Rekomendasi Itinerary 7 Hari ke Yunnan saat Musim Dingin

Hanifam

11/12/202510 min read

TOURCHINA - TOUR CHINA - ITINERARY WINTER YUNNAN
TOURCHINA - TOUR CHINA - ITINERARY WINTER YUNNAN

Merayakan Tahun Baru dan Christmas di Yunnan, China

Musim dingin sering kali identik dengan hawa dingin yang menusuk dan langit kelabu. Namun, Yunnan menawarkan pengalaman yang berbeda. Di provinsi ini, Anda masih bisa merasakan hangatnya matahari, langit biru jernih, dan pemandangan pegunungan yang seolah tak berujung. Udara terasa segar tanpa membuat kaku, cocok untuk berjalan santai di kota kuno, menjelajahi danau yang tenang, atau menikmati teh hangat sambil memandangi kabut tipis yang melayang di atas air.

Berbeda dengan destinasi musim dingin lainnya di Tiongkok, Yunnan punya pesona tersendiri. Cuacanya bersahabat, budayanya kaya, dan makanannya luar biasa lezat. Dari Kunming yang modern hingga Lijiang yang seperti berhenti di waktu lampau, setiap kota memiliki karakternya sendiri. Anda bisa menikmati keindahan alam, mengenal suku-suku minoritas seperti Bai dan Naxi, serta mencicipi kuliner lokal yang memadukan rasa pedas, asam, dan aroma rempah khas pegunungan.

Perjalanan tujuh hari ini membawa Anda melewati tiga kota utama: Kunming, Dali, dan Lijiang. Setiap tempat menawarkan suasana yang berbeda, dari taman batu kapur yang megah di Kunming, hingga kota kuno Dali di tepi Danau Erhai yang tenang, hingga akhirnya tiba di Lijiang dengan pemandangan Gunung Salju Naga Giok yang legendaris. Semua itu dikemas dengan kenyamanan hotel bintang lima dan harga yang tetap terjangkau, menjadikannya pilihan ideal untuk liburan Natal atau Tahun Baru.

Lebih dari sekadar perjalanan wisata, tur musim dingin di Yunnan ini adalah kesempatan untuk melambat sejenak, menikmati keindahan yang alami, dan merasakan keramahan orang-orang lokal yang tulus. Di akhir perjalanan, Anda tidak hanya membawa pulang foto-foto cantik, tetapi juga kenangan hangat yang sulit dilupakan.

1. Hari ke 1-2: Kunming | Kota Musim Semi Abadi

Petualangan Anda di Yunnan dimulai di Kunming, kota yang dijuluki City of Eternal Spring karena suhu sejuk dan langit cerahnya hampir sepanjang tahun. Begitu tiba, udara pegunungan yang bersih dan hangatnya sinar matahari akan langsung membuat Anda merasa segar. Di hari pertama, cobalah bersantai di Dianchi Lake, danau luas yang dikelilingi taman dan perbukitan hijau. Saat musim dingin, burung-burung camar bermigrasi ke sini, menciptakan pemandangan yang indah di atas permukaan air. Jika masih ingin berjalan santai, kunjungi Haigeng Park yang terletak di tepi danau untuk menikmati pemandangan matahari terbenam yang lembut.

Di hari berikutnya, waktunya berpetualang ke Stone Forest (Shilin), salah satu situs alam paling terkenal di Tiongkok. Kawasan ini adalah taman batu kapur raksasa yang terbentuk selama jutaan tahun, dengan formasi batu menjulang tinggi menyerupai menara. Anda bisa naik tram wisata untuk menjelajahi area yang luas sambil berhenti di beberapa titik foto terbaik. Pemandangan di sini terasa magis, terutama saat sinar pagi menembus celah-celah batu berlumut. Setelahnya, kunjungi Green Lake Park, taman kota yang hidup dengan musik, tawa, dan aroma makanan jalanan. Duduklah di bangku tepi danau, nikmati suasana santai, dan biarkan hiruk-pikuk lokalnya membuat Anda merasa menjadi bagian dari kota ini.

Setelah seharian berjalan, tidak ada yang lebih nikmat selain semangkuk crossing-the-bridge noodles (guoqiao mixian) khas Yunnan. Mie berkuah panas ini disajikan dengan potongan daging, telur, dan sayuran segar yang dimasukkan sesaat sebelum disantap. Rasanya ringan tapi menghangatkan, cocok untuk malam musim dingin. Anda bisa menemukannya di banyak restoran lokal, tetapi tempat seperti Yi Ke Yunnan Cuisine dikenal memiliki rasa autentik. Untuk kopi pagi atau sore santai, 1901 Café di kawasan Wenhua Alley menawarkan suasana klasik dengan sentuhan seni yang hangat, sementara Salvador’s Coffee House populer di kalangan ekspatriat yang mencari makanan barat ringan dan kopi berkualitas.

Baca juga: Rekomendasi Itinerary ke Harbin: 5 Hari Mengelilingi Kota Es di China

Selama di Kunming, Anda bisa menginap di InterContinental Kunming, hotel yang luas dan tenang di dekat Danau Dianchi, dengan taman hijau yang membuat Anda serasa di resor pegunungan. Jika ingin lokasi yang lebih strategis di pusat kota, Sofitel Kunming bisa jadi pilihan dengan fasilitas modern dan pemandangan malam kota yang cantik. Keduanya menawarkan kenyamanan maksimal sebelum Anda melanjutkan perjalanan ke Dali keesokan harinya.

Kunming
Kunming

2. Hari ke-3: Dali | Danau, Desa, dan Seni Tie-Dye

Perjalanan dari Kunming ke Dali bisa ditempuh dengan kereta cepat sekitar dua jam, dan pemandangan di sepanjang jalurnya sudah menjadi bagian dari pengalaman itu sendiri. Pegunungan yang berselimut kabut dan ladang hijau membuat perjalanan terasa singkat. Setibanya di Dali, suasana langsung terasa berbeda. Kota ini punya ritme yang lebih tenang, dengan udara segar dan aroma teh yang samar tercium di setiap sudut. Dali adalah tempat di mana kehidupan berjalan dengan santai, dan setiap jalan batu di kota tuanya seolah menyimpan cerita.

Mulailah eksplorasi Anda di Dali Ancient Town, kawasan yang ramai namun tetap menawan dengan arsitektur tradisional suku Bai, toko kerajinan tangan, serta kafe dan bar kecil yang tersembunyi di antara gang-gang sempit. Anda bisa menghabiskan waktu berjalan tanpa tujuan, melihat penduduk setempat menjajakan hasil tenun, atau sekadar duduk di balkon kafe menikmati suasana kota kuno. Di sore hari, naik sepeda atau sewa e-bike untuk berkeliling Danau Erhai, danau yang terkenal karena airnya yang jernih dan pemandangan matahari terbenamnya yang luar biasa. Banyak penginapan dan kafe kecil di sepanjang tepi danau, tempat ideal untuk berhenti dan menikmati teh sambil melihat pantulan cahaya senja di permukaan air.

Selain pesona kota tuanya, jangan lewatkan kunjungan ke Desa Xizhou, sekitar 30 menit dari pusat kota. Desa ini adalah jantung budaya suku Bai, dikenal karena rumah-rumah tradisional dengan dinding putih dan mural berwarna biru. Di sini Anda bisa ikut lokakarya tie-dye, seni pewarnaan kain tradisional yang sudah diwariskan turun-temurun. Membuat pola dengan tangan Anda sendiri lalu melihat hasilnya setelah dicelup dan dikeringkan memberikan kepuasan tersendiri, apalagi hasilnya bisa dibawa pulang sebagai suvenir pribadi. Setelah itu, cobalah teh bunga krisan atau yoghurt lokal yang dijual di pasar kecil sekitar desa.

Untuk makan malam, Anda bisa mampir ke Cangshan Bistro, restoran kecil dengan menu campuran masakan Barat dan Yunnan yang disajikan dengan suasana hangat dan pemandangan gunung di kejauhan. Jika lebih suka cita rasa lokal, restoran di kawasan Renmin Road seperti Yunxi Restaurant menawarkan masakan khas Bai yang ringan tapi penuh rasa, seperti ikan bakar dengan rempah bunga dan tumisan sayuran gunung. Setelah makan, berjalan di jalanan berbatu sambil melihat lampion mulai menyala adalah cara sempurna untuk menutup hari.

Soal tempat menginap, The Linden Centre sering direkomendasikan bagi mereka yang mencari pengalaman budaya otentik. Hotel butik ini menempati bangunan tradisional Bai yang dipugar dengan indah dan dikelola dengan sentuhan personal. Alternatifnya, banyak penginapan di tepi Danau Erhai yang menawarkan pemandangan langsung ke air dan suasana tenang, seperti Dali Landscape Hotel atau penginapan kecil bergaya minimalis yang tersebar di sepanjang pantai barat danau. Di Dali, setiap tempat terasa seperti rumah, dan suasananya membuat Anda ingin tinggal lebih lama.

Dali
Dali

3. Hari ke-4: Shaxi | Sentuhan Nostalgia Jalur Sutra Kuno

Dari Dali, perjalanan menuju Shaxi Ancient Town memakan waktu sekitar dua jam dengan mobil, dan sepanjang jalan Anda akan disuguhi pemandangan pegunungan, lembah, dan desa-desa kecil yang tenang. Begitu tiba, suasana Shaxi terasa berbeda dari kota lain di Yunnan. Di sini waktu seolah berjalan lebih lambat. Jalan-jalan batu yang sempit, rumah-rumah kayu tua dengan atap genting gelap, serta aliran sungai kecil yang mengalir di tengah desa menciptakan suasana damai yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Tidak ada hiruk-pikuk turis, hanya suara langkah kaki di bebatuan dan bunyi lonceng sepeda tua yang sesekali lewat.

Shaxi dulu merupakan salah satu titik penting di Jalur Teh dan Kuda yang legendaris, rute perdagangan kuno yang menghubungkan Yunnan dengan Tibet. Jejak sejarah itu masih terasa kuat di sini. Anda bisa mulai menjelajahi dari Sideng Square, alun-alun utama yang menjadi pusat kehidupan desa. Di sekitarnya terdapat kuil tua, pasar kecil, dan beberapa toko yang menjual kerajinan tangan dari kayu dan kain. Tidak jauh dari sana, Xingjiao Temple berdiri dengan arsitektur khas Tiongkok selatan yang sederhana tapi menawan. Jika Anda datang di hari pasar (biasanya Jumat), suasana akan lebih hidup karena warga dari desa sekitar turun ke kota membawa hasil bumi, kain, dan rempah-rempah untuk dijual.

Setelah berjalan-jalan, Anda bisa mampir ke salah satu kafe kecil di tepi sungai seperti Tea & Books Café, tempat yang ideal untuk beristirahat sambil menyeruput teh bunga atau kopi lokal. Suasananya tenang, dengan aroma kayu dan suara aliran air yang menenangkan. Beberapa pengunjung bahkan membawa buku dan duduk berjam-jam di sana. Untuk makan siang, banyak penginapan yang juga menyediakan hidangan rumahan sederhana, yaitu nasi goreng sayuran, sup jamur liar, atau mi Yunnan hangat yang dibuat langsung di dapur kecil mereka. Rasanya mungkin tidak mewah, tapi kesederhanaannya justru membuatnya terasa istimewa.

Jika Anda ingin bermalam di Shaxi, pilihan penginapan di sini lebih mengarah pada suasana hangat dan personal daripada kemewahan. Horse Pen 46 Inn, yang dulunya merupakan rumah kuda untuk para pedagang, kini menjadi guesthouse dengan interior kayu dan halaman terbuka yang indah. Untuk pilihan yang sedikit lebih modern tapi tetap mempertahankan nuansa tradisional, Shaxi Laomadian Lodge bisa jadi alternatif yang nyaman. Tidur di kota kecil seperti ini memberi pengalaman berbeda, dimana langit malam yang dipenuhi bintang, udara dingin yang menenangkan, dan keheningan yang jarang bisa Anda temukan di tempat lain.

Shaxi mungkin tidak sebesar Dali atau sepopuler Lijiang, tapi justru di situlah pesonanya. Kota ini mengajarkan cara menikmati hal-hal sederhana: berjalan tanpa tujuan, mengobrol dengan penduduk lokal, dan membiarkan waktu mengalir dengan tenang. Setelah satu malam di sini, Anda akan merasa seperti baru saja menemukan potongan kecil kehidupan yang hilang di tengah kesibukan dunia modern.

Shaxi
Shaxi

4. Hari ke 5-7: Lijiang | Kota Kuno, Gunung Salju, dan Tradisi Naxi

Perjalanan dari Shaxi ke Lijiang memakan waktu sekitar dua jam, dan di sepanjang jalan Anda akan melihat pemandangan yang berubah perlahan dari lembah tenang menjadi kota yang lebih hidup. Begitu tiba, Anda akan langsung merasakan energi berbeda. Lijiang Old Town, atau Dayan Ancient Town, adalah salah satu kota tua paling menawan di Tiongkok. Jalannya berliku-liku, penuh kanal kecil, jembatan batu, dan rumah-rumah kayu beratap gelap yang dihiasi lentera merah. Suara air yang mengalir di sepanjang kanal, aroma kue kacang panggang dari toko-toko kecil, dan alunan musik tradisional dari kejauhan menciptakan suasana yang terasa seperti mimpi.

Mulailah petualangan Anda dengan berjalan kaki menyusuri gang-gang kecil Dayan Town. Di sini Anda bisa menemukan butik lokal yang menjual kerajinan tangan suku Naxi, seperti syal wol, perhiasan perak, dan tas dari kain tenun. Banyak juga studio foto yang menawarkan pengalaman berpakaian dalam kostum tradisional Naxi, lengkap dengan riasan dan latar kota tua, yang menjadi kegiatan favorit wisatawan muda. Menjelang sore, Anda bisa naik ke Lion Hill untuk melihat panorama seluruh kota tua yang diterangi sinar matahari keemasan. Saat malam tiba, lampu-lampu lentera mulai menyala dan musik dari bar-bar kecil terdengar lembut, menciptakan suasana yang romantis namun tetap tenang.

Di hari berikutnya, bersiaplah untuk salah satu pengalaman paling memukau di Yunnan, sebuah kunjungan ke Jade Dragon Snow Mountain. Gunung megah ini menjulang setinggi lebih dari 5.500 meter dan puncaknya hampir selalu tertutup salju. Anda bisa naik cable car hingga ke area pandang di Yunshanping Meadow atau Glacier Park, tergantung kondisi cuaca. Dari atas, pemandangan lembah Lijiang di bawah terlihat luar biasa. Udara di sini dingin dan tipis, jadi siapkan pakaian hangat dan jangan terburu-buru saat berjalan. Dalam perjalanan kembali, berhenti sejenak di Blue Moon Valley, danau berair biru kehijauan yang jernih seperti kaca. Airnya berasal dari gletser gunung, dan pantulan langit di permukaannya sering membuat pengunjung terdiam kagum.

Hari terakhir di Lijiang bisa diisi dengan sesuatu yang lebih santai. Kunjungi Black Dragon Pool, taman bersejarah dengan kolam jernih yang memantulkan bayangan Gunung Naga Giok di kejauhan. Tempat ini juga menjadi lokasi favorit untuk fotografi karena pemandangannya yang klasik. Setelah itu, pergilah ke Yuhu Village, desa kecil di kaki gunung yang pernah menjadi tempat tinggal penjelajah asal Amerika, Joseph Rock. Rumah batu tua yang pernah ditinggalinya kini dijadikan museum kecil, dan desa ini masih mempertahankan cara hidup tradisional Naxi. Warga di sini ramah, sering kali menyapa pengunjung atau menawarkan untuk mencoba teh lokal yang mereka seduh sendiri.

Untuk pengalaman menginap, Amandayan Resort menjadi pilihan terbaik bagi Anda yang mencari kenyamanan maksimal. Terletak di atas bukit dengan pemandangan langsung ke kota tua, hotel ini memadukan arsitektur tradisional dengan layanan modern. Bagi yang lebih menyukai suasana ramah lingkungan dan santai, The Bivou Lijiang menawarkan kamar dengan desain minimalis dan taman hijau yang tenang. Setelah seharian berjalan, makan malam di N’s Kitchen bisa jadi pilihan ideal. Restoran ini menyajikan hidangan barat dan lokal dalam suasana santai, cocok untuk menikmati segelas wine sambil menutup hari. Jika Anda ingin mencoba sesuatu yang berbeda, Lamu’s House of Tibet menawarkan hidangan khas dataran tinggi seperti sup yak dan teh mentega yang unik tapi menghangatkan.

Baca juga: 7 Rekomendasi Kota Terbaik untuk Anda yang Ingin Merayakan Tahun Baru 2026 di China

Tiga hari di Lijiang akan terasa cepat berlalu, namun meninggalkan kesan yang sulit dilupakan. Di sinilah semua pesona Yunnan berpadu, dimana alam yang megah, sejarah yang kaya, dan kehidupan lokal yang penuh warna. Saat Anda bersiap kembali, mungkin Anda akan merasa sedikit enggan pergi. Tapi di sisi lain, ada perasaan puas karena seminggu di Yunnan telah memberi sesuatu yang jarang ditemukan di perjalanan lain: ketenangan yang sederhana namun dalam.

Lijiang
Lijiang

Penutup: Sebuah Musim Dingin yang Tak Ingin Berakhir

Tujuh hari di Yunnan terasa seperti perjalanan kecil yang menyentuh banyak sisi kehidupan — dari alam yang megah, budaya yang kaya, hingga keramahan orang-orangnya yang tulus. Tidak ada tempat lain di Tiongkok yang bisa memberi pengalaman musim dingin sehangat ini. Di siang hari Anda bisa menikmati sinar matahari yang lembut sambil menjelajahi kota kuno, sementara malamnya dihabiskan dengan semangkuk mi hangat dan teh bunga di bawah langit berbintang. Semua terasa begitu sederhana, tapi justru di situlah letak keindahannya.

Kunming, Dali, dan Lijiang bukan hanya tiga titik di peta, melainkan tiga suasana hati yang berbeda. Kunming menyapa dengan kehangatan dan energi kota besar yang ramah, Dali menawarkan ketenangan di tepi danau dengan pesona pedesaan yang lembut, sementara Lijiang memikat dengan romantisme masa lalu dan pemandangan gunung bersalju yang memukau. Setiap tempat meninggalkan kesan tersendiri, seperti potongan mozaik yang membentuk gambaran utuh tentang Yunnan — tenang, berwarna, dan penuh kehidupan.

Liburan di musim dingin ini bukan sekadar tentang tempat yang Anda kunjungi, tetapi juga tentang bagaimana setiap momen membuat Anda berhenti sejenak dan menikmati ritme yang lebih lambat. Mungkin Anda akan ingat aroma teh di Xizhou, atau suara gemericik air di kanal Lijiang, atau tawa ramah seorang pedagang di pasar Shaxi. Hal-hal kecil seperti itu yang akan terus teringat lama setelah koper dibuka kembali di rumah.

Jika Anda mencari liburan Natal atau Tahun Baru yang berbeda dari biasanya, Yunnan bisa jadi jawabannya. Di sini, musim dingin bukan tentang bertahan dari dingin, melainkan tentang menemukan kehangatan — dalam matahari, dalam makanan, dan dalam senyum orang-orang yang Anda temui di sepanjang perjalanan.

Nah! Setelah melihat itinerary di atas, apakah Anda sudah siap untuk mengunjungi Negeri Tirai Bambu ini? Tourchina.co.id punya pilihan paket terbaik untuk Anda yang ingin mengunjungi China yang telah kami siapkan dengan baik, mulai dari rencana perjalanan hingga akomodasi Anda selama berliburan ke sana. Tertarik untuk memakai jasa kami? Anda dapat mengunjungi link berikut untuk mendapatkan paket-paket unggulan dari kami!

Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!

Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!