perjalanan menuju bandara, mungkin Anda akan terdiam sejenak sambil mengingat semua hal yang sudah terjadi selama empat hari ini, mulai dari kemegahan Forbidden City hingga keheningan malam di Great Wall. Itinerary ini bukan hanya tentang melihat tempat-tempat indah, tapi tentang merasakan atmosfernya, menikmati ritme yang tenang, dan menciptakan kenangan yang akan Anda bawa pulang bersama seseorang yang spesial. Saat mobil melaju meninggalkan pegunungan di kejauhan, Beijing akan terasa seperti kota yang baru saja membuka sisi terbaiknya hanya untuk Anda.

Gubei Water Town
Gubei Water Town

Penutup: Menyimpan Romansa di Balik Dinding Tua

Perjalanan empat hari ini bukan sekadar tur keliling Beijing, tapi lebih seperti kisah cinta yang berjalan di antara sejarah, budaya, dan pemandangan alam. Anda memulai dengan kemegahan ibu kota—menyusuri Tian’anmen Square yang penuh makna, menjelajahi rahasia di balik dinding merah Forbidden City, dan merasakan ketenangan di Temple of Heaven. Lalu, semuanya berakhir dengan cara yang jauh lebih pribadi: berjalan berdua di atas Great Wall yang diterangi cahaya malam, jauh dari keramaian, ditemani angin gunung dan langit berbintang.

Beijing kadang terasa terlalu besar untuk didekati, tapi lewat itinerary ini, Anda bisa mengenalnya dengan ritme yang lebih lembut. Setiap harinya memberi keseimbangan antara eksplorasi dan istirahat, antara cerita besar sejarah dan momen kecil yang personal. Menginap di Gubei Water Town memberi jeda yang manis di tengah perjalanan, sementara pengalaman budaya seperti tie-dyeing atau membuat layang-layang menambahkan sentuhan ringan yang membuat perjalanan terasa lebih hangat dan manusiawi.

Di akhir perjalanan, yang Anda bawa pulang bukan hanya foto-foto indah, tapi juga sensasi tenang ketika berdiri di atas tembok kuno itu, menyadari betapa kecilnya manusia di hadapan waktu. Anda akan mengingat kembali lampu-lampu yang berkelap di Simatai, suara air di Gubei, dan rasa damai yang sulit digambarkan dengan kata-kata.

Jika ada satu hal yang bisa dirangkum dari empat hari ini, mungkin begini: perjalanan terbaik bukan yang paling banyak tempatnya, tapi yang paling lama tinggal dalam ingatan. Dan Beijing, dengan segala keanggunan dan kedalamannya, akan selalu punya cara untuk membuat Anda ingin kembali lagi—bukan hanya untuk melihat, tapi untuk merasakan sekali lagi.

Nah! Setelah melihat itinerary di atas, apakah Anda sudah siap untuk mengunjungi Negeri Tirai Bambu ini? Tourchina.co.id punya pilihan paket terbaik untuk Anda yang ingin mengunjungi China yang telah kami siapkan dengan baik, mulai dari rencana perjalanan hingga akomodasi Anda selama berliburan ke sana. Tertarik untuk memakai jasa kami? Anda dapat mengunjungi link berikut untuk mendapatkan paket-paket unggulan dari kami!

Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!

Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!