Rekomendasi Itinerary 8 Hari ke China: Tur Mengelilingi Chengdu, Jiuzhaigou dan Chongqing
Hanifam
9/30/202511 min read


Tur untuk Menyusuri Tempat-Tempat Bersejarah di China
Kalau selama ini Anda hanya mendengar Tiongkok dari cerita tentang Tembok Besar, Kota Terlarang, atau Shanghai yang penuh gedung tinggi, perjalanan ke Chengdu, Jiuzhaigou, dan Chongqing akan memberi perspektif yang berbeda sama sekali. Tiga destinasi ini seperti rangkaian cerita yang bergerak pelan dari damainya kehidupan sehari-hari, ke keajaiban alam yang hampir terasa tidak nyata, lalu ditutup dengan energi kota yang berdenyut tanpa henti. Dalam delapan hari, Anda bisa merasakan sisi lembut sekaligus sisi liar dari negeri sebesar ini.
Chengdu, misalnya, terkenal bukan hanya karena panda yang menggemaskan, tetapi juga karena gaya hidupnya yang santai. Orang lokal suka menghabiskan waktu berjam-jam di rumah teh, bermain mahjong, atau sekadar duduk menonton orang lalu-lalang. Ritme kota ini menular, sehingga membuat Anda ingin ikut melambat sejenak. Dari sini, perjalanan berlanjut ke Jiuzhaigou, lembah pegunungan di provinsi Sichuan yang sering disebut-sebut sebagai “surga di bumi.” Danau biru sebening kristal, air terjun berundak, serta pepohonan yang berubah warna mengikuti musim menjadikannya tempat yang sulit dilupakan.
Lalu, ada Chongqing. Kota ini bagaikan dunia lain. Dikelilingi sungai Yangtze dan Jialing, Chongqing berdiri dengan bangunan tinggi yang bertumpuk-tumpuk di perbukitan curam. Malamnya, lampu kota memantul di air sungai, menciptakan pemandangan dramatis. Ditambah lagi kuliner pedasnya yang legendaris, membuat siapa pun yang datang merasa benar-benar hidup. Perpaduan antara modernitas dan sisa-sisa sejarah kuno menambah lapisan karakter unik kota ini.
Itinerary 8 hari ini bukan hanya tentang melihat tempat-tempat indah, tapi juga tentang merasakan ritme lokal di setiap destinasi. Anda akan menyeimbangkan waktu antara berjalan-jalan di jalan kuno, menghirup udara tipis pegunungan, hingga larut dalam hiruk pikuk kota besar. Rasanya seperti membaca buku dengan tiga bab berbeda, tetapi semua terikat dalam satu cerita perjalanan yang utuh.
1. Hari ke-1: Kedatangan di Chengdu
Hari pertama biasanya selalu jadi momen transisi. Setelah perjalanan panjang dan mungkin sedikit jet lag, tibanya di Chengdu memberi napas baru. Begitu keluar dari bandara, Anda akan langsung merasakan suasana kota yang tenang tapi hidup. Tidak ada kesan terburu-buru seperti di kota-kota besar lain di Tiongkok. Jalan-jalan lebar dipenuhi pepohonan rindang, dan ada rasa seolah kota ini mengundang Anda untuk ikut santai.
Setelah urusan bagasi dan transportasi, langsung menuju hotel untuk check-in. Bagi yang suka kenyamanan modern dengan sentuhan lokal, The Temple House bisa jadi pilihan terbaik. Jika ingin akses mudah ke pusat perbelanjaan dan tempat makan, Niccolo Chengdu sangat strategis. Begitu masuk kamar, tak ada salahnya mandi air hangat, lalu rebahan sebentar untuk mengembalikan energi. Ingat, perjalanan masih panjang, jadi jangan langsung memaksakan diri.
Baca juga: Rekomendasi Itinerary 2 Minggu di China: Beijing–Xi'an–Lhasa–Shanghai
Namun kalau tubuh masih terasa segar, Anda bisa keluar sebentar ke Taikoo Li, pusat belanja sekaligus area nongkrong favorit anak muda Chengdu. Di sini, toko-toko modern berdiri berdampingan dengan kuil kuno Daci Temple, menciptakan kontras unik. Sambil berjalan pelan, Anda bisa mampir ke kafe lokal untuk secangkir kopi atau teh bunga khas Chengdu. Area ini juga cantik untuk foto sore hari karena lampu-lampu mulai dinyalakan.
Malamnya, sebaiknya tidak terlalu jauh-jauh. Coba cari makan malam ringan di sekitar hotel: mungkin semangkuk dan dan mian (mi pedas khas Sichuan) atau dumpling isi daging yang berkuah hangat. Makan sederhana tapi nikmat akan membuat perut nyaman sebelum tidur. Hari pertama memang sebaiknya dilalui dengan rileks. Anggap ini pemanasan kecil sebelum petualangan sebenarnya dimulai.


2. Hari ke-2: Mengelilingi Kota Chengdu
Hari kedua adalah waktu yang pas untuk langsung menyelami sisi ikonik Chengdu. Pagi-pagi sekali, arahkan langkah ke Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding. Tempat ini adalah rumah bagi puluhan panda raksasa dan panda merah yang hidup dalam lingkungan alami. Suasana paginya tenang, dengan panda-panda biasanya masih aktif bermain, makan bambu, atau sekadar berguling santai. Melihat mereka dari dekat selalu meninggalkan kesan hangat, terutama jika Anda beruntung melihat bayi panda yang baru lahir.
Setelah puas mengamati makhluk menggemaskan itu, perjalanan berlanjut ke Wuhou Shrine. Kuil ini penuh dengan sejarah dan nuansa klasik, didedikasikan untuk Zhuge Liang, sosok penting di era Tiga Kerajaan. Kompleksnya rindang dengan taman dan bangunan tradisional yang membuat Anda merasa seperti berjalan di halaman sejarah. Dari situ, cukup berjalan kaki sebentar menuju Jinli Ancient Street, jalan kuno yang dipenuhi toko kerajinan, jajanan khas Sichuan, dan suasana meriah dengan lampion merah yang bergelantungan.
Sore menjelang malam, ada satu pengalaman unik yang sebaiknya tidak dilewatkan: menonton Sichuan Opera. Pertunjukan ini bukan sekadar drama panggung, melainkan atraksi budaya dengan musik, akrobat, hingga seni “face-changing” yang membuat penonton terpesona setiap kali topeng berubah secepat kedipan mata. Untuk tempat makan malam, Anda bisa mencoba Shu Daxia Hotpot atau Chen Mapo Tofu, dua restoran legendaris Chengdu yang menyajikan cita rasa pedas khas Sichuan.
Malam itu, Anda mungkin akan merasa Chengdu punya sisi ganda yang menarik: di satu sisi ada ketenangan rumah teh dan jalan kuno, di sisi lain ada energi pertunjukan dan makanan yang penuh rasa. Kombinasi ini membuat hari kedua terasa lengkap, sekaligus memberi gambaran kenapa Chengdu begitu dicintai oleh penduduknya maupun wisatawan.


3. Hari ke-3: Chengdu ke Jiuzhaigou
Hari ketiga, saatnya meninggalkan suasana kota Chengdu dan bergerak menuju alam pegunungan. Dari Chengdu, perjalanan biasanya ditempuh dengan penerbangan menuju Jiuzhaigou, lalu dilanjutkan ke Huanglong National Scenic Spot. Begitu sampai, udara terasa lebih sejuk dan tipis, berbeda jauh dengan dataran rendah. Di sinilah Anda mulai merasakan betapa luas dan beragamnya lanskap Sichuan.
Huanglong terkenal karena kolam-kolam travertine yang berlapis-lapis, dengan warna air biru toska yang berubah sesuai cahaya matahari. Jalannya memang menanjak, jadi butuh tenaga ekstra. Tapi setiap langkah terasa terbayar saat melihat hamparan kolam alami yang tampak seperti tangga menuju langit. Jika datang saat musim gugur, pepohonan sekitar berubah warna menjadi oranye dan merah, membuat pemandangan semakin dramatis. Bawa kamera, karena hampir setiap sudut di sini layak diabadikan.
Untuk yang khawatir soal stamina, ada opsi naik kereta gantung sebagian jalur agar tidak terlalu melelahkan. Sediakan juga botol air dan camilan ringan karena fasilitas di dalam area terbatas. Menikmati pemandangan sambil berhenti sejenak di bangku kayu yang tersedia bisa jadi cara terbaik untuk menyerap suasana.
Menjelang sore, perjalanan dilanjutkan menuju kawasan Jiuzhaigou untuk check-in di hotel. Pilihan yang nyaman adalah InterContinental Resort Jiuzhai Paradise, yang menawarkan kamar luas dengan pemandangan lembah. Malamnya, nikmati makan malam sederhana di hotel atau restoran lokal. Setelah seharian mendaki dan berjalan, tubuh biasanya langsung mencari kasur empuk. Hari ketiga ini adalah pintu masuk menuju keindahan Jiuzhaigou yang menanti esok hari.


4. Hari ke-4: Jiuzhaigou
Hari keempat adalah inti dari perjalanan alam: menjelajahi Jiuzhaigou Valley Scenic Area. Pagi hari, usahakan berangkat lebih awal agar punya cukup waktu menjelajahi tiga lembah utama: Zechawa, Rize, dan Shuzheng. Udara pagi masih segar, dan cahaya matahari yang menimpa permukaan danau membuat warna biru dan hijau tampak semakin jernih. Begitu memasuki kawasan ini, rasanya seperti melangkah ke dunia lain yang dipenuhi air terjun, hutan lebat, dan danau berlapis-lapis.
Perhentian pertama biasanya di Zechawa Valley, lembah yang lebih tenang tapi menawarkan pemandangan megah Long Lake. Airnya berwarna biru tua dengan latar pegunungan bersalju, menciptakan suasana damai yang membuat Anda ingin berlama-lama. Setelah itu, lanjutkan ke Rize Valley, mungkin bagian paling populer dengan danau-danau spektakuler seperti Five Flower Lake, yang airnya berlapis warna akibat mineral alami dan ganggang. Spot ini sering jadi favorit untuk berfoto karena keindahannya hampir tak masuk akal.
Baca juga: Tour Melihat Panda: Rekomendasi Itinerary 13 Hari di China
Siang hingga sore, Anda bisa turun menuju Shuzheng Valley, yang terkenal dengan air terjun bertingkat serta rangkaian danau kecil yang saling terhubung. Di sini, suara gemericik air dan rimbunnya pepohonan membuat suasana terasa lebih intim. Jalurnya lebih ramah untuk berjalan kaki santai, jadi cocok untuk menghabiskan waktu dengan ritme lebih pelan setelah menjelajahi dua lembah lain.
Fasilitas makan di dalam area terbatas, jadi biasanya turis membawa bekal atau memanfaatkan kantin sederhana di dalam taman. Selesai menjelajah, kembali ke hotel di Jiuzhaigou untuk beristirahat. Malam ini, jika masih ada energi, Anda bisa mencoba makan malam di restoran lokal Tibet, coba cicipi yak butter tea atau momo (pangsit isi daging) untuk pengalaman kuliner berbeda. Hari keempat ini biasanya meninggalkan memori paling kuat karena keindahannya benar-benar sulit ditandingi.


5. Hari ke-5: Jiuzhaigou ke Chongqin, Menaiki Kereta Cepat
Hari kelima adalah hari transisi dari alam pegunungan menuju kota besar lagi. Dari Jiuzhaigou, perjalanan dimulai dengan penerbangan kembali ke Chengdu, lalu dilanjutkan menggunakan kereta cepat menuju Chongqing. Perjalanan dengan kereta cepat ini sendiri bisa jadi pengalaman menarik: nyaman, bersih, dan Anda bisa melihat pemandangan pedesaan serta kota-kota kecil yang berkelebat di luar jendela. Perubahan lanskap terasa nyata; dari hijau pegunungan menjadi padatnya kawasan urban.
Setibanya di Chongqing, Anda akan langsung merasakan atmosfer berbeda. Kota ini dikenal dengan julukan “kota gunung” karena dibangun di antara perbukitan dan dikelilingi sungai. Begitu keluar dari stasiun, gedung-gedung tinggi tampak berdiri rapat, dan jalan-jalan naik turun membuatnya terasa seperti labirin vertikal. Check-in di hotel pilihan, misalnya JW Marriott Chongqing yang mewah atau Glenview ITC Plaza yang nyaman dan strategis, bisa jadi langkah pertama untuk menata energi.
Sore menjelang malam, jangan terburu-buru langsung menjelajah jauh. Nikmati suasana awal dengan berjalan santai di sekitar Jiefangbei, pusat keramaian kota. Area ini penuh toko, pusat belanja, kafe, hingga pedagang kaki lima. Saat lampu neon mulai menyala, suasananya jadi hidup, cocok untuk sekadar cuci mata atau mencicipi jajanan jalanan.
Untuk makan malam, cobalah sesuatu yang ringan dulu, misalnya mi pedas khas Chongqing atau street food seperti chuan chuan (sate ala Chongqing). Simpan energi, karena hari-hari berikutnya akan penuh dengan eksplorasi kota yang dinamis ini. Malam pertama di Chongqing lebih pas dijadikan adaptasi, membiarkan tubuh terbiasa dengan suasana baru sebelum masuk ke jadwal padat.


6. Hari ke-6: Chongqing, Situs Sejarah dan Pesona Malam Hari
Hari keenam dimulai dengan menjelajahi sisi historis Chongqing. Pagi hari, arahkan langkah ke Ciqikou Ancient Town, sebuah kota tua dengan gang-gang sempit, rumah tradisional, dan aroma jajanan yang menyeruak dari warung-warung kecil. Jalan berbatu di sini membawa Anda kembali ke masa lalu, saat Chongqing masih menjadi pelabuhan perdagangan penting. Banyak toko kecil menjual teh, kerajinan, hingga camilan lokal seperti kue wijen dan permen kacang. Menjelajah Ciqikou bukan hanya soal belanja, tapi juga soal menyerap ritme kehidupan sederhana yang kontras dengan modernitas kota di luar sana.
Siang hari, jika ingin lebih mengenal sejarah Chongqing, kunjungi Three Gorges Museum. Koleksi di dalamnya cukup lengkap: mulai dari artefak budaya hingga penjelasan tentang proyek Bendungan Tiga Ngarai yang mengubah lanskap daerah ini. Museum ini juga tempat yang pas untuk istirahat sejenak dari teriknya matahari, sambil mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang hubungan kota ini dengan Sungai Yangtze.
Menjelang sore, Anda bisa kembali ke pusat kota untuk bersiap menikmati sisi lain Chongqing yang paling terkenal: pemandangan malamnya. Tempat terbaik untuk memulai adalah Hongya Cave, kompleks restoran dan toko yang dibangun di tebing sungai. Saat lampu-lampu dinyalakan, seluruh bangunan tampak berkilau, menciptakan suasana bak negeri dongeng. Di sini, Anda bisa mencoba makan malam dengan menu hotpot khas Chongqing atau sekadar duduk sambil menikmati panorama sungai.
Setelah itu, berjalan sebentar ke tepi sungai memberi pengalaman berbeda. Melihat cahaya neon yang memantul di permukaan air dan kapal-kapal yang lewat membuat malam Chongqing terasa hidup. Hari ini memberi kontras indah, membuktikan betapa kaya lapisan pengalaman yang ditawarkan kota ini.


7. Hari ke-7: Chongqing, Keindahan Daerah Perkotaan
Hari ketujuh adalah hari penuh untuk menikmati keunikan Chongqing, kota yang seperti tak pernah berhenti bergerak. Pagi-pagi, mulailah dengan pengalaman ikonik di Liziba Station, tempat kereta ringan melintas menembus gedung apartemen. Pemandangan ini selalu membuat orang terkesima, dimana bukan hanya karena keunikannya, tapi juga karena memperlihatkan bagaimana kota ini benar-benar beradaptasi dengan topografinya yang curam dan padat. Dari sini, lanjutkan perjalanan ke Eling Park, taman hijau di atas bukit dengan panorama luas Sungai Yangtze dan gedung-gedung tinggi yang menjulang. Suasananya tenang, kontras sekali dengan keramaian kota di bawah.
Menjelang siang, nikmati makan siang dengan mencoba hotpot Chongqing di restoran terkenal seperti Qi Hotpot atau De Zhuang. Pengalaman makan hotpot di Chongqing berbeda dari di tempat lain: kuah pedasnya lebih pekat, aromanya lebih kuat, dan sensasi “ma la” (pedas dan getir dari lada Sichuan) benar-benar terasa di lidah. Ini adalah bagian dari identitas kota yang tidak boleh dilewatkan.
Sore harinya, coba naik Yangtze River Cableway, kereta gantung yang melintasi Sungai Yangtze. Dari atas, Anda bisa melihat kontras unik antara sungai besar, jembatan megah, dan gedung-gedung tinggi yang berderet rapat. Foto dari sudut ini sering jadi favorit karena menangkap esensi Chongqing yang urban sekaligus dramatis.
Menutup hari, kembali ke Jiefangbei Pedestrian Street. Malam terakhir ini bisa diisi dengan belanja oleh-oleh, atau sekadar duduk di kafe sambil melihat lalu lintas manusia yang tiada henti. Jika masih punya energi, berjalan-jalan ke gang kecil di sekitar pusat kota akan memperlihatkan sisi lain Chongqing yang lebih lokal: kedai kecil, penjual mie malam hari, dan obrolan hangat di tepi jalan. Hari ketujuh terasa seperti rangkuman: modernitas, tradisi, dan energi kota yang begitu khas.


8. Hari ke-8: Kepulangan dari Chongqing
Hari kedelapan tiba, saatnya mengucapkan selamat tinggal pada Chongqing. Setelah seminggu penuh eksplorasi, pagi ini sebaiknya dinikmati dengan santai. Bangun sedikit lebih siang, nikmati sarapan di hotel, lalu luangkan waktu sejenak untuk meresapi pemandangan kota dari jendela kamar. Kota ini memang padat dan sibuk, tapi ada kehangatan tersendiri dalam cara warganya hidup berdampingan dengan topografi yang rumit.
Jika penerbangan Anda masih agak siang atau sore, ada kesempatan singkat untuk mampir ke pasar lokal atau toko oleh-oleh di sekitar Jiefangbei. Cari camilan khas Chongqing seperti suan la fen (mie instan asam pedas) atau permen pedas berbasis cabai Sichuan, yang mudah dibawa pulang sebagai buah tangan. Tidak perlu terburu-buru, cukup jalan santai, sambil melihat denyut kota yang berjalan seperti biasa.
Baca juga: Rekomendasi Itinerary 1 Hari: Mengikuti Tur Volunteer Wolong Panda
Sebelum menuju bandara, sempatkan makan siang ringan. Kedai mi lokal adalah pilihan praktis sekaligus otentik, yaitu semangkuk kecil xiao mian (mi pedas sederhana) bisa jadi perpisahan yang pas dengan Chongqing. Makanannya sederhana, tapi sarat rasa, seolah mewakili karakter kota ini: kuat, apa adanya, dan penuh energi.
Setelah itu, waktunya berangkat menuju bandara. Perjalanan delapan hari yang dimulai dari ketenangan Chengdu, berlanjut ke keajaiban alam Jiuzhaigou, lalu berakhir dengan dinamika Chongqing, terasa seperti rangkaian cerita yang saling melengkapi. Anda pulang dengan lebih dari sekadar foto; tapi juga pengalaman, rasa, dan kenangan yang akan menetap lama.


Penutup: Sebuah Cerita dari Tiga Kota
Delapan hari menjelajahi Chengdu, Jiuzhaigou, dan Chongqing terasa seperti membaca sebuah buku dengan tiga bab berbeda. Di Chengdu, Anda belajar untuk melambat, duduk di rumah teh, menikmati kehangatan panda, dan menyelami budaya lokal lewat jalan kuno serta opera tradisional. Di Jiuzhaigou, alam mengambil alih cerita: mulai dari danau biru, air terjun, dan lembah yang seakan dilukis tangan dewa membuat siapa pun merasa kecil di hadapan keindahan. Lalu di Chongqing, kota penuh energi, Anda diajak merasakan denyut urban yang berpadu dengan sejarah panjang di setiap sudut jalannya.
Perjalanan ini bukan sekadar memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Ada pengalaman kecil yang justru menetap di ingatan: menyeruput teh hangat di People’s Park, berjalan di jalan berbatu Ciqikou, atau menatap lampu-lampu Hongya Cave yang berkilau di malam hari. Hal-hal sederhana inilah yang membuat perjalanan terasa hidup, lebih dari sekadar daftar destinasi.
Setiap kota dalam rute ini memberi rasa yang berbeda, tapi semuanya saling melengkapi. Chengdu memberi ketenangan, Jiuzhaigou menghadirkan keajaiban, dan Chongqing menyajikan energi. Saat akhirnya kembali ke rumah, yang terbawa bukan hanya foto-foto indah, tapi juga perasaan bahwa Tiongkok memiliki banyak sisi yang jarang terlihat, yaitu sisi yang penuh warna, rasa, dan cerita.
Mungkin inilah inti perjalanan delapan hari ini: bukan tentang berapa banyak tempat yang dikunjungi, tapi bagaimana setiap langkah membuat Anda melihat dunia dengan cara baru. Dan di tiga kota ini, Anda akan menemukan cerita yang cukup kuat untuk terus dibawa pulang dalam ingatan.
Nah! Setelah melihat itinerary di atas, apakah Anda sudah siap untuk mengunjungi Negeri Tirai Bambu ini? Tourchina.co.id punya pilihan paket terbaik untuk Anda yang ingin mengunjungi China yang telah kami siapkan dengan baik, mulai dari rencana perjalanan hingga akomodasi Anda selama berliburan ke sana. Tertarik untuk memakai jasa kami? Anda dapat mengunjungi link berikut untuk mendapatkan paket-paket unggulan dari kami!
Paket Open Trip Tour China 8D New Super Sale Bejing and Shanghai (Start Jakarta) 2025
Paket Open Trip Tour China 8D Wonderful China Zhangjiajie and Fenghuang Plus Shanghai 2025
Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!
Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!
