10 Rekomendasi Makanan China Terpopuler di Kalangan Wisatawan
Hanifam
10/9/202514 min read


Mencari Kuliner Terenak di China
Seiring semakin intensifnya hubungan dan komunikasi antara Tiongkok dengan berbagai negara di dunia, kuliner Tiongkok kini semakin dikenal luas dan digemari oleh banyak orang. Cita rasanya yang khas, teknik memasaknya yang beragam, dan tampilannya yang menggugah selera membuat makanan Tiongkok menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan mancanegara. Kini, restoran Tiongkok bisa ditemukan hampir di setiap sudut dunia, dari jalanan kecil di Asia Tenggara hingga kota-kota besar di Eropa dan Amerika.
Bagi banyak wisatawan, mencicipi makanan lokal adalah cara terbaik untuk memahami budaya suatu negara, dan hal ini juga berlaku untuk Tiongkok. Setiap hidangan di negeri ini tidak hanya menawarkan rasa yang lezat, tapi juga membawa cerita tentang sejarah, filosofi, dan tradisi yang telah diwariskan selama ribuan tahun. Dari dim sum yang lembut dan menggoda hingga Peking duck yang legendaris, setiap gigitan menyimpan pengalaman yang unik.
Sebagai bentuk rasa penasaran dan kekaguman kami terhadap kekayaan kuliner Tiongkok, kami mencoba menelusuri hidangan-hidangan apa saja yang paling disukai wisatawan asing. Hasilnya cukup menarik. Kami menemukan ada sepuluh hidangan yang tampaknya selalu berhasil mencuri perhatian para pelancong dari berbagai negara. Hidangan-hidangan ini bukan hanya populer di kalangan turis, tapi juga sering menjadi pintu masuk bagi banyak orang untuk mulai jatuh cinta pada masakan Tiongkok.
Dalam artikel ini, kami akan membagikan sepuluh makanan Tiongkok yang paling digemari wisatawan mancanegara. Mulai dari hidangan ikonik yang sudah mendunia hingga menu tradisional yang baru mulai dikenal di luar negeri. Mari kita lihat bersama, hidangan mana saja yang berhasil membuat para pencinta kuliner di seluruh dunia terus kembali untuk mencicipinya lagi dan lagi.
1. Udang Tumis Kacang Mete
Hidangan udang tumis dengan kacang mede atau yang dikenal dengan nama Sautéed Shrimp with Cashew Nuts merupakan salah satu masakan rumahan paling populer di wilayah Guangdong, Tiongkok. Meski sederhana, hidangan ini selalu berhasil menarik perhatian dengan tampilan yang menggugah selera dan cita rasa yang seimbang antara gurih, segar, dan renyah. Perpaduan antara udang yang lembut, kacang mede yang garing, dan tambahan buah segar membuatnya tidak hanya enak, tapi juga menampilkan harmoni rasa yang khas ala masakan Kanton.
Baca juga: Rekomendasi 7 Restoran Michelin Star Terbaik di Beijing yang Cocok untuk Melengkapi Liburan Anda
Dalam proses memasaknya, setiap langkah punya peran penting untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Udang segar biasanya direndam terlebih dahulu dengan campuran putih telur, garam, arak masak, dan sedikit tepung maizena agar teksturnya tetap lembut dan kenyal saat dimasak. Sementara itu, kacang mede digoreng hingga berwarna keemasan lalu disisihkan. Setelah itu, udang ditumis sebentar hingga berubah warna, lalu diangkat. Langkah terakhir adalah menumis bumbu dan saus dalam sedikit minyak sebelum semua bahan — udang, kacang mede, dan potongan buah — dicampur dan ditumis bersama hingga merata.
Selain rasanya yang luar biasa, hidangan ini juga dikenal memiliki nilai gizi yang tinggi. Kandungan protein dari udang, lemak sehat dari kacang mede, serta berbagai mineral dan vitamin dari bahan pendamping membuat menu ini bukan hanya lezat, tapi juga menyehatkan. Tak heran jika hidangan ini sering muncul di meja makan keluarga maupun di restoran-restoran Tiongkok di seluruh dunia.
Bagi banyak wisatawan asing, Sautéed Shrimp with Cashew Nuts menjadi salah satu menu yang paling aman sekaligus memikat untuk mengenal masakan Tiongkok lebih dekat. Rasa yang ringan, tekstur yang bervariasi, dan tampilannya yang berwarna membuat hidangan ini cocok untuk berbagai selera. Jika Anda berkesempatan berkunjung ke Guangdong atau sekadar mampir ke restoran Tiongkok di kota Anda, hidangan ini layak masuk daftar yang wajib dicoba.
2. Chow Mein
Chow Mein adalah salah satu hidangan mi goreng khas Tiongkok yang sudah mendunia. Dalam bahasa Mandarin, “Chow Mein” sendiri berarti mi yang ditumis, dan seperti halnya nasi goreng, hidangan ini memiliki banyak variasi tergantung pada jenis daging, sayuran, dan bumbu yang digunakan. Di setiap daerah Tiongkok, bahkan di berbagai negara, Anda bisa menemukan versi Chow Mein yang berbeda, dimana ada yang gurih dan berminyak, ada pula yang ringan dan sedikit manis. Inilah yang membuatnya begitu fleksibel dan mudah diterima di berbagai lidah.
Proses memasaknya juga cukup sederhana, namun membutuhkan sedikit ketelatenan agar hasilnya tetap lezat. Pertama, mi direbus sebentar hingga setengah matang, lalu segera dibilas dengan air dingin agar teksturnya tetap kenyal dan tidak lengket. Setelah itu, sedikit minyak dipanaskan di wajan besar atau wok, kemudian daging pilihan: biasanya ayam, sapi, atau udang, ditumis hingga berubah warna. Barulah sayuran segar seperti wortel, kol, dan paprika dimasukkan bersama bumbu-bumbu dasar seperti kecap asin, saus tiram, dan sedikit gula untuk menyeimbangkan rasa. Terakhir, mi yang sudah disiapkan tadi dimasukkan dan ditumis cepat hingga semua bahan tercampur rata.
Salah satu alasan kenapa Chow Mein begitu digemari adalah karena kesederhanaannya. Bahan-bahannya mudah ditemukan, proses memasaknya cepat, dan hasilnya selalu memuaskan. Rasanya yang ringan dan teksturnya yang kenyal membuat hidangan ini cocok untuk dinikmati kapan saja—baik untuk makan siang, makan malam, maupun camilan malam hari. Tak heran jika masakan ini menjadi menu favorit di banyak rumah tangga Tiongkok dan juga sangat populer di kalangan wisatawan mancanegara.
Bagi pengunjung asing yang ingin mencoba masakan Tiongkok tanpa terlalu keluar dari zona nyaman, Chow Mein adalah pilihan yang sempurna. Rasanya tidak terlalu kuat, tampilannya menggugah selera, dan bisa disesuaikan dengan bahan yang Anda sukai. Tak hanya sekadar makanan, Chow Mein juga mencerminkan filosofi kuliner Tiongkok: kesederhanaan yang penuh keseimbangan antara rasa, tekstur, dan aroma.


3. Bebek Panggang
Roast Duck, atau yang lebih dikenal dengan nama Peking Duck, adalah salah satu hidangan paling legendaris dari Beijing. Hidangan ini sudah ada sejak zaman kekaisaran Tiongkok dan kini dianggap sebagai salah satu makanan nasional yang paling mewakili kekayaan kuliner negeri tersebut. Ciri khasnya terletak pada kulitnya yang sangat renyah, dagingnya yang lembut, dan cara penyajiannya yang elegan. Tidak heran jika Peking Duck sering menjadi pilihan utama wisatawan yang ingin merasakan cita rasa otentik Tiongkok.
Untuk menghasilkan tekstur dan rasa yang sempurna, jenis bebek yang digunakan pun tidak sembarangan. Biasanya, digunakan bebek khusus yang diberi pakan secara intensif agar tumbuh lebih cepat dan memiliki lapisan lemak subkutan yang cukup tebal. Lemak inilah yang nantinya membantu menciptakan kulit yang renyah saat dipanggang. Proses pemanggangannya pun tidak bisa asal-asalan, dimana kayu bakar yang digunakan harus berasal dari pohon buah, seperti jujube atau pir, karena memberikan aroma manis alami yang khas pada daging. Sebelum dipanggang, bebek terlebih dahulu direndam atau dipickling dengan bumbu khusus untuk menambah cita rasa.
Setelah melalui proses pemanggangan yang panjang dan hati-hati, hasilnya adalah bebek dengan kulit berwarna cokelat keemasan yang mengilap dan tekstur renyah yang nyaris sempurna. Dalam penyajian tradisional, koki akan memotong bebek langsung di depan tamu, memperlihatkan keahlian mereka dalam menghasilkan irisan tipis dengan keseimbangan antara kulit dan sedikit daging. Biasanya, potongan bebek ini disantap dengan pancake tipis, daun bawang, dan saus hoisin atau saus kacang manis, menjadikannya sebagai kombinasi yang menciptakan perpaduan rasa gurih, manis, dan segar dalam satu gigitan.
Lebih dari sekadar makanan, Peking Duck telah menjadi simbol kebanggaan kuliner Tiongkok. Hidangan ini menggambarkan dedikasi terhadap teknik, kesabaran, dan penghargaan terhadap detail, memiliki nilai-nilai yang sangat dijunjung dalam budaya memasak Tiongkok. Bagi wisatawan mancanegara, menikmati Peking Duck bukan hanya soal mencicipi makanan lezat, tetapi juga sebuah pengalaman budaya yang kaya akan sejarah dan tradisi.


4. Wonton
Wonton adalah salah satu jenis pangsit khas Tiongkok yang sangat populer, terutama di wilayah selatan seperti Guangdong dan Hong Kong. Hidangan ini dikenal dengan bentuknya yang mungil dan cara penyajiannya yang beragam, baik direbus dalam kuah bening maupun digoreng hingga renyah. Membuat wonton sebenarnya cukup sederhana, namun tetap membutuhkan ketelitian. Sebuah kulit tipis diletakkan di telapak tangan, kemudian diisi dengan sedikit adonan daging di tengahnya, yang biasanya campuran daging babi cincang atau udang yang dibumbui dengan garam, lada, dan sedikit minyak wijen. Kadang, orang juga menambahkan bawang putih cincang halus atau daun bawang untuk memberi aroma segar. Setelah itu, kulit dilipat dan ditekan ujung-ujungnya hingga rapat, membentuk lipatan khas yang cantik.
Bagi yang belum terlalu akrab dengan masakan Tiongkok, wonton sering dianggap mirip dengan jiaozi atau dumpling. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas. Kulit wonton lebih tipis dan halus dibandingkan jiaozi, sementara jiaozi biasanya disajikan dengan saus cocolan seperti kecap asin dan cuka. Sebaliknya, wonton lebih menonjolkan kelezatan kuahnya. Kuah wonton umumnya bening, ringan, dan segar, sering kali diberi tambahan minyak wijen atau sedikit daun bawang untuk memperkaya aroma.
Cita rasa wonton yang lembut dan ringan membuatnya menjadi salah satu makanan paling digemari di berbagai kalangan. Hidangan ini juga sangat fleksibel, dimana bisa menjadi menu sarapan, makan siang ringan, atau hidangan pembuka di restoran Tiongkok. Bagi wisatawan mancanegara, wonton sering kali menjadi “comfort food” yang mudah diterima, karena rasanya tidak terlalu tajam namun tetap kaya akan rasa umami khas masakan Asia.
Kini, hampir di setiap restoran Tiongkok di dunia Anda bisa menemukan versi wonton mereka sendiri. Ada yang disajikan dalam kuah ayam hangat, ada pula yang digoreng hingga keemasan dan disajikan dengan saus manis pedas. Apa pun bentuknya, wonton tetap menjadi simbol kehangatan dan kesederhanaan dalam tradisi kuliner Tiongkok, hidangan yang membuktikan bahwa kelezatan sejati sering kali lahir dari hal-hal yang paling sederhana.


5. Jiaozi
Jiaozi, yang lebih dikenal di dunia barat sebagai Chinese Dumpling, adalah salah satu makanan paling ikonik dalam budaya Tiongkok. Hidangan ini biasanya berisi daging cincang: seperti babi, sapi, atau ayam, yang dicampur dengan sayuran seperti kol, daun bawang, atau kucai, kemudian dibungkus dengan adonan tipis dan ditutup rapat dengan cara ditekan atau dilipat di bagian tepinya. Jiaozi bisa dimasak dengan berbagai cara: direbus, dikukus, atau digoreng hingga renyah di bagian bawah. Rasanya gurih dan juicy, dengan tekstur kulit yang kenyal dan isi yang kaya rasa.
Namun, jiaozi bukan sekadar makanan, namun ia juga memiliki makna budaya yang sangat dalam, terutama saat perayaan Tahun Baru Imlek. Bentuknya yang menyerupai yuanbao (batangan emas dan perak kuno Tiongkok) melambangkan kekayaan dan keberuntungan. Karena itulah, jiaozi menjadi makanan wajib yang disiapkan oleh hampir setiap keluarga di malam pergantian tahun. Tradisi membuat jiaozi dilakukan bersama-sama, di mana seluruh anggota keluarga duduk melingkar, mengobrol, tertawa, dan melipat adonan bersama. Momen ini bukan hanya tentang memasak, tapi juga tentang kebersamaan dan harapan baik untuk tahun yang akan datang.
Baca juga: Rekomendasi 10 Dessert China Terenak yang Cocok Menyempurnakan Hari Anda
Ada satu tradisi menarik yang sering dilakukan: menyembunyikan sekeping koin di dalam salah satu jiaozi. Siapa pun yang menemukan jiaozi berisi koin saat makan dipercaya akan mendapatkan keberuntungan besar di tahun baru. Kebiasaan sederhana ini menambah unsur keseruan dan kehangatan dalam perayaan keluarga.
Selain makna simbolisnya, jiaozi juga dikenal luas karena rasanya yang lezat dan fleksibel. Setiap daerah di Tiongkok memiliki versi jiaozinya sendiri, dengan isian, bumbu, dan cara memasak yang berbeda. Tidak heran jika hidangan ini kini menjadi salah satu kuliner Tiongkok paling populer di seluruh dunia. Bagi wisatawan, mencicipi jiaozi bukan hanya soal menikmati rasa, tapi juga merasakan sedikit kehangatan budaya dan tradisi keluarga Tiongkok yang telah bertahan selama berabad-abad.


6. Mapo Tofu
Mapo Tofu adalah salah satu hidangan paling terkenal dari masakan Sichuan, yang dikenal dengan cita rasa pedas, gurih, dan sedikit menggigit. Hidangan ini begitu populer di seluruh Tiongkok hingga menjadi salah satu ikon kuliner yang mewakili karakter khas masakan daerah Sichuan, memiliki rasa yang berani, kaya rasa, dan menggugah selera. Menariknya, nama Mapo Tofu berasal dari seorang perempuan tua berhidung bintik di Chengdu yang dahulu terkenal karena kemampuan luar biasanya dalam memasak tahu tumis pedas. Kata “Mapo” sendiri secara harfiah berarti “wanita tua berbintik”, sebuah penghormatan terhadap sang pencipta hidangan legendaris ini.
Bahan-bahan utama Mapo Tofu sebenarnya cukup sederhana: tahu potong dadu, daging cincang (biasanya sapi atau babi), cabai, dan lada Sichuan yang terkenal dengan sensasi “ma”, yaitu rasa kesemutan khas yang menjadi ciri utama masakan Sichuan. Namun rahasia kelezatan hidangan ini terletak pada teknik memasaknya. Tahu terlebih dahulu direbus sebentar agar lebih kenyal dan tidak mudah hancur saat ditumis. Sementara itu, daging ditumis dengan minyak panas hingga harum, kemudian ditambahkan saus kacang fermentasi (doubanjiang) dan irisan bawang merah untuk memperkaya aroma. Setelah itu, tahu dimasukkan ke dalam campuran kuah berbumbu dan dimasak selama beberapa menit hingga bumbu meresap sempurna.
Saat disajikan, Mapo Tofu biasanya ditaburi bubuk lada Sichuan di atasnya, memberikan aroma khas yang menggoda dan rasa pedas yang kompleks, menjadikannya sebagai perpaduan antara hangat, gurih, dan sedikit mati rasa di lidah. Meski pedas, rasa pedasnya bukan yang membakar, melainkan pedas yang lembut dan dalam, membuat siapa pun ingin terus menyuapkan nasi putih bersamanya.
Kini, Mapo Tofu tidak hanya menjadi kebanggaan Chengdu, tetapi juga telah menembus batas negara dan disajikan di berbagai restoran Tiongkok di seluruh dunia. Hidangan ini mewakili esensi sejati dari masakan Sichuan: keseimbangan antara rasa, aroma, dan sensasi. Bagi wisatawan atau pencinta kuliner, mencicipi Mapo Tofu adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan, dijamin menjadi sebuah perpaduan sederhana antara tahu lembut dan bumbu pedas yang kaya karakter.


7. Nasi Goreng khas China
Fried Rice atau nasi goreng adalah salah satu hidangan paling sederhana namun paling dicintai di Tiongkok. Hidangan ini bisa ditemukan di mana saja, mulai dari rumah tangga biasa hingga restoran mewah, karena selain lezat, cara membuatnya juga cepat dan fleksibel. Setiap daerah bahkan punya versi nasi gorengnya sendiri, dengan kombinasi bahan, bumbu, dan aroma yang berbeda-beda. Ada yang gurih dengan tambahan kecap asin dan daging, ada pula yang ringan dengan banyak sayuran segar. Itulah keindahan dari nasi goreng: satu konsep dasar yang bisa diolah tanpa batas.
Kunci utama nasi goreng yang enak justru terletak pada penggunaan nasi sisa semalam. Nasi yang sudah dingin memiliki tekstur yang lebih kering, sehingga tidak mudah menggumpal saat digoreng. Proses memasaknya pun sederhana. Pertama, panaskan sedikit minyak dalam wajan besar (wok), lalu tumis daging atau protein pilihan, yaitu bisa ayam, udang, sapi, atau bahkan potongan sosis, hingga setengah matang. Setelah itu, masukkan sayuran seperti wortel, kacang polong, atau daun bawang. Ketika semua bahan sudah hampir matang, tambahkan nasi bersama bumbu seperti garam, kecap asin, dan sedikit minyak wijen. Aduk cepat di atas api besar hingga semua bahan tercampur dan nasi terasa harum.
Sebagai hidangan rumahan, nasi goreng sering kali dibuat dari bahan-bahan sisa masakan sebelumnya. Sisa ayam panggang, potongan sayur, atau bahkan telur dadar bisa disulap menjadi sepiring nasi goreng hangat yang memuaskan. Tidak ada resep pasti, dimana semuanya tergantung kreativitas dan selera Anda. Justru karena itulah nasi goreng menjadi simbol dari fleksibilitas dan kecerdikan dalam memasak ala Tiongkok.
Bagi wisatawan mancanegara, Fried Rice sering menjadi “pintu masuk” menuju kuliner Tiongkok. Rasanya sederhana, akrab di lidah, tapi tetap menyimpan keunikan tersendiri. Baik dinikmati sebagai hidangan utama maupun pelengkap, nasi goreng selalu punya tempat istimewa di hati para penikmat kuliner, menjadikannya sebagai makanan yang membuktikan bahwa kesederhanaan pun bisa menghasilkan kelezatan yang luar biasa.


8. Spring Rolls
Spring Rolls, atau yang sering kita kenal sebagai lumpia, merupakan salah satu makanan tradisional Tiongkok yang paling terkenal dan telah menyebar ke berbagai belahan dunia. Hidangan ini tidak hanya disukai karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena maknanya yang simbolis. Dalam budaya Tiongkok, Spring Rolls melambangkan kekayaan dan kemakmuran, karena bentuk dan warnanya yang keemasan menyerupai batangan emas. Tak heran jika makanan ini sering disajikan pada perayaan Tahun Baru Imlek atau acara-acara penting lainnya sebagai simbol harapan akan keberuntungan dan rezeki yang melimpah.
Proses pembuatannya memang terlihat sederhana, tapi membutuhkan ketelitian. Kulit Spring Roll dibuat dari campuran tepung terigu, air, dan sedikit garam, lalu dipanggang tipis hingga membentuk lembaran bundar yang lentur. Setelah itu, isian diletakkan di tengah kulit, dimana biasanya berupa campuran daging cincang, sayuran seperti wortel dan kol, atau bahkan pasta kacang merah untuk versi manisnya. Kulit kemudian dilipat dari kedua sisi dan digulung rapi hingga membentuk gulungan panjang. Tahap terakhir adalah menggorengnya dalam minyak panas hingga kulit berubah menjadi keemasan dan renyah sempurna.
Hasil akhirnya adalah perpaduan tekstur yang memanjakan lidah: kulit luar yang garing berpadu dengan isian yang lembut, gurih, dan harum. Saat digigit, sensasi renyahnya langsung diikuti dengan rasa hangat dan lezat dari isiannya, terasa sederhana namun memuaskan. Beberapa daerah di Tiongkok juga memiliki variasi Spring Roll yang unik; ada yang diisi dengan sayuran segar tanpa digoreng, ada pula yang menambahkan udang atau jamur untuk versi yang lebih mewah.
Kini, Spring Rolls tak hanya menjadi hidangan khas Tiongkok, tapi juga bagian dari kuliner Asia yang dicintai di seluruh dunia. Setiap versi lokal mungkin memiliki perbedaan bahan dan bumbu, namun esensi dasarnya tetap sama: kelezatan yang dibalut kesederhanaan. Bagi wisatawan, mencicipi Spring Rolls adalah cara yang menyenangkan untuk menikmati tradisi dan filosofi Tiongkok — bahwa kebahagiaan dan keberuntungan sering kali datang dalam bentuk yang sederhana, renyah, dan keemasan.


9. Ayam Kung Pao
Kung Pao Chicken adalah salah satu hidangan klasik paling terkenal dari masakan Sichuan yang kini sudah mendunia. Hidangan ini menampilkan perpaduan sempurna antara rasa pedas, gurih, manis, dan sedikit asam, khas dari cita rasa Sichuan yang kompleks namun seimbang. Bahan utamanya tentu saja potongan dadu daging ayam, yang dimasak bersama kacang tanah, cabai kering, mentimun, dan lada Sichuan. Di balik kesederhanaan tampilannya, Kung Pao Chicken sebenarnya menyimpan keseimbangan rasa yang sangat halus dan menggugah selera.
Proses memasaknya dimulai dengan merendam potongan ayam dalam bumbu marinasi agar dagingnya tetap lembut dan juicy saat dimasak. Setelah itu, minyak dipanaskan di dalam wok, lalu cabai kering dan lada Sichuan digoreng cepat hingga mengeluarkan aroma harum khas, sebuah langkah penting yang memberi minyak aroma pedas yang menonjol. Kemudian, ayam dimasukkan dan ditumis bersama potongan sayuran seperti mentimun dan bawang bombai hingga matang merata. Di tahap akhir, kacang tanah panggang ditambahkan untuk memberikan tekstur renyah yang kontras dengan kelembutan daging ayam.
Rasa Kung Pao Chicken memang sedikit pedas, tapi bukan pedas yang membakar. Sensasinya lebih seperti kehangatan yang perlahan menyebar di lidah, berpadu dengan rasa gurih manis dari sausnya. Ayamnya tetap lembut, sementara kacang tanah memberi tambahan rasa garing dan aroma khas yang membuat hidangan ini sulit untuk berhenti disantap. Setiap gigitan menawarkan kombinasi rasa yang dinamis, yaitu pedas, asin, manis, dan sedikit asam, semuanya berpadu dalam harmoni yang pas.
Kini, Kung Pao Chicken telah menjadi salah satu duta kuliner Tiongkok di kancah internasional. Di banyak negara, hidangan ini diadaptasi dengan tingkat kepedasan dan bahan yang disesuaikan dengan selera lokal, namun tetap mempertahankan esensi aslinya. Bagi siapa pun yang ingin mengenal cita rasa khas Sichuan tanpa harus menghadapi tingkat pedas ekstrem, Kung Pao Chicken adalah pilihan yang tepat: sederhana, lezat, dan menggambarkan keindahan keseimbangan rasa dalam masakan Tiongkok.
10. Sweet and Sour Pork
Sweet and Sour Pork Tenderloin, atau dalam bahasa Mandarin dikenal sebagai Tang Cu Li Ji, adalah salah satu hidangan klasik Tiongkok yang sudah lama menjadi favorit di berbagai daerah. Hidangan ini tidak hanya populer di satu wilayah, tapi juga hadir dalam berbagai versi di beberapa aliran kuliner besar Tiongkok, mulai dari Zhejiang, Shandong, Sichuan, hingga Guangzhou. Meski begitu, versi Sweet and Sour Pork dari Shandong dikenal sebagai yang paling ikonik karena keseimbangan rasanya yang sempurna dan tampilannya yang menggugah selera.
Seperti namanya, bagian utama hidangan ini adalah daging babi has dalam (tenderloin) yang dikenal lembut dan rendah lemak. Potongan daging ini terlebih dahulu dibalut campuran tepung dan pati agar menghasilkan lapisan luar yang renyah setelah digoreng. Daging kemudian digoreng dalam minyak panas hingga berwarna keemasan dan teksturnya garing di luar tapi tetap lembut di dalam. Setelah itu, potongan daging tersebut dimasak kembali dengan saus khas yang menjadi jiwa dari hidangan ini, menjadikannya sebagai perpaduan antara cuka, gula, dan saus tomat yang memberikan rasa manis-asam segar khas yang begitu menggoda.
Hasil akhirnya adalah hidangan dengan kombinasi rasa dan tekstur yang luar biasa: renyah di luar, empuk di dalam, manis dan asam yang berpadu sempurna. Rasa asam dari sausnya mampu membangkitkan selera makan, sementara manisnya memberikan keseimbangan yang menenangkan. Karena tampilannya yang cerah berwarna merah keemasan dan aromanya yang menggoda, Sweet and Sour Pork sering kali menjadi salah satu hidangan pertama yang menarik perhatian wisatawan asing ketika mencicipi masakan Tiongkok.
Baca juga: 10 Rekomendasi Makanan China yang Cocok untuk Jadi Sarapan Anda
Kini, hidangan ini dapat ditemukan di hampir setiap restoran Tiongkok di seluruh dunia. Bahkan, banyak negara memiliki versi mereka sendiri, dimana ada yang menambahkan nanas, paprika, atau bawang bombai untuk memberikan sentuhan segar dan warna yang lebih hidup. Namun, di balik semua variasi tersebut, inti dari Sweet and Sour Pork Tenderloin tetap sama: hidangan sederhana yang menggabungkan rasa, tekstur, dan keindahan visual dalam satu sajian yang benar-benar memuaskan.


Penutup: Cita Rasa Tiongkok yang Mendunia
Dari Peking Duck yang megah hingga Fried Rice yang sederhana, setiap hidangan Tiongkok memiliki cerita dan filosofi tersendiri. Masakan Tiongkok bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang keseimbangan, tradisi, dan kebersamaan. Setiap bahan dipilih dengan cermat, setiap teknik memasak diwariskan turun-temurun, dan setiap suapan membawa sedikit potongan sejarah yang hidup hingga kini. Tidak heran jika kuliner Tiongkok mampu menembus batas budaya dan menjadi salah satu yang paling digemari di dunia.
Bagi wisatawan mancanegara, mencicipi masakan Tiongkok adalah cara terbaik untuk memahami budaya negeri tersebut. Dari hidangan pedas khas Sichuan hingga cita rasa ringan khas Guangdong, semuanya mencerminkan keragaman dan kekayaan kuliner yang luar biasa. Setiap daerah di Tiongkok memiliki keunikannya sendiri, namun benang merah yang menghubungkannya adalah perhatian terhadap keseimbangan rasa dan harmoni dalam setiap hidangan.
Pada akhirnya, popularitas masakan Tiongkok di kancah global bukan hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena kemampuannya menyentuh sisi emosional — menghadirkan rasa hangat, akrab, dan memuaskan. Tak peduli di mana Anda berada, semangkuk Mapo Tofu atau sepiring Kung Pao Chicken akan selalu membawa sedikit kehangatan dari dapur-dapur di Tiongkok. Kuliner ini adalah bentuk seni yang hidup, yang terus berkembang tanpa kehilangan jati dirinya: sederhana, bermakna, dan selalu mengundang selera.
Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel menarik lainnya dari kami pada link berikut ini!
Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang paket tur ke China dengan harga terbaik dan terjangkau!
