5 Rekomendasi Restoran Hot Pot di Chongqing, China
Hanifam
10/20/20259 min read


Menikmati Hot Pot di Great Wall
Orang-orang Chongqing punya cara pandang yang cukup unik soal kuliner. Mereka tidak terlalu percaya pada sistem bintang Michelin. Alasannya sederhana: bagi mereka, masakan Sichuan terlalu luas, terlalu kaya rasa, dan terlalu hidup untuk diukur dengan standar penilaian Barat. Rasa pedas, aroma rempah, dan karakter khas makanan di Chongqing dianggap tidak bisa dinilai hanya dari aspek seperti suasana, pelayanan, atau penyajian. Karena itu, masyarakat setempat justru menciptakan ukuran mereka sendiri yang disebut “Standar Michelin Chongqing”, yaitu semacam versi anti-Michelin yang penuh humor dan kebanggaan lokal.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan “Standar Michelin Chongqing”? Begini contohnya. Jika tempat makannya sulit ditemukan dan suasananya kurang nyaman, itu sudah pantas disebut bintang satu versi Chongqing. Kalau pemiliknya dikenal galak, mudah kesal, bahkan bisa saja mengomel ke pelanggan, tapi masakannya luar biasa lezat, maka itu bintang dua. Bila warungnya hanya buka setengah hari karena sisanya digunakan pemilik untuk bermain kartu, maka itu bintang tiga. Dan kalau warung itu cuma satu-satunya di kota, tanpa cabang di mana pun, itulah puncak penghargaan, yaitu bintang empat versi Chongqing.
Bagi warga Chongqing, penilaian tertinggi selalu jatuh pada rasa. Mereka tidak peduli seberapa mewah interiornya atau seberapa ramah pelayannya, selama makanannya benar-benar enak. Keaslian rasa sering ditemukan di gang sempit atau warung kecil, bukan di restoran berkelas. Pemandangan seperti pengusaha sukses yang datang dengan mobil sport tapi makan di warung tenda, atau pemilik bisnis besar yang jongkok di bangku kecil sambil menyeruput mi pedas, adalah hal yang biasa di kota ini. Di Chongqing, rasa selalu menang atas penampilan.
Jadi, kalau Anda berkunjung ke Chongqing, jangan hanya mencari restoran mahal atau tempat yang “Instagrammable.” Cobalah jelajahi warung dan kedai yang mungkin tampak sederhana, tapi punya cita rasa yang tak terlupakan. Kami sudah menyiapkan lima rekomendasi restoran hot pot, mulai dari yang paling tradisional hingga gaya baru yang lebih ringan untuk wisatawan. Melalui pengalaman ini, kami berharap Anda bisa merasakan sendiri semangat, kehangatan, dan kelezatan sejati kota Chongqing.
1. Sister Pei's Old Hot Pot (珮姐老火锅)
Sister Pei’s Old Hot Pot terletak di kawasan Changjia Hui, Nanbin Road, yang merupakan salah satu area yang cukup populer di Chongqing. Rata-rata biaya makan di sini berkisar antara 100 hingga 500 RMB per orang, tergantung pilihan bahan dan paketnya. Beberapa staf dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris dasar, jadi wisatawan asing masih bisa cukup nyaman memesan makanan. Lokasinya juga strategis, dekat dengan sejumlah tempat menarik seperti titik pandang pertemuan dua sungai, Kuil Ciyun, Taman Nanbin Kaibu, dan kawasan Longmenhao yang terkenal dengan pemandangan malamnya.
Baca juga: Rekomendasi 12 Kuliner Beijing untuk Anda yang Pertama Kali Berlibur ke China
Restoran ini sering dijuluki sebagai “Hermes-nya dunia hot pot Chongqing”. Julukan itu bukan tanpa alasan. Sister Pei’s Old Hot Pot menawarkan pengalaman makan yang jauh dari kesan “sederhana” yang biasanya melekat pada hot pot Chongqing. Interiornya dirancang dengan sentuhan seni modern yang berpadu harmonis dengan elemen budaya lokal. Cahaya lampu yang lembut dan dekorasi elegan menciptakan suasana makan yang terasa mewah, namun tetap hangat dan nyaman.
Yang membuat tempat ini istimewa adalah keseimbangannya antara rasa autentik dan sentuhan premium. Kuah dasarnya tetap mempertahankan ciri khas Chongqing, yaitu memiliki rasa yang pedas, harum, dan kaya rempah, tapi dengan perhatian besar pada kualitas bahan dan cara penyajian. Sister Pei’s tidak hanya soal rasa, tapi juga soal pengalaman menyeluruh yang dirancang dengan penuh detail.
Dari daging Wagyu berkualitas tinggi, seafood segar, bakso buatan tangan, hingga sayuran organik pilihan, semua bahan dipilih dengan sangat cermat. Setiap hidangan disajikan dengan tampilan artistik yang menggugah selera, seperti karya seni di atas meja makan. Di sini, Anda tidak hanya menikmati kelezatan hot pot, tapi juga pengalaman visual yang menawan. Sister Pei’s Old Hot Pot berhasil menunjukkan bahwa hot pot Chongqing bisa tampil elegan tanpa kehilangan jiwanya, pedas, hangat, dan penuh karakter.


2. Yinghua Crossing Hot Pot (莺花渡火)
Restoran hot pot ini terletak di lantai 11 Hongya Cave, di Jalan Cangbai, kawasan Jiefangbei, Distrik Yuzhong. Rata-rata biaya makan di sini sekitar 100 RMB per orang. Beberapa stafnya bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris dasar, jadi cukup membantu untuk wisatawan. Lokasinya sangat strategis, dimana hanya beberapa langkah dari ikon wisata terkenal seperti Hongya Cave sendiri, Jiefangbei, dan Jembatan Qiansimen, yang semuanya wajib dikunjungi saat Anda berada di Chongqing.
Satu hal yang harus Anda siapkan sebelum makan di sini adalah kesabaran. Antrean di depan restoran ini bisa cukup panjang, terutama pada malam hari dan akhir pekan. Tapi menariknya, pengalaman menunggu di sini justru menjadi bagian dari pesona restoran ini sendiri. Sambil duduk di bangku panjang yang berkelok di pintu masuk, Anda akan merasakan suasana khas Chongqing yang ramai, hangat, dan penuh energi. Orang-orang bercakap, bercanda, dan menunggu giliran sambil mencium aroma kuah pedas yang menggoda dari dalam, sebuah pemandangan yang menggambarkan betapa besar kecintaan warga Chongqing terhadap hot pot mereka.
Begitu akhirnya duduk di meja, Anda akan tahu kenapa tempat ini begitu populer. Kuah dasarnya kaya rasa, pedas, dan harum, sementara bahan-bahan yang digunakan selalu segar. Dua menu yang paling direkomendasikan adalah rainbow beef dan cherry blossom beef , yang merupakan potongan daging lembut dengan marbling indah yang terasa juicy dan penuh cita rasa setelah dicelupkan sebentar ke dalam kuah panas. Rasanya membuat siapa pun ingin kembali lagi.
Kami pribadi paling suka makan di cabang Hongya Cave ini, karena setelah menikmati hot pot, Anda bisa langsung berjalan keluar dan disambut pemandangan malam Hongya Cave yang menakjubkan. Lampu-lampu yang berkilau di tebing, jembatan yang melintang di atas sungai, dan hiruk pikuk kota di malam hari, dimana semuanya berpadu sempurna, menciptakan penutup yang indah untuk pengalaman makan yang tak terlupakan.


3. Underground City Old Hot Pot (地下之城老火锅)
Underground City Old Hot Pot berlokasi di Underground City, No. 5 Ji’an Road, Longta Street, Distrik Yubei. Rata-rata biaya makan di sini sekitar 100 RMB per orang. Lokasinya cukup mudah dijangkau karena berada tak jauh dari Stasiun Kereta Longtousi dan kawasan ramai Guanyinqiao Pedestrian Street. Tapi yang membuat restoran ini benar-benar menarik bukan hanya makanannya, melainkan pengalaman unik yang ditawarkannya, yaitu makan hot pot di dalam bunker bawah tanah peninggalan masa perang.
Begitu melangkah masuk, suasananya langsung berbeda. Restoran ini dibangun di dalam kompleks tempat perlindungan udara sepanjang beberapa kilometer, dan interiornya didesain untuk membawa pengunjung seolah kembali ke masa 1950-an hingga awal 2000-an. Lampu-lampu di sepanjang terowongan bawah tanah berkilau hangat, dengan meja-meja yang berjajar di kedua sisi. Di dindingnya terpampang slogan-slogan dan ungkapan populer dari berbagai era, menghadirkan nuansa nostalgia yang kuat dan sekaligus menjadi spot foto yang menarik bagi banyak pengunjung.
Langit-langit restoran dihiasi ribuan lampu kecil yang menciptakan efek “lautan cahaya”, sementara dinding bertuliskan kutipan seniman dan area “Sky Mirror” menjadi tempat favorit untuk berfoto. Luas keseluruhan restoran mencapai sekitar 60.000 meter persegi, yang setara dengan enam lapangan sepak bola. Ada 18 bunker yang saling terhubung, masing-masing setinggi dan selebar enam meter, dengan jalur terpanjang mencapai 520 meter lurus. Rasanya seperti berjalan di dalam labirin bawah tanah, tapi yang menunggu di ujungnya bukan bahaya, melainkan panci kuah panas yang mengepul dan aroma cabai khas Chongqing.
Restoran ini buka 24 jam penuh, menjadikannya tempat ideal untuk siapa saja; baik wisatawan yang kelaparan di tengah malam maupun warga lokal yang ingin menikmati sensasi pedas di pagi buta. Setelah puas menyantap hot pot, Anda bisa melangkah ke kedai teh tua di sebelahnya. Duduk santai sambil menikmati semangkuk cover bowl tea akan melengkapi pengalaman Anda di sini , sebuah perpaduan antara rasa, sejarah, dan budaya yang begitu khas Chongqing.


4. Pipa Garden Shiweixian Hot Pot (枇杷园食为鲜火锅)
Restoran hot pot yang satu ini terletak di Desa Jinzhu, Jalan Nanshan, Distrik Nan’an. Rata-rata biaya makan di sini sekitar 100 RMB per orang. Letaknya berdekatan dengan beberapa destinasi populer seperti Kediaman Resmi Nanshan dan kawasan wisata Nanshan yang terkenal dengan pemandangan alamnya. Namun daya tarik utamanya bukan sekadar pada rasa, melainkan pada pengalaman visual yang benar-benar luar biasa. Tempat ini dikenal luas sebagai salah satu “selebgram”-nya dunia hot pot Chongqing, bahkan sering disebut sebagai restoran hot pot terbesar di dunia, dan ya, sebutan itu memang pantas mereka dapatkan!
Meski rasanya mungkin bukan yang paling menonjol dibanding restoran legendaris lainnya di Chongqing, tempat ini tetap jadi pilihan utama kami saat menjamu teman atau tamu dari luar kota. Alasannya sederhana: pemandangan malamnya benar-benar spektakuler. Restoran ini menghabiskan puluhan juta yuan untuk menciptakan pencahayaan malam yang dramatis dan indah. Begitu malam tiba, lampu-lampu berwarna, pemandangan pegunungan, dan uap panas dari panci hot pot berpadu menciptakan suasana seperti di dunia fantasi. Setiap sudut terasa seperti lukisan hidup, tak heran kalau banyak wisatawan datang ke sini hanya untuk berfoto.
Sebagian besar meja makan berada di area terbuka, membuat udara terasa segar dan suasananya santai. Sambil menikmati aroma cabai dan mentega yang khas, Anda bisa memandangi kota Chongqing yang berkilau di kejauhan. Tempat ini memang dirancang untuk menciptakan pengalaman makan yang lebih dari sekadar soal rasa, namun ini juga soal suasana, kebersamaan, dan kenangan.
Pipa Garden Hot Pot, begitu tempat ini dikenal, sangat cocok untuk acara keluarga, kumpul teman, atau menjamu tamu penting. Menikmati hot pot di bawah langit malam Nanshan sambil dikelilingi cahaya lampu dan uap panas yang menari di udara adalah pengalaman yang sulit dilupakan. Jika Anda ingin merasakan sisi glamor dan romantis dari budaya hot pot Chongqing, tempat ini adalah pilihan yang sempurna.


5. Yuwei Xiaoyu Hot Pot (渝味晓宇火锅)
Yuwei Xiaoyu Hot Pot berlokasi di No. 86 Pipa Hill Street, Distrik Yuzhong. Rata-rata biaya makan di sini sekitar 70–100 RMB per orang. Jangan berharap bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris, karena di sini kelezatanlah yang menjadi bahasa universal. Lokasinya juga strategis, dekat dengan beberapa tempat wisata populer seperti Eskalator Crown, Gerbang Tongyuan, dan Jalan Fairy Cave.
Restoran ini adalah salah satu nama legendaris di dunia hot pot Chongqing. Sudah berdiri sejak lama dan bahkan pernah tampil dalam program kuliner terkenal A Bite of China. Beberapa tahun lalu, Yuwei Xiaoyu menduduki peringkat pertama dalam daftar 50 restoran hot pot terbaik di Chongqing, sebuah pencapaian besar di kota yang dikenal sebagai “ibu kota hot pot” Tiongkok.
Suasana di Yuwei Xiaoyu mungkin jauh dari kesan mewah. Anda tidak akan menemukan interior elegan atau pencahayaan hangat di sini. Namun justru kesederhanaan itu yang membuatnya begitu menarik. Tempat ini punya atmosfer yang benar-benar “membumi,” dengan aroma kaldu pedas yang memenuhi udara dan suara riuh para pengunjung yang menikmati makan bersama. Di Chongqing, lingkungan sederhana sering kali jadi pertanda bahwa makanannya luar biasa, dan Yuwei Xiaoyu adalah contoh sempurnanya.
Baca juga: 12 Rekomendasi Restoran Terbaik di Shanghai yang Wajib Anda Coba!
Ciri khasnya terletak pada kuah dasar hot pot yang pedas, harum, dan penuh rasa mentega sapi khas Chongqing. Rasa kuahnya kuat, tajam, tapi juga dalam, dimana benar-benar mencerminkan cita rasa autentik kota ini. Namun, restoran ini mungkin bukan untuk semua orang. Yuwei Xiaoyu lebih cocok untuk wisatawan yang sudah lama tinggal di Tiongkok atau mereka yang gemar menjelajahi rasa-rasa ekstrem dari berbagai daerah. Kalau Anda termasuk tipe petualang yang mencari pengalaman kuliner Chongqing yang paling asli, tempat ini wajib dicoba. Tapi kalau baru pertama kali datang dan belum terbiasa dengan tingkat kepedasan Sichuan yang legendaris, sebaiknya mulai dari tempat lain dulu sebelum menantang diri di sini.


Menutup dengan Rasa, Cerita, dan Kehangatan Chongqing
Dari gang-gang sempit hingga restoran mewah di puncak bukit, hot pot di Chongqing bukan sekadar makanan — ia adalah bagian dari kehidupan, budaya, dan bahkan identitas kota ini. Setiap tempat memiliki karakternya sendiri: ada yang mempertahankan cita rasa tradisional tanpa kompromi, ada pula yang menampilkan wajah modern dan elegan dari hot pot Chongqing. Namun satu hal yang selalu sama: semangat dan kecintaan orang Chongqing terhadap makanan yang menghangatkan tubuh sekaligus menyatukan hati.
Menikmati hot pot di kota ini adalah cara terbaik untuk memahami jiwa Chongqing. Saat Anda duduk di depan panci kuah pedas yang mengepul, mencelupkan irisan daging tipis, dan tertawa bersama teman atau keluarga, Anda tidak hanya makan — Anda sedang ikut menjadi bagian dari budaya yang hidup. Dari Yuwei Xiaoyu yang legendaris, Sister Pei’s yang mewah, hingga Underground City yang penuh sejarah dan Pipa Garden yang memanjakan mata, semuanya menawarkan pengalaman yang tak hanya menggugah selera, tapi juga meninggalkan kenangan hangat.
Jadi, jika suatu hari Anda datang ke Chongqing, jangan buru-buru mencari restoran mahal atau tempat yang paling populer di media sosial. Cobalah berjalan perlahan, ikuti aroma pedas yang menyeruak di udara, dan temukan sendiri kenapa bagi warga Chongqing, hot pot bukan sekadar hidangan — tapi cara mereka merayakan hidup.
Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!
Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!
