5 Rekomendasi Gunung Besar di China yang Wajib Dikunjungi bagi Anda yang Suka Hiking

Hanifam

10/3/202510 min read

TOUR CHINA - TOURCHINA - LIMA PEGUNUNGAN AGUNG DI CHINA
TOUR CHINA - TOURCHINA - LIMA PEGUNUNGAN AGUNG DI CHINA

Pegunungan di Tiongkok

Kalau kita bicara soal sejarah panjang Tiongkok, budaya religiusnya, dan pemandangan alam yang khas, maka nama Lima Gunung Agung atau Wu Yue hampir pasti muncul di daftar utama destinasi yang wajib dikunjungi. Gunung-gunung ini mungkin tidak setinggi raksasa seperti Gunung Emei (3.099 m) atau Gunung Wutai (3.058 m), tapi posisi mereka dalam tradisi dan identitas bangsa Tiongkok begitu istimewa. Setiap puncak berdiri di arah yang berbeda dan dipandang sebagai lambang besar bangsa, karena menyatukan tradisi pemujaan dewa gunung kuno, teori lima elemen Taoisme (emas, kayu, air, api, dan tanah), serta legitimasi politik dari para kaisar yang menempatkan gunung-gunung ini dalam simbol kekuasaan mereka.

Ada sebuah pepatah terkenal di Tiongkok yang berbunyi: “Setelah melihat Lima Gunung Agung, gunung-gunung lain tak lagi perlu.” (五岳归来不看山). Ungkapan ini menunjukkan betapa pentingnya posisi Wu Yue, bukan hanya sebagai destinasi wisata, tapi juga sebagai pengalaman spiritual dan budaya yang menyeluruh. Mengunjungi gunung-gunung ini seakan membawa kita berjalan menyusuri koridor sejarah Tiongkok, dari keyakinan masyarakat kuno, kebesaran Taoisme, hingga jejak langkah para kaisar yang pernah menjadikannya tempat ritual.

Yang membuatnya semakin menarik, kelima gunung ini sampai hari ini masih menjadi pusat penting bagi Taoisme di Tiongkok. Setiap gunung punya ciri khasnya sendiri, baik dari sisi lanskap maupun nilai budaya yang melekat. Ada yang terkenal dengan kuil-kuil megahnya, ada yang memesona karena keindahan tebing dan hutan, ada juga yang lebih dikenal sebagai tempat pertapaan dan pencarian ketenangan batin. Dengan begitu, perjalanan ke Wu Yue bukan sekadar jalan-jalan, melainkan juga kesempatan untuk menyelami keindahan alam yang menyatu dengan tradisi.

Jadi, kalau Anda sedang merencanakan perjalanan ke Tiongkok tahun 2025, ada baiknya melirik daftar Lima Gunung Agung ini. Masing-masing menawarkan pengalaman yang berbeda, dan siapa tahu, satu kunjungan bisa membuka cara pandang baru tentang bagaimana alam, budaya, dan spiritualitas saling berkelindan dalam sejarah panjang sebuah peradaban.

1. Gunung Hengshan

Gunung Hengshan di Provinsi Hunan sering disebut sebagai “Gunung yang Anggun” di antara Lima Gunung Agung Tiongkok. Statusnya memang istimewa: ditetapkan sebagai National Natural and Cultural Heritage sekaligus National Nature Reserve. Dengan ketinggian puncak utama 1.300 meter, gunung ini mungkin tidak setinggi Himalaya, tetapi daya tariknya ada pada kombinasi antara keindahan alam, nilai sejarah, serta peran religiusnya bagi Taoisme dan Buddhisme. Bayangkan saja, ada lebih dari 200 kuil yang tersebar di kawasan gunung ini, termasuk Nantai Temple yang diyakini menyimpan dua relik suci (sarira) Buddha Shakyamuni.

Baca juga: 7 Festival Tradisional di China yang Menarik untuk Anda Ketahui!

Secara geografis, Hengshan mencakup area luas, sekitar 640 km² dengan jajaran 72 puncak. Yang paling terkenal adalah Puncak Zhurong (祝融峰, 1300,2 m), tempat berdirinya Zhurong Temple, sebuah kuil Taoisme kuno untuk menghormati Dewa Api. Lalu ada Puncak Huiyan (回雁峰, 96,8 m) yang dianggap sebagai titik awal tradisi ziarah di Gunung Selatan. Jangan lupa Gunung Yuelu (岳麓山, 300,8 m) dengan Akademi Yuelu, salah satu dari empat sekolah kuno paling bergengsi di Tiongkok, serta Kuil Lushan yang berusia lebih dari 1.700 tahun. Dari puncak ke puncak, setiap sudut Hengshan punya cerita panjang yang menyatu antara alam, agama, dan pendidikan.

Bagi wisatawan, Hengshan menawarkan pengalaman empat musim yang berbeda. Di musim semi, bunga-bunga bermekaran menghiasi jalur pendakian. Musim panas menghadirkan kabut tebal dan barisan cemara yang hijau pekat. Saat musim gugur, matahari terbit dan terbenam jadi tontonan utama, sementara musim dingin menghadirkan lautan awan dan pepohonan yang diselimuti es kristal. Tidak heran kalau banyak yang memilih menghabiskan dua hari penuh di sini untuk benar-benar merasakan keindahan alam sekaligus kedalaman spiritualitas gunung ini.

Untuk menuju lokasi, aksesnya relatif mudah. Dari Kota Changsha (ibu kota Hunan), perjalanan ke Hengshan memakan waktu sekitar 2,5 hingga 3 jam dengan jarak 150 km. Jika menggunakan kereta cepat, stasiun Hengshan West hanya berjarak sekitar 7 km, bisa ditempuh dalam waktu 10 menit. Tiket masuknya cukup terjangkau, sekitar 80 yuan per orang. Jadi, kalau Anda ingin merasakan gabungan antara pemandangan alam, kekayaan budaya, dan sejarah spiritual, Gunung Hengshan jelas menjadi salah satu destinasi yang wajib masuk ke daftar perjalanan Anda.

huangshan mountain
huangshan mountain

2. Gunung Heng

Gunung Heng di Shanxi, yang dikenal sebagai Hengshan Utara, adalah gunung paling utara dari Lima Gunung Agung di Tiongkok. Dengan ketinggian 2.016 meter, gunung ini bukan hanya terkenal sebagai kawasan pemandangan nasional, tetapi juga menyimpan sejarah panjang sebagai benteng militer penting. Berbeda dengan gunung-gunung lainnya, Hengshan satu ini pernah menjadi medan pertempuran bersejarah, menjadikannya unik karena menyatukan alam, legenda rakyat, dan jejak peradaban kuno dalam satu kawasan. Luasnya mencapai sekitar 147 km², sementara area konservasi sekitarnya membentang hingga lebih dari 350 km², sehingga pengalaman menjelajah di sini terasa luas dan berlapis.

Daya tarik utama Gunung Heng tak bisa dilepaskan dari Hanging Temple (悬空寺). Bayangkan sebuah kuil yang berdiri menempel di tebing setinggi 50 meter dari tanah, seolah menggantung di udara. Lebih menarik lagi, ini adalah satu-satunya kuil di Tiongkok yang menjadi tempat bernaung tiga ajaran besar sekaligus: Buddhisme, Taoisme, dan Konfusianisme. Di sisi lain, ada pula Beiyue Temple (北岳庙), kuil terbesar di Hengshan yang berdiri gagah di lereng selatan Puncak Tianling. Kedua situs ini dianggap sebagai “inti” dari perjalanan spiritual di Hengshan dan selalu menjadi tujuan utama para peziarah maupun wisatawan.

Kalau Anda punya waktu dua hari, itulah durasi paling ideal untuk menikmati Hengshan. Hari pertama bisa diisi dengan kunjungan santai ke kompleks kuil-kuil Gunung Heng (恒山庙群), menjelajahi suasana religius yang sudah ada sejak berabad-abad. Hari kedua lebih padat: dimulai dengan kunjungan pagi ke Hanging Temple, lalu perjalanan kembali ke puncak untuk menikmati panorama alami seperti Golden Dragon Gorge (金龙峡) dengan jalur sempit kurang dari 10 meter, pepohonan pinus tua yang berbentuk unik, hingga gua-gua kecil seperti Peach Cave. Petualangan berlanjut dengan kunjungan ke Yongan Temple, Yuanjue Temple, dan makam kuno Liyumei di sore hari. Kombinasi antara wisata alam dan budaya ini membuat perjalanan terasa lengkap.

Tak jauh dari Hengshan, Anda juga bisa singgah ke Kota Datong, sebuah kota bersejarah di Shanxi utara. Datong dikenal dengan harta karun budayanya, mulai dari situs-situs Buddha yang mendunia hingga arsitektur kuno yang masih terjaga. Bagi pencinta perjalanan yang ingin merasakan atmosfer kota kuno sekaligus menjelajah alam, Datong dan Gunung Heng adalah pasangan destinasi yang sulit ditandingi. Dengan tiket masuk sekitar 45 yuan per orang, akses dari bandara maupun pusat kota yang cukup mudah, Hengshan Utara bisa jadi salah satu perjalanan paling berkesan dalam eksplorasi Tiongkok.

Heng mountain
Heng mountain

3. Gunung Songshan

Gunung Songshan di Provinsi Henan sering disebut sebagai “leluhur gunung-gunung” di Tiongkok. Bukan tanpa alasan, gunung ini sudah terbentuk sejak 3,6 miliar tahun lalu dan diakui UNESCO sebagai World Geopark. Itulah sebabnya Songshan sering dijuluki Museum Geologi Alami, karena menyimpan warisan geologis yang sangat langka. Namun, daya tariknya tidak berhenti pada aspek alam saja. Songshan juga menjadi saksi sejarah panjang peradaban Tiongkok, tempat raja, cendekiawan, dan biksu sejak zaman kuno datang berziarah, meninggalkan jejak berupa kuil, akademi, serta warisan budaya yang tak ternilai.

Gunung Songshan terbagi menjadi tiga kawasan utama: Songyang Scenic Area di Gunung Taishi (yang menjadi puncak utama), Shaolin Scenic Area di Gunung Shaoshi, serta Zhongyue Scenic Area. Dari ketiganya, kawasan Shaolin adalah yang paling mendunia. Di sinilah berdiri Kuil Shaolin (少林寺), pusat spiritual sekaligus tempat kelahiran seni bela diri legendaris Shaolin Kungfu. Bagi penggemar Kungfu, menginjakkan kaki di Shaolin ibarat masuk ke tanah impian. Dari pintu masuk Shanhuangzhai, jalur wisata membawa Anda ke Hutan Pagoda Shaolin, kompleks pagoda kuno terbesar di Tiongkok, lalu ke Kuil Shaolin itu sendiri, tempat Zen dan seni bela diri tumbuh berdampingan.

Baca juga: Berlibur ke Beijing Selama Musim Gugur! Rekomendasi Itinerary 6 Hari yang Cocok untuk Anda

Tidak berhenti di situ, kawasan Shaoshi juga menyimpan situs penting lain. Ada Erzu Convent, bangunan tertinggi di Gunung Shaoshi, yang bisa dicapai dengan kereta gantung. Ada pula Chuzu Convent, bangunan kayu kuno berusia ratusan tahun yang masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia, serta Gua Dharma (达摩洞), tempat Bodhidharma bermeditasi selama sembilan tahun dan mengembangkan filsafat Zen. Bagi yang ingin menjelajahi sisi berbeda Buddhisme, Yongtai Temple yang merupakan biara biksuni pertama di Tiongkok juga bisa dikunjungi. Dan jika ingin menikmati panorama alam, jalur ke Shaoshi Towers hingga Liantian Peak, puncak tertinggi Songshan, akan menutup perjalanan dengan pemandangan spektakuler.

Selain Shaoshi, kawasan Songyang di Gunung Taishi juga tak kalah menarik. Di sinilah berdiri Akademi Songyang (嵩阳书院), salah satu dari empat akademi kuno paling terkenal di Tiongkok. Lalu ada Zhongyue Temple, sebuah kompleks besar yang dianggap sebagai pusat pemujaan Gunung Song sejak masa kaisar kuno. Air terjun Luya dan Pagoda Songyue menambah keindahan lanskap yang berpadu dengan kekayaan sejarah. Untuk biaya masuk, tiap kawasan memiliki tiket terpisah, misalnya Kuil Shaolin sekitar 100 yuan, sementara Songyang dan Zhongyue masing-masing sekitar 80 yuan. Dengan akses mudah dari Zhengzhou maupun Luoyang, perjalanan ke Gunung Songshan menawarkan kombinasi utuh antara wisata alam, warisan budaya, dan spiritualitas yang sulit ditandingi.

Songshan Mountain
Songshan Mountain

4. Gunung Huashan

Gunung Huashan di Provinsi Shaanxi adalah salah satu gunung paling terkenal sekaligus paling legendaris di Tiongkok. Dengan ketinggian puncak tertinggi mencapai 2.154,9 meter, gunung ini bukan hanya dikenal sebagai bagian dari Lima Gunung Agung, tetapi juga dianggap sebagai “akar peradaban Tiongkok”. Nama besar Hua dalam Zhong Hua (中华) dan Hua Xia (华夏), sebuah istilah yang merujuk pada bangsa Tiongkok, bahkan berasal dari gunung ini. Jadi, mendaki Huashan bukan sekadar wisata alam, tetapi juga sebuah perjalanan menyentuh akar sejarah dan identitas budaya.

Huashan mencakup area sekitar 148 km² dan terkenal dengan lima puncaknya yang menawan. Puncak Utara (1614 m) atau Yuntai Peak punya platform luas untuk menikmati panorama puncak lainnya, termasuk jalur berbahaya di Black Dragon Ridge (苍龙岭). Puncak Barat (2082,6 m), dikenal juga sebagai Lotus Peak, terbentuk dari bongkahan batu raksasa utuh dan menjadi tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam. Ada juga legenda rakyat terkenal tentang Chenxiang, seorang pemuda yang membelah gunung untuk menyelamatkan ibunya. Puncak Selatan (2154,9 m), titik tertinggi Huashan sekaligus puncak tertinggi dari seluruh Wu Yue, terkenal karena Changkong Plank Trail, jalur pendakian yang disebut sebagai salah satu trek paling berbahaya di dunia. Sementara itu, Puncak Timur (2096,2 m) atau Chaoyang Peak, menjadi tempat terbaik menikmati matahari terbit, dengan batu besar berbentuk telapak tangan raksasa bernama Huayue Fairy Palm yang menambah daya tariknya. Terakhir, ada Puncak Tengah (2037,8 m) atau Peak of Daughter Yu, yang penuh dengan kisah rakyat lokal.

Selain puncak-puncaknya, Huashan juga punya deretan atraksi lain seperti Kuil Yuquan, Changkong Plank Trail, Golden Locks Pass, serta jalur menegangkan Thousand Feet Zhuang Path. Para peziarah Taoisme juga menjadikan gunung ini tempat penting, terutama dengan adanya peninggalan dari aliran Quanzhen Taoisme. Karena keunikannya, Huashan ditetapkan sebagai National AAAAA Tourist Attraction, dan pada tahun 2017 dinobatkan sebagai Destinasi Wisata Paling Populer di Tiongkok.

Untuk menuju lokasi, jaraknya sekitar 120 km dari Kota Xi’an atau sekitar dua jam perjalanan, dan sekitar satu jam dari Weinan. Tiket masuk bervariasi: sekitar 160 yuan per orang pada musim semi hingga musim gugur, dan 100 yuan di musim dingin. Jadi, apakah Anda datang untuk mencari adrenalin di jalur-jalur ekstremnya, berburu momen sunrise dan sunset yang dramatis, atau sekadar meresapi suasana spiritual Taoisme, Gunung Huashan menawarkan pengalaman yang lengkap: berbahaya, indah, sekaligus penuh makna sejarah.

Huashan mountain
Huashan mountain

5. Gunung Tai

Gunung Tai di Provinsi Shandong adalah gunung yang menempati posisi paling istimewa di antara Lima Gunung Agung Tiongkok. Dengan ketinggian 1.545 meter, gunung ini bukan hanya diakui UNESCO sebagai Warisan Alam dan Budaya Dunia sekaligus World Geopark, tetapi juga dianggap sebagai simbol peradaban Tiongkok. Saking pentingnya, gambar Gunung Tai bahkan diabadikan pada lembar uang 5 Yuan. Sejak ribuan tahun lalu, gunung ini dipandang sebagai jalan menuju langit dan takhta, sehingga lebih dari selusin kaisar, dari Dinasti Qin hingga Qing, datang langsung untuk melakukan upacara persembahan dan penobatan spiritual.

Gunung Tai dikenal dengan berbagai nama, seperti Daishan, Daizong, atau Gunung Dai, dan sejak lama menjadi gunung suci baik bagi Taoisme maupun Buddhisme. Di sepanjang jalur pendakiannya, Anda akan menemukan banyak kuil, monumen, dan prasasti batu yang menjadi saksi perjalanan sejarahnya. Kuil Dai (岱庙) yang dibangun sejak Dinasti Han, misalnya, adalah tempat utama ritual pemujaan sekaligus penyimpan koleksi peninggalan budaya Gunung Tai. Dari sini, jalur klasik melalui Red Gate Palace hingga ke Puncak Kaisar Giok (玉皇顶) dianggap sebagai rute terbaik untuk merasakan gabungan pemandangan alam dan warisan budaya. Pendakian ini memakan waktu sekitar 4 hingga 6 jam, cukup menantang dengan tanjakan curam, termasuk jalur ikonik Eighteen Mountain Bends yang membuat lutut benar-benar diuji.

Gunung Tai juga terkenal dengan Empat Spektakel Alamnya: matahari terbit, matahari terbenam, lautan awan, serta panorama "sabuk emas" Sungai Kuning yang membentang di kejauhan. Ada pula puncak-puncak terkenal seperti Puncak Tianzhu dan berbagai sudut yang menawarkan pemandangan menakjubkan sepanjang tahun. Musim semi menghadirkan bunga mekar, musim panas penuh pepohonan rindang, musim gugur membawa warna keemasan, dan musim dingin menyajikan lanskap bersalju yang magis.

Baca juga: Mau Healing? Berikut 10 Rekomendasi Tempat dengan Pemandangan Tercantik di China

Secara administratif, Gunung Tai terletak di Distrik Daiyue, Kota Taian, dengan akses yang sangat mudah. Dari Jinan, ibu kota Shandong, perjalanan hanya sekitar satu jam, begitu juga dari Qufu, kampung halaman Kongfusius. Tiket masuknya sekitar 115 yuan per orang. Dengan reputasi sebagai perwujudan etos bangsa Tiongkok, mengunjungi Gunung Tai bukan hanya soal menikmati panorama, tapi juga menyentuh inti dari sejarah, kepercayaan, dan jiwa peradaban yang telah membentuk Tiongkok selama ribuan tahun.

Tai mountain
Tai mountain

Penutup: Menyusuri Lima Gunung Agung, Menyelami Jiwa Tiongkok

Perjalanan melintasi Lima Gunung Agung bukan sekadar wisata alam biasa. Dari Hengshan di Hunan yang anggun, Hengshan di Shanxi yang kokoh dan penuh legenda, Songshan dengan warisan Kungfu Shaolin, Huashan dengan jalur ekstremnya, hingga Tai Shan yang dianggap sebagai puncak peradaban Tiongkok, semuanya menghadirkan pengalaman berbeda yang menyatu antara keindahan alam, spiritualitas, dan sejarah ribuan tahun.

Setiap gunung memiliki karakter unik: ada yang menenangkan dengan kuil-kuil Taoisme, ada yang menggugah adrenalin dengan jalur berbahaya, ada pula yang membuat kita terpesona lewat jejak panjang budaya dan filsafat kuno. Mengunjungi salah satunya saja sudah bisa memberikan kesan mendalam, apalagi bila menjelajahi kelimanya.

Di balik tebing-tebing curam, kabut yang bergulung, serta kuil-kuil kuno yang masih berdiri, kita seakan diajak menyentuh inti dari kebijaksanaan dan keteguhan bangsa Tiongkok. Itulah mengapa ada pepatah terkenal: “Setelah melihat Lima Gunung Agung, gunung-gunung lain tak lagi berarti.”

Bagi Anda yang merencanakan perjalanan ke Tiongkok, menambahkan Wu Yue dalam daftar bukan hanya ide bagus, tapi juga kesempatan langka untuk benar-benar memahami bagaimana alam, keyakinan, dan sejarah berpadu membentuk jati diri sebuah bangsa. Jadi, gunung mana yang akan Anda pilih untuk didaki lebih dulu?

Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!

Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!